03. Menggantikannya Terluka

1.6K 172 9
                                    

Jaejong membilas lagi wajahnya dengan air. Dia tidak boleh terlalu lama di kamar mandi, hasil kerjanya bisa hancur. Jaejong kembali ke line kerjanya lalu melanjutkan pengemasan seperti tidak terjadi apa-apa. Jaejong dan Yunho saling mendiamkan untuk waktu yang lama. Jaejong tidak berencana berbincang lagi dengan Yunho, tapi Yunho sepertinya tidak tahan untuk tidak menanyakannya lagi sampai kegelisahannya terjawab.

"Kau belum---"

"Aku tidak selingkuh. Terserah kau mau percaya atau tidak. Aku sudah menjawabnya. Berhenti menggangguku."
Dengan cepat Jaejong memotong perkataan Yunho. Dia sudah tahu apa yang ingin Yunho katakan. 2 tahun hidup satu atap dengannya membuat Jaejong cukup paham isi otak idiotnya itu.

Yunho mengerutkan kening. Dia memang sudah mendapatkan jawaban, tapi kenapa tetap tidak puas? Dia menggeram dalam hati. Benar-benar omong kosong.

Bel istirahat terdengar. Jaejong mengingatkan Yunho untuk menghindari Hyung Sik, tapi Yunho mengabaikannya. Dia tetap pergi ke ruang makan meninggalkan Jaejong sesaat setelah bel berhenti berbunyi. Yunho butuh pelarian untuk menghindari Jaejong.

Seperti hari-hari sebelumnya, Hyung Sik mengganggu Yunho. Tapi kali ini suasana hati Yunho sedang sangat buruk, jadi Yunho melampiaskannya pada Hyung Sik. Dia tidak peduli lagi, biarkan saja kalau memang harus masuk rumah sakit karena babak belur, Yunho ingin menghajar seseorang. Yunho mendorong Hyung Sik, membuat si kekar itu mundur beberapa langkah. Hyung Sik berhasil terprovokasi, dia menggeram marah lalu melayangkan sebuah pukulan kepada Yunho. Yunho sudah mengangkat kepalan tangannya juga ketika tiba-tiba dia didorong ke samping oleh seseorang.

Pukulan Hyung Sik mengenai wajah Jaejong dengan telak. Jaejong agak limbung akibat pukulan itu, tapi dengan cepat dia bertumpu pada meja di dekatnya, jadi semua nampak baik-baik saja. Jaejong segera mengusap darah di bibirnya.

"Kak Hyung Sik, aku sudah menerima pukulanmu, jadi tolong maafkan dia kali ini, oke?"

Hyung Sik masih ingin menghajar Yunho, tapi melihat Jaejong memasang badan seperti itu membuatnya enggan melanjutkan lagi. Jaejong selalu bersikap baik dan tidak pernah membuat masalah dengan Hyung Sik, jadi Hyung Sik agak segan padanya. Pri kekar itu akhirnya pergi setelah membuang ludah untuk Yunho.

"Apa yang kau lakukan."
Yunho bertanya dengan nada dingin.

"Seharusnya aku yang bertanya itu padamu."

"Aku tidak butuh dilindungi!"

"Benarkah? Jadi kau lebih suka masuk rumah sakit?"

"Itu urusanku!"

"Benar. Itu urusanmu. Semua yang kau pikirkan hanyalah urusanmu! Kau selalu seperti itu! Kapan kau bisa belajar memikirkan orang lain selain dirimu sendiri!"

"Kau!"

"Aku butuh uang. Hasil kerjaku sedikit kalau bekerja sendirian. Kalau kau ingin cari gara-gara dan masuk rumah sakit silakan, tapi tidak saat berpasangan denganku."
Jaejong melemparkan sebuah roti miliknya kepada Yunho kemudian pergi.

Yunho menggeram marah. Kenapa Jaejong bisa membuatnya tidak berdaya seperti ini? Ke mana perginya kuasa yang dulu dia miliki? Yunho mengatur lagi napasnya berusaha menenangkan diri. Dia duduk di sebuah sudut bangku, mengunyah roti pemberian Jaejong, sambil memikirkan lagi apa yang terjadi. Yunho menggigit kasar rotinya. Dia harus segera mengirim seseorang untuk menyelidiki tentang anak itu. Rasa penasaran Yunho menyiksanya. Dia sangat yakin Jaejong berselingkuh, tapi bagaimana caranya? Yunho selalu mengurung Jaejong di dalam rumah dan tidak memberinya alat komunikasi apapun. Kapan? Bagaimana? Yunho menelan potongan roti terakhir. Dia harus tahu dulu siapa wanita yang menjadi selingkuhan Jaejong.

Get You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang