Masalah selisih barang itu akhirnya terselesaikan setelah Pak Nam menemukan selisih pada kemasan lain di hari berikutnya. Sejumlah kardus yang kurang itu ditemukan terhimpit di antara packing lain. Rupanya patner kerja Hangyul telah salah meletakkan barang, sehingga tidak terlihat karena bergabung dengan kelompok kemasan yang berbeda.
Jaejong dan Yunho sedang melakukan pengemasan seperti biasanya ketika tiba-tiba Jaejong membuka pembicaraan.
"Yunho, tidak perlu mengantarku lagi mulai nanti. Aku sudah sembuh."
"Tapi---"
"Aku sudah bisa berjalan normal."
Yunho juga bisa melihat kalau Jaejong sudah tidak pincang lagi. Tapi Yunho tetap mencari alasan supaya masih bisa mengantar-jemputnya.
"Lu..lukanya masih terlihat."
"Sudah kering."
"Tapi itu tidak nampak baik-baik saja.."
"Tinggal keropeng, akan lepas sendiri besok."
"Kita perlu memeriksakannya dulu ke---"
Yunho tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena Jaejong melemparinya dengan bungkusan-bungkusan ikan dalam plastik yang sudah siap dimasukkan ke dalam kardus. Jaejong malas berdebat dengan Yunho, dia hanya perlu membuat Yunho sibuk agar mulutnya tidak terus mengucapkan kata-kata untuk diperdebatkan.
Sore itu Jaejong melenggang pergi tanpa menunggu Yunho. Yunho masih menawarinya boncengan sambil mengikuti Jaejong dari belakang, tapi Jaejong terus menolak. Jaejong yang tadinya mencoba menolak dengan halus lama-lama geram karena Yunho begitu keras kepala. Suasananya hatinya sedang buruk, jadi Jaejong tidak bisa menahannya lagi.
"Kenapa kau sangat keras kepala?! Jangan ganggu aku! Kalau kubilang tidak ya tidak! Pergi!!"
Yunho kaget dengan reaksi Jaejong. Baru kali ini dia mendengar Jaejong mengucapkan kata-kata kasar seperti yang biasa dia ucapkan kepada Jaejong dulu. Sepertinya Changmin benar, Jaejong mengerikan saat marah..
Yunho masih enggan pergi. Tapi Jaejong sudah mengangkat tangannya untuk melayangkan kantong bekal kosong kepada Yunho. Yunho akhirnya berbalik arah dan pergi dari situ, lagi-lagi dia dibuat terkejut karena Jaejong mulai berani menyakitinya. Tapi bukan Yunho namanya kalau benar-benar patuh. Yunho berputar balik lagi dan mengikuti Jaejong diam-diam dari belakang. Mungkin jika dia muncul di depan Changmin dan membuat Changmin ingin naik sepeda, Jaejong tidak bisa menolaknya.
Yunho terus mengamati Jaejong sampai dia tiba di sekolah Changmin. Jaejong terlihat membicarakan sesuatu dengan guru pengawasnya lalu membungkuk untuk pamit pergi. Tapi ada yang aneh, Yunho mengerutkan kening ketika melihat Changmin menangis sambil menepis tangan Jaejong yang hendak menggandengnya. Berkali-kali Jaejong mencoba menggandengnya lagi tapi Changmin menepisnya terus. Changmin bahkan tidak bercakap-cakap sedikitpun dengan Jaejong sepanjang perjalanan sampai ke rumah. Seingat Yunho semua masih baik-baik saja tadi pagi. Yunho begitu asik mengamati mereka sampai melupakan niat awalnya. Dia kemudian memutar baik sepedanya dan kembali ke sekolah untuk mencari tahu.
Sekolah sudah mau tutup, guru pengawas sedang akan mengunci pintu, Yunho segera menyapa guru itu. Yunho pernah mengantar Changmin dan terlihat mengantar jemput Changmin setiap hari bersama Jaejong sebelumnya, jadi guru itu mengenalnya dan menanggapi Yunho dengan ramah.
"Maaf, kalau boleh tahu apa yang membuat Changmin menangis tadi?" Tanya Yunho setelah merasa cukup berbasa-basi.
"Oh, kemarin kami memberikan edaran pengumuman karya wisata, acaranya masih bulan depan tapi Changmin sudah sangat gembira. Kami tidak mewajibkan, jadi setiap anak bebas mau ikut atau tidak. Tadi ayah Changmin mengkonfirmasi bahwa tidak sanggup membayar biayanya, jadi Changmin sudah dipastikan tidak akan ikut. Yah kami naik bis dan melakukan karyawisata beberapa hari ke luar kota, jadi biayanya memang cukup tinggi. Changmin sangat kecewa jadi dia marah pada ayahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Get You Again
FanfictionYunho bertemu seseorang dengan cara yang buruk, menikah dengan cara yang buruk, dan berpisah dengan cara yang buruk. Bertahun-tahun kemudian, secara tidak sengaja Yunho dipertemukan lagi dengan orang yang telah meninggalkannya itu, orang yang telah...