Pagi hari berikutnya Yunho datang lagi ke rumah Jaejong, tidak tahu juga untuk apa. Yunho hanya ingin datang. Dia tahu Jaejong tidak akan masuk kerja hari ini karena Dokter menyuruhnya istirahat total dulu selama 3 hari. Yunho mondar-mandir di depan pintu rumah Jaejong. Tangannya terangkat ke atas untuk mengetuk pintu, tapi ditarik lagi sebelum jemarinya menyentuh daun pintu. Beberapa kali seperti itu. Sampai akhirnya Yunho melihat jam, sudah hampir masuk kerja. Yunho menarik napas panjang lalu membulatkan tekad untuk mengetuk. Dia hanya akan meninggalkan makanan yang sudah dibelinya lalu pergi. Paling-paling Changmin yang akan membukakannya pintu.
Yunho mengetuk. Pintu terbuka tidak lama kemudian. Yunho tekejut, karena yang mengintip dari balik pintu adalah Jaejong dengan kening berkerut.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku dapat voucher makanan dari kedai dekat rumah, expired hari ini. Terlalu banyak untukku, aku akan meninggalkan sebagian untuk Changmin."
Kata Yunho sambil mengulurkan sebuah kantong.Sangat lancar, Jaejong tidak akan sadar jika dia mengatakan kebohongan. Yunho memuji dirinya sendiri dalam hati karena sangat cerdas dan cepat dalam mengambil jalan keluar.
Kepala Changmin menyembul sebelum Jaejong membuka mulut untuk membalas perkataan Yunho.
"Paman! Apa itu untukku??"
Tanya Changmin girang."Ya, makanlah bersama ayahmu. Paman berangkat kerja dulu, sampai jumpa pria kecil."
Yunho menyodorkan kantong makanan itu untuk Changmin pegang lalu buru-buru pamit melarikan diri."Paman, tunggu!"
"Ada apa?" / "Ada apa?"
Jaejong dan Yunho bertanya sambil menoleh kepada Changmin bersamaan."Ayah, biarkan Paman mengantarku ke sekolah. Aku bosan di rumah!"
"Changmin..."
Jaejong berusaha menahan keinginan Changmin."Tidak apa-apa, aku bisa mengantarnya. Masih sempat."
Yunho berkata sambil melihat jam tangan bututnya.Jaejong menatap Yunho sambil mengernyit ragu. Tapi Changmin terus-menerus merengek sampai membuatnya pusing. Akhirnya Jaejong mengijinkan Changmin pergi, lagipula dia sudah membayar uang sekolah mahal-mahal, sangat sayang kalau Changmin tidak masuk. Jaejong membawakan satu kotak makanan dari Yunho untuk bekal Changmin.
"Ayah akan menjemputmu siang nanti."
"Tidak usah! Paman saja. Aku akan menunggu Paman pulang kerja seperti menunggu ayah biasanya."
"Tapi---"
"Tidak apa-apa, aku akan menjemputnya dan mengantarnya pulang."
"Baiklah kalau begitu..
Bawa kunci cadangan ini, siapa tahu dibutuhkan."
Jaejong menyelipkan kunci rumah cadangan ke dalam tas Changmin. Jaejong khawatir kejadian tidak sadarkan diri kemarin terulang, karena masih merasa tidak enak badan hari ini."Yunho."
Jaejong menahan Yunho yang sudah siap mengayuh."...Terima kasih..."
"Mn."
Yunho mengayuh cepat sepedanya untuk mengantar Changmin. Changmin sangat senang. Baru kali ini dia diantar-jemput oleh orang lain selain ayahnya, benar-benar pengalaman baru untuknya. Yunho berbasa-basi sebentar dengan guru pengawas Changmin lalu pergi bekerja.
Kemarin dia dan Jaejong tidak masuk kerja, jadi hal pertama yang dia lakukan adalah menemui Pak Nam untuk menceritakan kondisi Jaejong dan menyerahkan surat ijin istirahat Jaejong untuk 3 hari ke depan. Pak Nam mengangguk sambil menepuk pundak Yunho, sedikit memujinya karena telah membantu Jaejong. Pak Nam akan mengurus penggantian biaya berobat yang sudah Yunho keluarkan. Pengobatan Jaejong akan ditanggung seluruhnya oleh perusahaan karena termasuk dalam kecelakaan kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get You Again
FanfictionYunho bertemu seseorang dengan cara yang buruk, menikah dengan cara yang buruk, dan berpisah dengan cara yang buruk. Bertahun-tahun kemudian, secara tidak sengaja Yunho dipertemukan lagi dengan orang yang telah meninggalkannya itu, orang yang telah...