37. BERPURA-PURA ROMANTIS

671 25 0
                                    

37. Berpura-pura Romantis

...o0o...

Clar masih menyengir sedangkan Abi mengerutkan alis merasa kesal.

"Em, dari ibu, Bi," ujar Clar memberi tahu.

"Yaudah angkat," sahut Abi santai.

Clarissa terdiam membuat Abi heran apa yang dipikirkan sang istri. "Nungguin apa lagi sih Clar? Ntar ibu lo mikir yang aneh-aneh kenapa telponnya gak dijawab," kesal Abi.

"Tapi Abi harus pura-pura ya biar ibu tau Clar bahagia nikah sama Abi," sahut Clarissa lirih mampu membungkam pria itu.

Jadi, apa Abi telah membuat Clarissa tersiksa dalam pernikahan ini?

Abi mengangguk. "Hm. Angkat dulu," jawab Abi tak enak hati.

Clar menggeser icon hijau pada panggilan video dari ibunya dimana langsung memunculkan wajah Sania dan Farissa dari seberang sana. Mereka bersorak saat melihat Abi dan Clarissa dilayar ponsel tersebut.

"Duh pengantin baru. Gimana kabarnya nih?" tanya Farissa menggurai.

Abi tersenyum. "Sehat mbak. Kabar disana gimana?" tanyanya sangat lembut bahkan mampu membuat Clarissa heran melihatnya.

Bermuka dua sekali.

Apa Abi bisa berackting seperti itu pada keluarganya? Mana omongannya sopan sekali.

"Alhamdulillah sehat. Ngomong-ngomong lagi ngapain tuh? Suka banget deh ibu lihatnya," sahut ibu Sania sekaligus memberi pertanyaan.

Abi dan Clarissa saling pandang hingga sebuah senyuman manis terukir kembali diwajah milik Abi. Senyumnya tanpa paksaan dan tentunya menarik perhatian manusia disebelah.

"Kita habis dari Mall bu. Beli bahan masakan. Katanya Clar mau masakin Abi. Masakannya Clar udah pasti enak ka bu?" tanya Abi.

Sania memberikan jempolnya kearah Abi. Jujur dia senang melihat respon Abi yang baik dan nampak putrinya yang baik-baik saja.

"Pasti atuh, Bi. Anaknya ibu itu pintar masak. Kamu minta apa aja, pasti dia bisa masakin kamu," sahut Sania.

"Ih ibu apaansih?" Clarissa malu-malu.

Abi melihat itu tanpa dia sadari senyuman yang seharusnya hanya dia berikan pada Sania dan Farissa kini ia tujukan pada istrinya.

"Oh ya. Kamu mau gendongin kucing trus Bi? Gak pengen gendongin bayi?" tanya Farissa tiba-tiba.

Netra Clar sudah melebar memberi kode pada sang kakak sebab dia sudah tahu pembicaraan apa selanjutnya yang akan didengar. "Mbakkk," rengek Clar.

"Ck! Kalian harus cepat-cepat punya anak ya? Masa iya gak pengen punya anak. Bayi itu lucu loh apa lagi waktu bikinnya, enaknya gak ada banding."

Plak! "Astaga, bu!" Farissa tertawa lebar saat Sania langsung memukul lengan putri pertamanya.

Clar dan Abi yang melihat itu refleks tertawa.

BRONDONG MANIS UNTUK CLARISSA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang