26. Berkencan

1.2K 139 6
                                    

"Yunho, bisakah kita berkencan di tempat lain? Mungkin sedikit yang lebih... mm... romantis?"
Ara merengek ketika Yunho mengajaknya makan ke salah satu restoran cepat saji di sebuah Mall.

"Antrian kita sudah mau sampai, di sini saja."

"Atau ayo kita berjalan-jalan dulu, pasti ada tempat lain yang lebih nyaman untuk kencan di mall ini."

"Aku suka ayam goreng di sini. Kalau kau tidak mau tidak apa-apa, aku makan sendiri."

Ara hanya bisa cemberut karena Yunho kukuh dengan pilihannya itu. Padahal dia sudah sangat gembira ketika semalam Yunho menghubungi untuk mengajaknya keluar. Dia sudah berdandan sangat cantik dengan rok dan sepatu hak tinggi yang anggun, berharap mereka akan pergi ke sebuah restoran mewah yang romantis untuk mereka berdua. Tapi ternyata Yunho malah membawanya ke dalam mall. Ara mengumpat dalam hati. Lain kali dia tidak akan membiarkan Yunho yang memilih tempat!

Yunho berbaris mengikuti antrian dengan tatapan kosong. Dia akhirnya mengikuti kemauan ayah ibunya untuk mengencani Ara. Dia bahkan mencoba memperlakukan Ara dengan baik dengan menghubunginya dulu dan mengajaknya keluar setelah sekian lama menghindar. Dia juga menawarkan ke Ara tempat mana yang ingin dituju, tapi gadis itu malah menyuruh Yunho yang memutuskan. Yunho tidak tahu harus mengajaknya ke mana, karena sejak awal memang tidak ada keinginan untuk itu. Yang dipikirkan Yunho hanya janjinya kepada Changmin untuk mengajaknya berjalan-jalan ke Mall akhir pekan ini, sehingga otaknya tanpa sadar langsung mengarahkan kemudi ke dalam Mall.

Yunho menghela napas. Seharusnya Jaejong dan Changmin yang menemaninya sekarang. Changmin pasti suka makan ayam goreng di tempat ini, ada arena bermain, ada banyak rasa es krim, Yunho juga mungkin akan membelikannya beberapa mainan setelah makan, tapi ah.. semua rencana Yunho kandas.

Yunho membawa nampan pesanannya menuju meja yang sudah dipilih oleh Ara. Meja di sebelah jendela kaca besar. Ara menunggu Yunho di situ sedari tadi karena tidak mau ikut lelah mengantri. Yunho menata makanan dan minuman untuk Ara dan untuknya sendiri lalu mulai makan. Yunho pura-pura tidak mendengar Ara yang terus berdecak kesal, dia hanya terus mengunyah menikmati makanannya.

Tidak ada sendok atau pun garpu, Ara juga enggan merusak lipstik dan mengotori pewarna kukunya yang berkilau, jadi untuk beberapa saat dia kebingungan bagaimana cara memakan ayam goreng dan nasi berbalut kertas itu dengan tetap menjaga keanggunan. Ara menyerah, akhirnya dia memutuskan untuk menghabiskan minumannya saja sambil melihat Yunho yang makan dengan sangat lahap, sambil berusaha mencuri-curi kesempatan untuk menyentuh Yunho. Mengambil nasi yang menempel, mengelap sisa saus, membetulkan kertas nasinya, melakukan apapun yang bisa dia sentuh. Ara tersenyum manis, berpikir bahwa Yunho pasti senang dengan gadis yang sangat perhatian seperti dirinya.

Pelipis Yunho berkedut, dia sangat risih dengan perlakuan Ara, dia sangat ingin menggigit jari Ara yang terus saja berkeliaran di sekitar wajahnya. Jari itu pasti lebih lezat daripada ayam goreng. Yunho cepat-cepat menelan dan menyelesaikan makannya supaya Ara tidak lagi mengganggunya. Tapi kemudian Ara kemudian menyodorkan ayamnya ke mulut Yunho ketika Yunho selesai  menelan kunyahan terakhir.

"Aku tidak makan, untukmu saja, buka mulutmu, aaaaa"

'Disuapi? Yang benar saja. Yang ada akan kumakan jari-jari itu!' Yunho mengumpat dalam hati.

Ara berusaha menyuapi Yunho, biarlah kukunya sedikit berminyak, sangat sepadan jika itu untuk menyuapi Yunho. Tapi Yunho tidak mau membuka mulutnya, jadi Ara terus maju mencondongkan tubuhnya untuk mengejar mulut Yunho dengan ayam goreng.

Lelah menghindar, Yunho akhirnya mengambil ayam yang disodorkan, tapi ketika baru menyentuhnya, gerakan Yunho seketika terhenti sambil menatap jendela kaca disebelah mereka.

Get You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang