Extra 5 - Eunwoo

1.7K 135 18
                                    

Eunwoo menggigit pensil sambil membaca deretan lowongan pekerjaan di surat kabar. Sudah satu bulan ini dia terus mencoba mendapatkan pekerjaan baru, tapi belum ada yang mau menerimanya. Pekerjaannya yang sekarang sangat menyebalkan. Bukan karena gajinya yang kecil, tapi karena makian para pelanggan ketika makanan mereka terlambat datang. Apa mereka tidak mengerti kalau pekerjaan mengantar makanan itu tidak mudah? Dia harus meliak-liuk di jalanan yang ramai sambil menarik kencang gas motornya, belum lagi harus melarikan diri dari kejaran polisi ketika melanggar marka, atau harus berlari menaiki tangga karena lift penuh. Hah.. sungguh melelahkan. Eunwoo ingin pekerjaan baru.

'Nnnnggh..'

Eunwoo mengangkat kepala. Dia seperti mendengar sesuatu. Untuk sesaat dia mencoba mendengarkan lagi, tapi tidak ada apa-apa. Eunwoo kembali membaca sambil mendengarkan musik di radio.

'Mmmmmnnnh..'

Eunwoo menegakkan kepala lagi. Dia yakin mendengar sesuatu. Seseorang sedang mengerang kesakitan. Siapa? Euwoo kemudian mematikan radionya untuk mendengar lebih jelas. Kamar sewanya berdinding tipis, kalau suara itu bukan berasal dari kamarnya, maka pasti dari kamar sebelah. Mungkinkah tetangganya ada yang sedang sakit dan butuh pertolongan? Eunwoo menajamkan telinga.

'Nngh! Nnnnngggh...!"

Eunwoo mendengarnya jelas sekarang. Dia menempelkan telinga ke salah satu dinding di mana arah suara itu berasal. Benar suara seseorang sedang mengerang kesakitan. Eunwoo mulai cemas. Dia akhirnya memutuskan untuk memeriksa tetangganya.

Tok. Tok. Tok.
Eunwoo mengetuk pintu kamar sebelah dan menunggu. Tidak ada balasan.

"Kak Jaeee! Kau baik-baik saja??"

Eunwoo mulai memanggil. Tetangganya yang satu ini biasanya cepat keluar jika dipanggil. Eunwoo cukup akrab dengannya karena tetangganya itu ramah, dia sering menyelamatkan jemuran Eunwoo jika tiba-tiba turun hujan, atau membagi makanan kepada Eunwoo ketika mendapat sisa masakan dari kedai tempat kerjanya. Namanya Jaejong, Eunwoo memanggilnya dengan sebutan Kak karena orang itu lebih tua darinya.

Eunwoo mulai menggedor karena ketukannya tidak mendapat jawaban. Dia yakin mendengar suara erangan itu dari kamar Jaejong. Eunwoo menempelkan telinganya di pintu, dan suara erangan itu terdengar lagi. Eunwoo terus memanggil Jaejong, sampai tiba-tiba dia mendengar suara tangisan bayi dari dalam, lirih, tapi Eunwoo bisa mendengarnya dengan jelas. Kenapa bisa tiba-tiba ada bayi?? Seingat Eunwoo, Jaejong tinggal sendirian. Dia kemudian mencoba membuka pintu dengan memutar knop dari luar. Tidak terkunci.

"Kak Jae? Kau baik-baik saja? Maaf aku masuk.."
Eunwoo menyembulkan kepala dari balik pintu yang terbuka. Merasa tidak enak karena sudah tidak sopan masuk tanpa diundang.

Kamar itu kecil, hanya 1 ruangan. Eunwoo langsung bisa melihat semua isi dalamnya begitu melongokkan kepala. Dan seketika dia terkejut melihat kondisi di dalamnya.

"Kak jae?!"
Eunwoo langsung menerobos masuk dan menghampiri Jaejong.

Dia melihat Jaejong yang hanya memakai kaos sedang duduk bersandar di dinding dengan kedua kaki terbuka, banyak bercak darah di tubuhnya, sesuatu yang terlihat seperti darah dan air menggenang di lantai tempatnya duduk, dan Jaejong sedang mendekap seorang....bayi...

Jaejong melepas sumpal kain di mulutnya kemudian berkata sambil terengah-engah..
"Maaf.. suaraku pasti menganggumu.."

"Apa yang---"
Eunwoo masih takjub dengan apa yang dia lihat. Dia memang belum pernah melihat langsung seperti apa orang melahirkan, tapi melihat kondisi Jaejong sekarang, dia yakin Jaejong baru saja melakukannya..

Get You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang