3

6.4K 800 22
                                    

" Sialan kenapa gua harus masuk novel sampah ini " batin Alkan rasanya mau menjerit namun sadar lehernya masih sakit akibat tersedak gorengan hasil curian

Novel sampah paling buruk yang pernah Alkan baca novel itu adalah......

--

"kelly is mine, novel terakhir yang gua baca" Alkan tak habis pikir hanya dengan tidur ia memasuki novel jelek ini!

"Kenapa gua gak isekai anime aja, ngapain juga jiwa pendosa macam gua keseret ke novel sialan ini" kesalnya

"Lagian gua disini harus ngapain njing, membunuh? Menyelamatkan? Ngerubah ending atau gimana sih!? Ya tapi kan gua bukan karakter novel ini, figuran aja bukan, perlu diingat gua kesasar ke raga burung cuk" batin Alkan nampak tersiksa sekarang

"Lama-lama gua ratain juga ni bumi"

Makin dipikirin makin punya hasrat buat ngratain bumi beneran, jadi dengan ogah-ogahan Alkan terbang memasuki area sekolah tersebut, "minimal gua tau rupa tolol pemaran novel ini lah" ucapnya dalam hati

Pemberhentian pertama Alkan jatuh pada lapangan basket yang luasnya tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata, sebenarnya bisa sih cuman Allan males aja.

Area basket sepertinya menjadi salah satu tempat paling ramai di sekolah itu, terlihat dari banyaknya kaum Adam dan hawa yang berkerumun di sana. Entah karena menonton latihan para anak basket atau untuk menonton dia.

Iya dia, 'Rengala Dwi Purnama' yang merupakan ketua basket dengan paras nyaris sempurna. Dari segi keseluruhan Rengala memang nyrempet sempurna, mulai dari muka sampai badan semuanya wuh bikin kaum hawa terpesona dan dari segi materi sudah tak diragukan lagi, ya jelas lah diselimuti kekayaan.

"Calon sad boy pertama kita 'Gala' yang tololnya minta ampun. Kalau di inget-inget Gala emang famous disini, banyak cewek yang ngantri buat dapetin Gala, nah tapi berhubung dia goblok dia malah ngejar Kelly yang jelas gak cinta kan jadi nt" gerutu Alkan mengomentari Gala yang sedang dikerumuni para kaum hawa, mereka menawari minum untuk ketua basket itu bahkan ada yang bawa camilan sampai makan siang buat tu anak!

Alkan sih iri aja, nggak sampai dengki kok. Pasalnya di sekolah Alkan dulu yang ada cuma burung semua eh maksudnya cowok semua dan selebihnya demit sekolah doang. Jadi ya kerjaannya cuma gelut terus gak ada genre romantis sama sekali.

"Eh tapi ini masih awal novel berarti Gala belum tertarik sama Kelly" batinnya

Sesaat kemudian mata bulat burung merpati itu melotot kaget. Ya gimana gak kaget orang Gala mengangkat kaosnya untuk dijadikan lap kering membuat para perempuan di sana ikutan gerah melihat abs pemuda itu.

"Caper banget lu anjing" dengan kesal Alkan terbang dan nangkring di atas kepala Gala, niatnya mau ngerusak tatanan rambut Gala memakai kedua kakinya namun reaksi tak terduga malah membuat Alkan melongo.

Para murid itu seketika ramai melihat di kepala Gala terdapat burung merpati, teriakan para kaum hawa menjadi-jadi.

"Ya ampun burung aja terpesona sama gantengnya kak Gala"

"Burung aja gak tahan sama kesempurnaan kak Gala"

"Rasanya pengen cosplay jadi merpati biar bisa nyentuh rambutnya Gala"

"Gala auranya penyayang makanya banyak yang suka, hewan aja sampai suka"

"Kyut banget, foto berdua yok kak"

"Kak Gala makin ganteng gak sih"

Oke, Alkan gak menduga reaksi para siswi perempuan bakal begini. Dan lagi apa mereka bilang, terpesona? Suka? Mereka gak lihat apa jenis burung merpati itu jantan! Alkan jantan woy.

Huh dengan sebal Alkan mengacak-acak rambut Gala dan diberi bonus sedikit cakaran dan patokan paruh burung pada wajahnya, itu merupakan kebaikan Alkan. Kalau dia jahat mungkin saja rambut dan wajah Gala akan dipenuhi kotoran merpati.

Yah tapi kan Alkan tak mau buang air besar di depan umum meskipun dalam bentuk burung.

"Makan tu cakaran kaki merpati jantan" kesal Alkan lalu terbang meninggalkan lapangan basket yang sekarang penuh teriakan fans Gala. Mereka yang kaget dengan kejadian tersebut khawatir melihat rambut Gala yang acak-acakan sekaligus wajah merah yang terdapat banyak goresan.

.

.

.

.

Berpindah ke tempat lain, sekarang burung merpati mungil jantan itu sedang asik memakan remah cookies yang diberikan 'Karevan Wirdana'

Tepat duduk di atas meja OSIS, Alkan dengan senang hati menerima remah cookies gratis pemberian 'Revan' yang menjabat sebagai ketua OSIS disekolah itu.

Awalnya Alkan dalam bentuk burung cuman duduk-duduk santai di jendela ruang OSIS sembari mengamati Revan yang nantinya akan menjadi gila karena mengejar cinta Kelly.

Revan menjadi karakter antagonis pada pertengahan cerita karena Kelly tak menerima cintanya. Bahkan tega membunuh seseorang hanya untuk cinta yang tak berbalas kan. Mengetahui cintanya yang sia-sia Revan berakhir bunuh diri, ending yang cukup tragis untuk tokoh Revan.

Namun Alkan rasa sebelum Revan menyukai Kelly, ketua OSIS itu termasuk pribadi yang baik.

"Revan pasti baik orang dia kasih gua makanan gratis" pikir Alkan

Memang harus maklum kapasitas otak Alkan yang sama mungil dengan tubuhnya hanya dapat menarik kesimpulan cepat yang kadang tidak tepat.

Alkan sih paling tergoda sama yang namanya duit dan gratisan. Jadi saat Revan menabur remah cookies di jendela tanpa basa-basi tentu Alkan makan, jelas pasti cookies itu untuknya kan?

Dan dengan tak tau dirinya Alkan terbang dan duduk di atas meja ketua OSIS, menatap Revan dengan mata puppy eyes padahal dia burung bukan anjing. Tatapan itu seakan mengatakan, "cookies nya kurang bang, gua laper sedekah dikit kek"

Revan lalu tersenyum tipis, membuat Alkan nge fresh "wuh ganteng juga, bener famous" ucapannya dalam hati.

Setelahnya burung itu fokus memakan remah cookies yang ditabur di atas meja, namun hal itu tak bertahan lama ketika mendengar Revan berucap.

"Merpati nya lucu kira-kira dijual laku gak ya?"

Dan whusss

Alkan sat set langsung run tapi nggak jadi soalnya lama kalo run jadinya terbang aja. Sementara itu di ruang OSIS Revan menghela nafas,

"Huh padahal cuma bercanda" ya tapi terlanjur Alkan sudah pergi karena takut dijual

.

.

.

.

Alkan masih ngos-ngosan terbang menghindari Revan padahal jelas Revan tak mungkin mengejarnya.

Akan tetapi sepertinya dia beruntung, dalam acara pelarian dari ketua OSIS dia malah menemukan kedua tokoh utama cerita tersebut, tentu tak lain dan tak bukan ialah Kelly dan Kevin.

Help a Rich BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang