66. Misi Bersama Bunda
Abi panik melihat Clar yang terus menangis sedari bangun tidur. Keributan tersebut memancing kedatangan Wina dan bi Ija. Tangis Clarissa terhenti saat dilihatnya sang mertua muncul disebalik pintu.
"Kenapa bunda ninggalin Clar?" tanyanya to the point sambil sesenggukan.
Abi sendiri langsung memasang wajah cengo. Jadi, tangis istrinya hanya karena tidur bersamanya? Bukan bersama bunda Wina?
Wina memutar bola mata malas. "Tanyain suami kamu sendiri," sahutnya lalu kembali ke Dapur bersama bi Ija yang sedikit terkekeh karena dari kemarin perilaku Clarissa ke Wina sungguh menggelikan hati.
Abi menggaruk tengkuk yang tak gatal saat Clarissa menatapnya tajam seakan ingin menerkam suaminya sendiri.
"Abi yang minta bunda buat tukar kamar soalnya kemarin badannya kamu panas dan bunda sendiri yang minta ke bi Ija buatin air hangat pake ngompres kamu," tutur Abi panjang.
Netra Clar berbinar. "Bunda? Bunda peduli sama Clar?" tanyanya tak percaya.
Abi mengangguk. Kala itu juga, Clarissa melompat dari ranjang. Berlari cepat mencari keberadaan bunda Wina yang tengah mengolesi selai ke roti tawar. Pula, ada Albi disana yang juga menunggu sarapan.
Clar langsung memeluk Wina dari belakang meskipun terhalang sandaran kursi setidaknya Clar masih bisa memeluk leher mertuanya.
"Makasih bunda udah peduli sama Clar ...."
Wina terdiam, sadar jika itu bukan putranya--Abi.
Setelahnya, Wina hanya berdeham. "Lepasin, saya lagi sibuk," katanya. Clar menurut. Diapun kembali menemui suaminya, membersihkan diri sebelum sarapan.
...
"Bakso, seblak, mi ayam, soto atau rawon aja ya?"
Abi menoleh melihat istrinya yang terduduk di Gazebo rumah itu tengah menyebutkan satu persatu nama makanan. Abi terheran, padahal beberapa menit yang lalu mereka baru saja sarapan lagipula ini masih pagi, rawan pedagang seperti itu akan menjual dagangannya.
"Kenapa? Kamu mau beli?" tanya Abi.
Clarissa masih berpikir. "Em, bunda sibuk nggak ya?" tanyanya pada Abi.
Abi menggeleng. "Kayanya nggak. Palingan lagi nonton tv sama Albi. Lagian ini hari minggu, ayah juga baru dateng tadi," sahut Abi.
Senyum lebar terpancar diwajah Clar. Dia bangkit dari sana dengan segera mencari keberadaan sang mertua yang dilihatnya tengah bersantai disofa sembari menonton televisi tak lupa juga ada Albi disana.
"Bun mau mangga."
Wina menoleh heran kearah gadis yang kini duduk bersandar pada kakinya. "Minta sama suami kamu," sahut Wina melihat kedatangan Abi.
"Tapi Clar maunya sama bunda."
"Yaudah minta sama ayah sana," sahut Wina lagi.
Clarissa menarik napasnya dalam-dalam. "Clar maunya sama bunda," pintanya kekeh tak mau dialihkan kepada siapapun.
Mendengar itu, Wina langsung melirik menantunya tajam. "Saya lagi menonton tv, Clarissa! Kamu ya, dari kemarin mengganggu saya terus. Apa kamu sengaja bikin saya gak tenang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BRONDONG MANIS UNTUK CLARISSA (END)
Teen Fiction"Bocil sialan. Bocil ingusan gak guna. Bocil nyebelin. Bocil cocoknya mati aja deh lo." Abi mengangguk-angguk tak memperdulikan makian dari Clarissa. Pria itu lebih memilih menaiki motornya lalu hendak meninggalkan Clarissa namun sebelum dia pergi a...