Yunho menutup pintu ruang ICU perlahan. Dia baru saja meletakan mainan Robot di kamar rawat Changmin. Changmin masih terpejam, sementara Jaejong juga belum sadarkan diri selepas operasi.
Yunho masih berdiam diri di balik jendela kaca ruang ICU melihat Changmin yang terbaring lemah di dalamnya. Yunho sudah meminta para dokter untuk melakukan pengawasan khusus, memberikan obat terbaik, fasilitas terbaik, melakukan apapun yang terbaik untuk menyelamatkan Changmin, Yunho tidak peduli kalaupun harus mengeluarkan banyak uang untuk itu. Yunho bahkan sudah memanggil dokter pribadinya untuk turut memeriksa kondisi Changmin, tapi dokter itu juga tidak bisa melakukan apa-apa pun, tindakan yang dilakukan oleh rumah sakit sudah maksimal.
"Bos, siapa sebenarnya anak itu? Kenapa kau sangat mencemaskannya?"
Eunwoo bertanya sambil ikut memandang dari balik kaca."Dia...."
Yunho juga tidak tahu siapa Changmin baginya. Dia hanya tahu Changmin anak Jaejong. Tapi Yunho merasa hubungannya dengan Changmin lebih dari itu.. Dia tidak pernah suka anak kecil sebelumnya. Hanya dengan Changmin dia bisa tertawa bersama, bermain bersama, dan pelukan itu.. rasanya sangat hangat ketika memeluk bocah mungil itu..
"Kenapa aku seperti melihat versi mini dirimu?"
Celoteh Eunwoo sambil lalu. Eunwoo pamit pergi setelahnya. Dia lapar dan ingin mencari makanan dulu di kantin.Yunho terdiam lama memikirkan perkataan Eunwoo. Keningnya mulai berkerut. Benar.. Jika dilihat-lihat lagi Changmin memang....mirip seperti dirinya saat masih kecil. Changmin sedikit mirip Jaejong, tapi juga.... sedikit banyak mirip dirinya... Dan penyakit itu--- Yunho langsung memikirkan sesuatu yang tidak masuk akal. Yunho menahan seorang dokter yang terlihat akan masuk ke dalam ruangan Changmin.
"Dokter, apakah Rumah Sakit ini melayani uji DNA?"
--------------
Hari sudah berganti, tapi Jaejong masih belum sadar. Yunho sedang duduk di sebelah ranjang Jaejong sambil menggenggam tangannya. Kondisinya tidak nampak baik... Wajah dan tangannya penuh luka dari serpihan kaca, lehernya yang retak diberi pengangga, lengan dan kakinya diperban untuk menutup luka jahitan, dan memar besar terlihat di beberapa tempat.
Yunho seharusnya kembali ke perusahaan untuk menyelesaikan banyak pekerjaan. Mengembalikan kekayaan berarti mengembalikan juga tugas dan tanggung jawabnya sebagai CEO, tapi Yunho memilih untuk tetap di rumah sakit. Dia bisa melakukan pekerjaannya dari jarak jauh. Eunwoo sudah mengantarkan leptop dan baju ganti untuknya, Yunho akan tinggal di Rumah Sakit sampai Jaejong dan Changmin membaik. Dia tidak ingin meninggalkan Jajeong maupun Changmin barang sedetikpun.
Handphonenya tiba-tiba bergetar, Yunho berdiri lalu berjalan agak menjauh dari Jaejong untuk mengangkat panggilan itu. Dari Eunwoo.
"Ada kabar apa?"
"Bos, aku sudah diijinkan membawa mobilmu dari kantor polisi. Apa kau ingin memperbaikinya?"
"Tidak. Buang saja."
"Oh, baiklah."
"Bagaimana kelanjutan kasus kecelakaan itu?"
"Tampaknya akan segera ditutup, karena dari hasil penyelidikan polisi, kecelakaan itu murni disebabkan karena kelalaian sopir truk. Polisi menemukan sopir itu sedang menggenggam botol obat untuk sakit jantung ketika kecelakaan terjadi. Mungkin penyakit jantungnya kambuh sebelum keluar jalur. Polisi masih menunggu hasil otopsi jenazahnya untuk memastikan kesimpulan itu."
".....Begitu.. Apakah surat ijin istirahat Jaejong dan pengunduran diriku sudah kau serahkan ke Pak Nam?"
"Sudah. Aku ke pabrik sebelum ke kantor polisi tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Get You Again
FanfictionYunho bertemu seseorang dengan cara yang buruk, menikah dengan cara yang buruk, dan berpisah dengan cara yang buruk. Bertahun-tahun kemudian, secara tidak sengaja Yunho dipertemukan lagi dengan orang yang telah meninggalkannya itu, orang yang telah...