Supaya Jaejong tidak banyak bergerak, akhirnya Yunho meminta ijin pada pihak Rumah sakit untuk memasang kamera di ruangan Changmin, dan menyediakan tv layar lebar untuk Jaaejong agar bisa selalu melihat Changmin dari dalam kamar rawatnya.
Beberapa hari kemudian kaki Jaejong di gips. Tapi dokter masih melarangnya turun ranjang untuk menghindari cidera di lehernya semakin parah. Baru setelah 2 minggu perawatan Jaejong diijinkan untuk turun, tapi dengan kursi roda, untuk menghindari hentakan di leher ketika berjalan.
Jajeong sangat gembira, akhirnya dia bisa bertemu langsung dengan Changmin. Yunho mendorong kursi roda Jaejong menuju ruang ICU. Perawat mengijinkan Yunho mengantar Jaejong sampai ke dalam, tapi harus keluar setelahnya, karena hanya diperbolehkan 1 pengunjung setiap saat.
Jaejong menangis menggenggam tangan Changmin. Changmin sedang tertidur sekarang. Tapi meskipun begitu, kesadarannya sudah mulai membaik. Waktu terbangunnya sudah lebih lama dari sebelumnya.
Pendarahan Changmin masih belum bisa berhenti, malahan lukanya semakin melebar karena tidak kunjung sembuh. Yunho sampai mencari pengobatan alternatif untuk menyembuhkan luka Changmin. Dengan bantuan dokter pribadinya, dia berhasil menemukan seorang dokter ilmuwan di luar negeri yang meneliti tentang kelainan darah, Dokter Mark. Dokter Mark mengembangkan obat herbal untuk mempercepat penyembuhan luka bagi penderita hemofilia. Yunho sudah berkomunikasi dengannya dan menceritakan kondisi Changmin. Dokter Mark cukup yakin obat itu bisa membantunya, dia telah melakukan uji klinis pada beberapa relawan dan hasilnya berefek baik pada orang dewasa. Memang belum ada uji klinis terhadap anak-anak, tapi tidak ada efek samping yang berbahaya selama ini, jadi Dokter Mark cukup yakin jika obat itu juga aman untuk anak-anak.
Sayang obat itu belum bisa dipasarkan karena masih dalam tahap uji klinis, FDA belum memberikan ijin edar, sehingga Yunho tidak bisa mengimpornya melalui prosedur normal. Membawa Changmin ke sana pun mustahil mengingat kondisinya. Dokter Mark menawarkan diri untuk membawa obat itu ke Korea dan melakukan tindakan pada Changmin jika memang Changmin bersedia menjadi relawan uji klinisnya. Dia bisa mendapatkan ijin penggunaan beberapa sample obatnya untuk keperluan penelitian, tapi itu harus disertai tanda tangan basah orang tua Changmin dalam berkas persetujuan uji klinis.
Yunho telah mendiskusikannya dengan Jaejong. Jaejong bersedia karena kondisi Changmin tidak kunjung membaik, meskipun resikonya sangat besar. Yunho akhirnya meminta Dokter Mark untuk mengirimkan berkas itu untuk Jaejong tandatangani, lalu mengirimnya balik beserta lampiran lain yang dibutuhkan. Berkas itu sekarang dalam proses perijinan di tangan Dokter Mark, belum diketahui kapan obat itu bisa dibawa ke Korea. Mereka hanya bisa berharap obat itu segera datang..
"Tuan Jung?"
Sapaan dari seorang Dokter mengagetkan Yunho yang sedang memandang Changmin dan Jaejong dari balik jendela kaca."Dokter."
"Ini hasil uji DNA yang anda minta."
Wajah Yunho langsung menegang ketika menerima sebuah amplop yang disodorkan kepadanya. Perlahan dia membuka amplop itu dan membacanya. Seketika jantungnya berdegup kencang.
"Ba..bagaimana ini mungkin?"
"Mari membicarakannya di ruanganku."
Yunho mengikuti Dokter itu ke ruangannya setelah menitipkan Jaejong kepada perawat.
-----------------
"Tolong jelaskan, Dokter.."
Yunho tidak ingin berbasa-basi begitu sampai di ruangan Dokter itu."Aku juga tidak yakin, karena belum pernah melihat hasil seperti ini sebelumnya Tuan Jung. Tapi..."
"Apa anda yakin tidak ada kesalahan selama proses pengujiannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Get You Again
FanfictionYunho bertemu seseorang dengan cara yang buruk, menikah dengan cara yang buruk, dan berpisah dengan cara yang buruk. Bertahun-tahun kemudian, secara tidak sengaja Yunho dipertemukan lagi dengan orang yang telah meninggalkannya itu, orang yang telah...