27. Tidak Menyesal Walaupun Harus Mati

1.2K 150 5
                                    

"Sayang! Putramu sudah keterlaluan! Bagaimana bisa dia meninggalkan Ara di tengah kencan mereka demi pria jalang itu?! Oh malangnya calon menantuku.."

Nyonya Jung memasuki ruang makan sambil mengomel kepada suaminya, karena baru saja Ara mengadu tentang kencannya yang berantakan. Tuan Jung meletakkan sendok makannya, sarapan paginya tidak lagi menjadi nikmat, dia memilih untuk membaca surat kabar sambil menyesap teh.

"Aaah kau ini, mendengarkan tidak??"

"Memangnya apa yang Yunho lakukan kali ini?"

"Dia mengajak Ara berkencan di tempat yang buruk, lalu meninggalkannya begitu saja untuk pergi berkencan dengan pria jalang itu! Yunho bahkan menyuruh Ara pulang sendirian naik taxi. Benar-benar memalukan nama keluarga kita!"

"Sudahlah, jangan terlalu mencampuri urusan mereka. Belum menjadi istri saja dia sudah sering merajuk padamu, apa setelah menikah nanti kau juga akan mengurus rumah tangganya setiap hari? Biarkan mereka menyelesaikannya sendiri. Sarapan dulu."

"Kau ini! Apa tidak kasihan pada Ara? Dia selalu diperlakukan buruk oleh Yunho!"

Tuan Jung kemudian memanggil salah seorang maid untuk mengambil sebuah berkas dari ruang kerjanya. Tidak lama kemudian maid itu kembali dengan membawa amplop coklat tebal. Tuan Jung membuka amplop itu kemudian memberikan tumpukan foto kepada istrinya.

"Yunho tidak sengaja bertemu mereka di dalam mall. Dia hanya menemani anak kecil itu membeli mainan karena sudah berjanji padanya. Semalam Yunho sudah mengirim pesan singkat kepadaku untuk menjelaskan pertemuan mereka, dia berjanji itu yang terakhir kali. Aku juga masih menyuruh orang untuk terus mengawasi aktivitasnya, anak itu tidak akan berani menentangku lagi. Tapi Yunho memang salah meninggalkan Ara sendirian, marahi saja dia, jangan mengomel padaku."

Nyonya Jung segera melihat foto-foto itu. Memang kegiatan mereka tidak terlihat seperti kencan. Jaejong hanya menguntit Yunho dan Changmin di belakang dari awal sampai akhir mereka berpisah. Jaejong bahkan tidak terlihat berinteraksi dengan Yunho.

"Sayang, kenapa kau membiarkan Yunho dekat dengan anak Jeejong?"
Tanya Nyonya Jung sambil masih melihat foto-foto itu.

"Bukankah anak itu mirip dengan putramu saat masih kecil?"

"Mm.. memang mirip. Tunggu. Apa maksudmu dia anak Yunho?? Tapi-- kenapa Jajeong yang--"

"Sedang kuselidiki. Jangan membahas hal itu dulu dengan siapapun. Nanti setelah hasilnya keluar baru kita bicarakan."

"Hasil apa yang keluar?"

"Tes DNA. Aku sudah melakukan tes DNA kepada sampel rambut anak itu untuk melihat garis keturunan kita dalam tubuhnya."

"Tes? Kapan kau-- aaah kau ini selalu saja menyembunyikan banyak hal dariku! Tapi siapa ibunya?"

"Aku belum tahu, aku belum mendapat informasi apapun tentang ibunya. Yunho maupun Jaejong selalu menghindar ketika aku membahas tentang itu."

Nyonya Jung menghela napas sambil mengusap wajah Changmin pada foto.
"Benar-benar mirip..."

"Mn. Bahkan selera makanan dan penyakit mereka pun sama."

"Dia juga mengidap hemofilia?"

"Mn. Pernah hampir mati karena itu. Dia yang membuat Yunho mendekam di rumah sakit selama sebulan lebih kemarin."

"Kapan hasil tes DNAnya keluar?"

"Mungkin 1 minggu lagi."

Tuan Jung akhirnya menceritakan semua yang diketahuinya tentang Changmin kepada Nyonya Jung karena terus dicecar pertanyaan. Tadinya Tuan Jung baru akan memberitahu ketika hasil tes DNAnya keluar, karena Nyonya Jung sering sulit menjaga rahasia dengan mulutnya.

Get You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang