================================Karena ada beberapa yang menanyakan,
jadi saya release sekalian aja biar semua gak penasaran. Mohon maaf ya, jadi keupdate lagi cerita yang seharusnya dah tamat😅 ehehe.
Selamat membaca penggalan kecil ini^^================================
Yunho meringkuk dalam pelukan Jaejong di balik selimut yang hangat. Tiba-tiba dia teringat sesuatu.
"Jaejong, malam itu, ketika kau meninggalkanku.. Apa yang kau katakan padaku sebelum benar-benar pergi?"
"Kenapa tiba-tiba ingin tahu?"
"Aku pernah hampir mati karena penasaran. Tapi kemudian lupa seiring berjalannya waktu. Ntah kenapa sekarang teringat lagi. Jadi tolong, katakan lagi sebelum aku sekarat karena penasaran."
"Bukan hal yang penting."
"Ayolah.. Aku tetap ingin tahu."
"Hanya berkata jika aku membencimu."
"Hanya itu??"
"Mn."
"Tidak mungkin. Kalimatmu panjang. Aku mengulang cctvku berkali-kali."
"Hahaha! benar-benar penasaran rupanya."
"Ck. Aku bahkan hampir memanggil ahli pembaca gerak bibir, tapi kuurungkan karena khawatir yang kau katakan adalah sesuatu yang memalukan jika diketahui oleh orang lain.."
Jaejong masih terkekeh. Sementara Yunho terus membujuknya untuk mengulang kata-kata itu. Akhirnya Jaejong menyerah. Dia menatap mata Yunho, menggali lagi kenangannya lamanya, mengusap pipi orang yang berbaring di depannya sambil mengucapkan lagi kata-kata perpisahan itu seolah-olah mereka sedang berada di masa lalu.
"Aku pergi. Aku akan melahirkan dan mencintai anak ini, meskipun aku sangat membencimu.. Aku menginginkannya, dia darah dagingku, satu-satunya yang akan menjadi keluargaku.. Maaf, hanya ini satu-satunya cara supaya dia bisa selamat.. Aku.. tidak pernah menyesal telah menikah denganmu, aku hanya menyesal karena kau begitu bodoh! Idiot tidak berperasaan.. Aku benar-benar pergi sekarang. Jaga dirimu. Dan jangan bermimpi buruk lagi, tidak ada lagi yang akan membantumu."
"Sudah, hanya itu. Kenapa diam?"
Jaejong menggoyang-goyangkan wajah Yunho yang sudah mematung cukup lama bahkan sampai tidak berkedip."Dari mana kau tahu dulu aku sering bermimpi buruk?"
"Kita tidur seranjang, tentu saja aku tahu."
Yunho mengernyit, masih ada yang mengganjal. Jaejong memutar-mutarkan jari telunjukknya di kerutan antar mata Yunho untuk membuatnya tidak berpikir keras lagi.
"Kurasa kau sudah tidak lagi bermimpi buruk tentang ayahmu yang memukulimu."
"Dari mana kau tahu isi mimpiku? Dan membantuku apa?"
"Kau tidak akan percaya."
"Percaya Apa?? Katakan.."
"Hanya beberapa kali selama kita tidur seranjang, tapi aku tahu, karena aku selalu memelukmu setiap kali kau mengigaukan mimpi itu. Terkadang aku bahkan perlu melakukannya 2-3x dalam semalam karena kau akan kembali mengigau ketika aku pergi menjauh."
"...Kau benar-benar melakukannya..?"
"Ck. Sudah kubilang kau tidak akan percaya. Terkadang kau sendiri yang mendekat untuk memelukku meskipun tidak sedang bermimpi buruk! Kau tidur seperti mayat yang berguling-guling, tidak pernah sadar apa yang kau lakukan ketika mata terpejam."
Jaejong tiba-tiba ditarik ke dalam pelukan Yunho.
"Aku percaya, aku hanya tidak percaya kau melakukannya saat itu. Sepertinya bukan hanya aku dan secara tidak sadar mulai mencintai."
Yunho terkekeh.Jaejong tiba-tiba merasakan aliran darah yang sangat kencang naik ke kepalanya. Wajahnya pasti seperti kepiting rebus sekarang.
"Aku hanya kasian padamu, idiot tidak berperasaan. Lagipula aku tidak bisa tidur karena suara igauanmu. Jadi aku hanya berusaha membuatmu diam dengan ---mmmnh"Yunho membungkam Jaejong dengan lumatan lembut di bibir.
"Aku mungkin juga sudah mencintaimu sejak dulu. Ntahlah, aku hanya merasa sedih dan kesal ketika kau pergi. Suasana hatiku menjadi selalu buruk. Tidak ada makanan yang terasa enak. Aku merindukan semua masakanmu. Aku selalu malas pulang karena rumahku sangat sepi, tidak ada lagi bayanganmu yang lalu lalang. Dan ketika pertama kali bertemu lagi denganmu kekesalanku memuncak, kurasa karena aku butuh seseorang yang disalahkan atas keterpurukanku selama bertahun-tahun.. hah... Jaejong aku benar-benar mencintaimu.."
"Aku tahu..."
Jaejong membalas kecupan Yunho."Jadi, apakah ingin membuat anak ketiga dengan idiot tidak berperasaan ini?"
Goda Yunho."Ck. Sebenarnya seberapa banyak anak yang kau inginkan.. setiap malam selalu mengajakku membuat lagi membuat lagi dan membuat lagi!"
"Banyak! Sangat banyak! Hahahaha!"
"Seingatku kau pernah bilang tidak ingin anak lagi."
"Benarkah?? Aku berbohong. Ayo bikin satu lagi! Tapi melahirkannya operasi saja, aku tidak ingin melihatmu kesakitan seperti dulu.."
"Hh... apa aku punya pilihan?"
"Tidak."
"......1 lagi saja, kita sudah mulai tua."
"Yuhuuuuu!"
===================END END END^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Get You Again
FanfictionYunho bertemu seseorang dengan cara yang buruk, menikah dengan cara yang buruk, dan berpisah dengan cara yang buruk. Bertahun-tahun kemudian, secara tidak sengaja Yunho dipertemukan lagi dengan orang yang telah meninggalkannya itu, orang yang telah...