19. Jungs

1.3K 151 4
                                    

Setelah bertahun-tahun akhirnya Yunho mengunjungi rumah kedua orang tuanya lagi. Terakhir kali dia ke sana adalah saat memberi tahu bahwa Jaejong meninggalkannya. Sejak saat itu Yunho tidak pernah kembali ke sana. Paling-paling dia hanya akan bertegur sapa melalui telepon atau makan bersama di sebuah restoran. Yunho sengaja menjauhkan diri dari Ayah-Ibu'nya karena tidak ingin dikendalikan lagi oleh mereka.

Yunho sudah tahu apa yang akan kedua orang tuanya lakukan. Tentu saja, menghakimi dan memaksanya.

"Jelaskan."
Tuang Jung berkata singkat sambil duduk di kursinya.

"Kenapa kau membohongi kami semua?"
Nyonya Jung menambahkan.

"Apa lagi yang bisa kulakukan untuk menolak perjodohan dan mengusir gadis itu? Aku menolak sampai berbusa pun ayah dan ibu akan terus memaksaku."

CTAK!
Tuan Jung mengetukkan tongkatnya di lantai dengan keras.

Yunho menghela napas. Ayahnya selalu seperti itu. Membungkamnya dengan tongkat.

"Yunho, kau sudah berumur. Ayah dan ibu juga sudah tua, kami sangat ingin menimang seorang cucu. Ara gadis yang baik dan cantik. Orang tuanya teman dekat dan rekan bisnis ayahmu. Jika kalian menikah semua akan diuntungkan."
Nyonya Jung mencoba memberi pengertian kepada Yunho kenapa mereka sangat ingin Yunho menikahi Ara.

"Semua? Apakah aku termasuk di dalamnya? Apakah Menikah tanpa cinta itu menguntungkan bagiku? Aku tidak menyukainya. Kenapa kalian terus memaksaku? Adopsi saja seorang bayi jika ingin menimang cucu!"

CTAK!!
Tuan Jung semakin keras mengetukkan tongkatnya ke lantai karena Yunho semakin berani melawan.

Yunho sudah tidak takut lagi pada tongkat itu. Dulu tongkat itu tidak hanya diketukkan ke lantai, tapi juga dilayangkan ke badannya jika Yunho berani membantah perkataan ayahnya sedikit saja. Yunho tahu keinginan orang tuanya. Dia hanya tidak suka dengan cara yang mereka tempuh untuk mewujudkan itu. Seorang cucu? Andai saja mereka tahu jika sudah memiliki satu, Yunho yakin mereka pasti akan senang, tapi jika itu berasal dari Jaejong.. Ntahlah.. Yunho tidak terlalu yakin.. Maka dari itu Yunho tidak mengatakan apapun tentang Changmin. Mungkin saja ayah-ibunya mau menerima Changmin, tapi hanya Changmin, mereka tidak mungkin mau menerima Jaejong. Mereka pasti akan berusaha memisahkan Changmin dari Jaejong. Dia harus bisa mengubah sudut pandang orang tuanya dulu terhadap Jeejong.

"Siapa yang mengajarimu untuk membangkang? Apa pria jalang itu?"
Tuan Jung akhirnya bersuara. Dia tidak suka berbasa basi.

Yunho agak terkejut, tapi tidak menampakkan perubahan ekspresi apapun. Dia tahu siapa yang dimaksud oleh ayahnya. Tapi kenapa tiba-tiba Jaejong disebut? Yunho harus berhati-hati menjawabnya.

"Kenapa diam? Berusaha menyembunyikan sesuatu?"
Tuan Jung melanjutkan.

"Kenapa tiba-tiba ayah menyebutnya?"

"Ara sering melihatmu membonceng jalang itu dengan sepeda. Apa dia berusaha mendekatimu lagi? Apa dia yang menghasutmu untuk menjalankan rencana berpura-pura bangkrut dan bekerja di pabrik kotor itu??"
Nyonya Jung menyambung.

"Dari mana Ara tahu itu dia? Ara tidak mengenalnya."

"Itu--- Mu..mungkin saja dia bertanya kepada karyawan pabrik lainnya."
Nyonya Jung sebenarnya juga tidak tahu. Dia tidak pernah memikirkan itu sebelumnya. Dia hanya mendengar dari Ayah Ara ketika menanyakan tentang kelanjutan perjodohan, jika Ara sering mengunjungi Yunho dan mendapati Yunho seperti itu.

Yunho mendengus. Bertanya pada karyawan pabrik lainnya? Berbincang dengan Yunho saja Ara menutup hidung. Omong kosong. Ara pasti mengirim seseorang untuk membuntutinya. Tapi percuma membahas itu sekarang, ayah ibunya tidak mungkin percaya jika Ara memata-matainya, dia pun tidak memiliki bukti.

"Dia tidak terlibat pada semua yang kulakukan. Aku hanya tidak sengaja bertemu dengannya di pabrik itu. Dia.... tidak seperti yang kita kira selama ini. Ayah, Ibu, kita telah salah menilainya, dia---"

"Apa lagi yang telah dia lakukan padamu?! Apa kau tidak jera setelah berhasil masuk ke dalam jebakannya dulu?!"
Tuan Jung tidak lagi dapat menahan emosinya.

"Sudah kubilang dia tidak melakukan apa-apa! Dan kasus skandal itu, dia tidak bersalah ayah! Aku telah mengetahui kebenarannya baru-baru ini! Itu semua berbuatan Jinki dan Donghae! Mereka memberinya GHB untuk membuatnya tidak sadarkan diri dan menaruhnya di kamar hotel itu. Aku yang--- Aku yang telah memperkosanya.. Jaejong yang terjebak, bukan aku.."

Yunho berusaha menjelaskan semuanya dalam sekali tarikan napas. Dia tahu ayahnya pasti tidak akan memberinya kesempatan berbicara jika dia bertele-tele.

Tuan Jung mendengus.
"Kau pikir aku percaya?"

"Tidak. Bahkan jika aku memberikan bukti sekalipun aku yakin ayah tidak akan percaya."

Yunho berkata sambil mendorong handphone mendekat ke Tuan Jung. Suara rekaman 2 orang sedang berbincang kemudian terdengar. Itu adalah rekaman suara yang Yunho ambil saat di toilet bersama Jinki dan Donghae. Ruangan itu pun seketika hening untuk mendengarkan rekaman sampai selesai. Tuan Jung agak mengernyit setelahnya. Tapi tetap tidak melunakkan hatinya.

"Aku tahu kalian tidak akan semudah itu percaya hanya dari sebuah rekaman suara. Aku akan membawa kedua orang brengsek itu kemari untuk mengakuinya sendiri di bawah kaki kalian."

"..."

"Oh. Kalau ayah punya waktu. Tolong bantu aku mencari mereka. Mereka melarikan diri ke luar negeri sejak aku mematahkan hidung mereka."

Yunho berkata sambil mulai beranjak. Sudah cukup. Tidak ada gunanya melakukan percakapan panjang dengan ayah ibunya. Percakapan mereka tidak akan membuahkan hasil apapun.

"Jangan dekati dia lagi."
Kata Tuan Jung sesaat sebelum Yunho keluar dari ruangan.

Yunho menghentikan langkah lalu menatap orang tuanya yang sangat angkuh itu.
"Apa yang akan ayah lakukan jika aku tidak mematuhinya? Aku sudah dewasa, biarkan aku memutuskan sendiri yang terbaik untuk kebahagiaanku."

"Kau berani?! Kau ingin ayah--- "

"Menghancurkan perusahaanku? Memiskinkanku? Mengambil semua kekayaanku?"

"...."

"Lakukan. Lakukan semua ancaman ayah. Miskinkan aku. Ambil semua hartaku. Itu akan sangat membantuku membatalkan perjodohan. Asal ayah tahu, gadis itu tidak menyukai orang miskin."
Yunho tersenyum.

"...."

"Aku tidak lagi takut jatuh miskin. Aku bisa membangun lagi bisnis dari nol. Atau aku juga bisa bekerja di bawah orang lain. Aku tidak keberatan melakukan pekerjaan rendah untuk mencari uang. Ayah perlu merasakan bekerja di pabrik mengemas ikan, itu cukup menyenangkan."

"....."

"Kumohon.. Jangan ganggu aku lagi.. Biarkan aku hidup bebas.. Kalau perlu coret saja namaku dari daftar keluarga Jung jika ayah dan ibu tidak setuju dengan semua yang kulakukan."

Yunho pergi setelahnya, tidak mempedulikan panggilan ibunya. Bukannya dia ingin memutuskan hubungan dengan kedua orang tuanya, Yunho hanya ingin ayah ibunya tidak mengekangnya, lagi.


-------------------------tbc.

Get You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang