25. Berakhirnya Permainan

1.2K 135 3
                                    

Hari sudah larut. Yunho sangat lelah, dia baru saja selesai dengan urusannya dan langsung pulang. Jaejong tidak membalas pesannya sejak sore tadi, tapi Yunho akhirnya tahu dari Eunwoo jika Changmin sudah selamat sampai di rumah.

Karena tidak menjemput Changmin, Eunwoo menurunkan Yunho di ujung jalan. Yunho tidak perlu mengayuh jauh untuk sampai ke rumahnya. Dia sedang memarkir sepeda ketika melihat Jaejong berdiri di depan pintu kamarnya, bersandar pada pembatas teras memunggungi jalan. Yunho bertanya-tanya kenapa Jaejong berdiam diri di luar ketika udara sangat dingin seperti ini.

"Kenapa di luar?"
Sapa Yunho sambil berjalan mendekat.

"...."

Langkah Yunho seketika melambat karena merasakan sesuatu yang tidak beres. Jaejong membersut ke arahnya sambil menyilangkan tangan di dada, ntah karena kedinginan atau karena menyembunyikan amarah di hatinya.

"Apa kau marah karena aku menyuruh Eunwoo menjemput Changmin? Maafkan aku, aku---"

"Pergi dari sini."
Jaejong segera memotong omong kosong Yunho.

"Hah?"

"Kubilang pergi dari sini."

"Kenapa tiba-tiba mengusirku? Apa aku melakukan kesalahan? Kalau itu tentang menjemput Changmin aku bisa menjelaskan."

"Apa yang kau rencanakan terhadap Changmin? Merebut hatinya lalu membawanya pergi?"

"Aku tidak---"

"Membuatnya menyayangimu lalu menjauhkannya dariku??"

"Jaejong, apa yang----"

"Dia lebih senang bersamamu! Dia lebih menyukaimu daripada aku! Dia tidak lagi mau mendengarkanku!"

Jaejong mengeluarkan emosinya dengan berkaca-kaca karena teringat lagi saat-saat menegangkan tadi, ketika Changmin bimbang antara ajakan Tuan Jung dan panggilannya. Bagaimana bisa Jaejong diduakan.. Dia ayahnya, dia ibunya, dia yang melahirkan dan yang membesarkannya, dia satu-satunya orang tua bagi Changmin, seharusnya itu menjadikan Jaejong segalanya bagi Changmin..

"Jaejong, kumohon dengarkan aku, aku tidak---"

"Ambil ini, aku sudah tidak membutuhkannya lagi!"
Jaejong mengembalikan Handphone yang Yunho beri dengan kasar.

"Apa yang terjadi padamu?! Kenapa---"

"Pergi! Kubilang pergi! Jauhi Changmin! Jangan dekati kami lagi! Kau bukan--- mmmpph!"

PLAK!

Sebuah tamparan keras dilayangkan Jaejong ke wajah Yunho karena tiba-tiba mencium bibirnya.

"Brengsek! Apa yang kau lakukan! Mmmmpp! Mmmp!"

"Kau ingin dibungkam dengan bibir atau dengan tangan?"
Tanya Yunho sambil membekap mulut Jaejong dengan tangannya.

"Beri aku kesempatan bicara, oke?"
Yunho melanjutkan. Dia menatap lama mata Jaejong yang sudah kemerahan. Memastikan bahwa Jaejong akan menurut sebelum melepaskan bekapannya.

"...."
Jaejong mulai diam. Yunho kemudian menarik tangannya.

"Aku tidak mengerti kenapa kau tiba-tiba seperti ini."
Yunho berkata sambil melepaskan mantelnya.

"Tapi tuduhanmu semua salah. Aku tidak sedang merebut Changmin darimu, aku tidak dengan sengaja membuat Changmin lebih menyukaiku, aku hanya ingin menyayanginya.."
Kata Yunho sambil membalutkan mantelnya ke tubuh Jaejong.

"Kau!---"
Jaejong kembali terdiam ketika sorot mata tajam Yunho mengancam untuk membungkamnya lagi.

SRET. SRET.
Yunho mengikat tali mantel sambil melanjutkan penjelasannya.

Get You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang