Changmin akhirnya terbangun setelah hari ketiga pemberian dosis. Jaejong sangat gembira. Dia bahkan sampai memeluk Yunho tanpa sadar ketika pertama kali melihat Changin membuka matanya dari layar TV.
"Bawa aku ke sana! Cepat!"
Pinta Jajeong bersemangat kepada Yunho.Yunho segera menaikkan Jaejong ke kursi roda kemudian berlari menyusuri lorong sambil mendorongnya. Mereka berdua tertawa seperti anak-anak yang sedang bermain kereta dorong, mengabaikan semua teguran dari perawat-perawat yang dilewatinya.
"Hai, bagaimana perasaanmu sayang?"
Sapa Jaejong.Nampaknya kesadaran Changmin masih belum genap. Changmin hanya berguman tidak jelas. Jaejong tetap gembira melihatnya. Sedikit saja, cukup sedikit saja tanda kesadaran yang Jaejong butuhkan untuk mengisi lagi harapannya. Changmin kembali terpejam setelah beberapa menit terbangun. Tidak apa-apa, Jajeong sudah cukup gembira bisa melihat Changmin bergerak.
Keesokan harinya Changmin kembali tersadar. Sekarang dia sudah bisa mengatakan sesuatu dengan jelas meskipun sangat lemah.
"Ayah.. aku sangat lelah.."
"Mn. Tidurlah lagi, ayah akan menemanimu."
Jaejong mengusap rambut Changmin sampai anak itu tertidur lagi.Sudah hari kelima sejak Changmin pertama kali menerima dosis uji coba. Dokter Mark masih terus memantaunya. Perubahan kondisi Changmin menunjukkan respon yang positif. Pendarahannya sudah sepenuhnya berhenti sekarang. Kini tinggal menunggu luka di pinggangnya menutup dan mengering. Dokter Mark menduga jika hilangnya kesadaran Changmin kemungkinan disebabkan karena tubuh mungilnya terlalu lelah bekerja sejak obat itu memicunya untuk menyembuhkan diri. Sel sel darah Changmin belum pernah bekerja untuk menghentikan pendarahan dan menutup luka sebelumnya, mereka seperti kaget ketika tiba-tiba dipicu untuk melakukan semua itu. Jika benar dugaannya, maka setelah ini kesadaran Changmin akan berangsur membaik.
Jaejong seakan mendapat siraman air di hatinya yang gersang. Harapannya melambung tinggi. Dan memang benar perkataan Dokter Mark, seiring bergantinya hari kesadaran Changmin semakin membaik. Changmin mulai terbangun 12 jam sekali, 10 jam sekali, 6 jam sekali, 3 jam sekali, hingga sekarang Changmin sudah kembali normal selayaknya anak yang sehat. Dia tidak perlu lagi dirawat di ruang ICU.
Dokter Mark menghentikan pemberian dosis setelah 2 minggu pengobatan, karena Luka Changmin sudah benar-benar kering dan menjadi keropeng. Jaejong dan Yunho sangat gembira. Yunho mengantar Dokter Mark kembali ke bandara dengan senyum yang sangat cerah. Yunho ingin membayarnya, tapi Dokter Mark menolak, karena dialah sebenarnya yang diuntungkan di sini karena telah mendapatkan 1 lagi hasil uji klinis positif. Kasus hemofilia cukup jarang, dan tidak semua penderita mau menjadi relawan, jadi pengajuan ijin edar obatnya mengalami hambatan karena masih kurangnya data uji klinis. Kasus Changmin telah banyak membantunya.
Yunho melihat Dokter Mark masuk ke dalam area keberangkatan sampai benar-benar hilang dari pandangan. Segera setelahnya, Yunho meminta Eunwo melaju mobilnya kembali ke rumah sakit. Dia ingin menemui Changmin.
Yunho menatap jendela mobil sambil melamun. Perasaan Yunho tidak kalah buruk dengan Jaejong saat dulu kondisi Changmin menurun. Dia baru saja mengetahui jika memiliki seorang anak, dan dia ternyata sangat menyayangi anak itu, tapi anak itu tengah berada sejengkal dari kematian. Yunho benar-benar frustasi saat itu. Tapi dia berusaha terlihat kuat di depan semua orang. Setidaknya itulah yang kedua orangtuanya ajarkan sejak kecil, selalu terlihat kuat... Meskipun di dalam hatinya Yunho merasa sangat hancur.. Senyum kecil menghiasi bibirnya, karena sekarang situasi itu sudah berlalu. Changmin sudah sehat, putranya sudah kembali ceria lagi. Tapi senyum di wajah Yunho tiba-tiba menghilang. Apakah sekarang Yunho boleh menyebut Changmin sebagai putranya..? Yunho mengingat lagi semua perkataan Jaejong hari itu. Dia tidak layak..
KAMU SEDANG MEMBACA
Get You Again
FanfictionYunho bertemu seseorang dengan cara yang buruk, menikah dengan cara yang buruk, dan berpisah dengan cara yang buruk. Bertahun-tahun kemudian, secara tidak sengaja Yunho dipertemukan lagi dengan orang yang telah meninggalkannya itu, orang yang telah...