22. Kang

1.1K 133 8
                                    

Jaejong menyerahkan kotak bekal kepada Yunho kemudian melambaikan tangan ke arah Changmin saat sepeda yang membawanya mulai berangkat. Jaejong masih di sana, melihat kedua sosok itu menjauh. Dia akan pergi setelah sepeda itu berbelok di ujung jalan. Itulah rutinitasnya beberapa hari ini.

"Apakah mereka keluargamu nak?"

Jaejong menoleh ke arah sebuah suara yang membuatnya kaget. Seorang kakek bungkuk menyapa Jaejong sambil turut melihat bayangan sepeda yang menjauh itu.

"Ah, iya.. eh, bukan.. Maksudku, hanya anak kecil itu yang keluargaku."

"Oh. Lalu siapa pria muda yang selalu mengantar anakmu bersekolah itu? Aku tinggal di sebrang jalan, aku selalu melihat kalian setiap berjalan-jalan pagi di sekitar sini."

Kata kakek itu ramah sambil menunjuk sebuah rumah dengan tongkatnya. Jaejong mengikuti arah tongkat kakek itu menunjuk, sebuah rumah kecil yang sederhana, Jaejong menganguk-angguk, ternyata kakek itu tetangganya.

"Dia e... hanya kenalan. Tinggal di sebelah rumahku."

"Apa kau tidak khawatir meninggalkan anakmu pada orang asing seperti itu?"

Jaejong tersenyum.
"Tidak."

"Kenapa begitu yakin? Banyak kasus penculikan anak akhir-akhir ini nak, kau harus berhati-hati. Siapa namanya? Changmin? Aku sering tidak sengaja mendengarmu memanggilnya."

"Ya, namanya Changmin. Dia aman bersama pria itu. Pria itu... menyayanginya."
Jawab Jaejong sambil tersenyum. Lagipula Yunho bukan orang asing, Jaejong melanjutkan dalam hati.

"Oh. Jadi kalian sudah cukup dekat."

"e... Tidak juga. Dia cuma sering menumpang makan di rumahku. Tapi anakku sangat menyukainya."

"Begitu. Ah.. Senang sekali melihat kalian setiap pagi seperti itu. Aku jadi merindukan keluargaku, istriku juga selalu mengantarku berangkat dan memberiku bekal saat masih muda dulu. Tapi dia sekarang sudah meninggal."

"Oh.. maafkan aku.."
Jaejong berbelasungkawa.

"Tidak apa-apa. Sudah sangat lama. Aku juga sudah tua, mungkin sebentar lagi aku akan menyusulnya. Heheheh"

"Jangan berkata seperti itu Kek~"

"Apa pekerjaan pria itu nak? Dia terlihat sangat rapi tapi mengayuh sepeda."

"Dia sopir pribadi seseorang. Aku juga sebenarnya kurang tahu tentang pekerjaannya yang sekarang. Tapi dulu dia bekerja di pabrik pengemasan ikan bersamaku. Dia bekerja keras untuk menyambung hidupnya.. Dulu dia tidak seperti ini.."
Sorot mata Jaejong tiba-tiba menjadi sayu, ingatan tentang Yunho yang selalu hidup mewah di masa lalu berkelebatan.

"Memang dulu kehidupannya seperti apa?"

"Lebih baik dari sekarang."
Jaejong tersenyum kecil.

"Oh.. oya Di mana ibu Changmin? Aku tidak pernah melihatnya."

"Meninggal."
Ini adalah jawaban standar yang selalu Jaejong katakan kepada orang-orang ketika ada yang menanyakan tentang ibu Changmin.

"Apakah kakek ingin mampir ke rumahku? Aku bisa menemani kakek berbincang sambil minum teh."
Jaejong melanjutkan, karena sepertinya kakek itu kesepian dan butuh teman bicara.

"Terima kasih nak, mungkin lain kali, anakku akan khawatir jika aku tidak segera pulang."

"Oh, baiklah. Rumahku yang itu. Mampirlah kapan saja jika kakek butuh teman berbincang."

Get You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang