33. Membantu Paman Mendapatkan Ayah (3)

1.3K 148 7
                                    

Tuan Jung, Nyonya Jung, dan Yunho, masih mematung di tempat mereka masing-masing selepas Jaejong pergi meninggalkan restoran.

"Ternyata begini rasanya tidak diberi kesempatan untuk bicara.."
Celetuk Nyonya Jung akhirnya memecah keheningan.

"Dia bahkan tidak mau mendengarkan dulu maksud baik kita untuk membawanya pulang.."

"Kurasa dia masih marah pada kita Ibu.."

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?? Bagaimana jika selamanya dia marah dan tidak mengijinkan kita menemui Changmin?!"

"Kurasa kita perlu memberinya waktu.."

"Bawa dia pulang. Atau Ayah akan mengambil paksa Changmin darinya. Ayah tidak ingin cucu ayah hidup susah."

"Ayah! Bisa-bisanya ayah masih mengancam di situasi seperti ini! Kita pernah kehilangan jejaknya selama 5 tahun lebih. Ayah ingin Jaejong menghilang lagi dengan membawa Changmin?! Jangan remehkan dia ayah. Dia akan melakukan apapun untuk menjaga Changmin tetap bersamanya."

"Aku juga bisa melakukan apapun untuk mengambil kembali cucuku."

BRAK!
Yunho menggebrak meja.

"Jika sedikit saja ayah berani menyakitinya, ayah tidak hanya akan kehilangan cucu, tapi juga anak. Aku akan benar-benar pergi meninggalkan keluarga ini bersama mereka!"

"...."
Tuan dan Nyonya Jung terdiam. Mereka pernah mengalami bagaimana rasanya kehilangan anak semata wayang ketika Yunho hampir tidak selamat setelah ditikam, mereka tidak ingin mengalaminya lagi. Meskipun mereka mendidik dengan keras, tapi mereka sangat menyayangi Yunho.

"Ayah.. Ibu.. aku tahu kalian sangat menyayangiku.. Sama seperti kalian, Jaejong juga sangat menyayangi Changmin.. Hanya Changmin yang Jaejong miliki sekarang.. Jadi tolong, jangan rebut Changmin darinya.. Kita sudah pernah membicarakannya, beri aku waktu untuk meluluhkan hati Jaejong.. Aku berjanji akan membawa mereka kembali.."

"Sebaiknya kau berhasil."
Tegas Tuan Jung.

----------------------

Dengan tatapan kosong Jaejong masih menepuk-nepuk paha Changmin meskipun anak itu sudah lama tertidur. Berbagai macam perasaan berkecamuk di dalam hatinya. Selama bertahun-tahun.. Bertahun-tahun dia disakiti hanya karena kesalahpahaman banyak orang terhadapnya.. Kesalahpahaman yang berkali-kali sudah dia coba jelaskan tapi tidak pernah didengarkan.. Dan tiba-tiba sekarang orang-orang yang menyakitinya itu dengan mudahnya melayangkan kata maaf.. Itu tidak mudah.. sama sekali tidak mudah bagi Jaejong untuk memaafkan mereka..

Jaejong menutup wajahnya dan mulai terisak di samping tempat tidur Changmin. Membiarkan air mata membawa keluar semua kekecewaan dan amarahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hari sudah larut, Yunho sengaja memilih waktu di mana Changmin sudah pasti telah tertidur untuk mendatangi rumah Jaejong. Yunho tahu jika pembicaraan tadi berat untuk Jaejong terima. Yunho ingin meyelesaikannya sendiri dengan Jaejong.

Yunho mengetuk beberapa kali dan menunggu lama. Dia yakin Jaejong belum tidur. Jaejong mungkin sudah menerka siapa yang datang dan tidak ingin membuka pintu, jadi Yunho tetap menunggu sambil sesekali mengetuk lagi, sampai pintu itu akhirnya terbuka.

"Untuk apa datang kemari."
Tanya Jaejong dari celah pintu.

"Menemuimu.."

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan."

"Kau tidak ingin tahu apa yang terjadi pada kedua orang yang telah menjebakmu?"
Perlahan Yunho membuka celah pintu semakin lebar.

Get You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang