Tap
Tap
Tap
Suara ketukan sepatu beradu dengan lantai. Seorang gadis cantik berjalan anggun memasuki sebuah kafe di pusat kota.
Matanya mencari-cari meja yang telah di pesan sebelumnya. Ia terpaku sejenak, pada seorang pemuda dengan wajah yang begitu sempurna.
"Bukankah ini terasa seperti mimpi?" Batin gadis itu seraya melangkahkan kakinya mendekati meja dengan sosok pemuda tampan yang telah menunggu
Krek
Decitan terdengar setelah kursi yang berseberangan dengan milik pemuda tadi di tarik pelan oleh sang gadis. Lantas ia mendudukkan diri pada kursi itu sembari memasang senyum termanis nya.
"Maaf membuatmu menunggu lama" ujar gadis itu lembut
"Tak masalah" jawab pemuda tersebut tanpa peduli dengan wajah manis yang terpasang pada sosok di depannya
Hening menemani keduanya. Tak lama kemudian mereka memesan beberapa makanan ringan untuk disantap bersama.
"Gua heran. Selama ini gua mencoba berbagai cara untuk mendekatinya, namun dia tak pernah sedikitpun melirik ku! Tapi lihat sekarang, gua bahakan sudah seperti pasangan yang makan bersama. Apa mungkin dia sudah mulai mengakui kecantikan ku ini?" Pikir gadis manis itu sembari memakan apa yang sudah dipesan
"Gua punya satu perkerjaan untukmu Kelly" ucap pemuda itu tanpa basa-basi lagi
Ya, gadis cantik dengan pesonanya itu adalah Kelly Rowland. Kelly mengalihkan pandangannya pada pemuda yang berbicara angkuh itu.
"Perkerjaan? Apa maksud ucapanmu kak Kevin?" Ucap Kelly yang tampak polos
"Apa mungkin kak Vin butuh bantuan ku?" lanjut Kelly sembari mempertahankan raut wajah polos itu
Kevin Aprilio yang duduk di depannya terkekeh pelan, bukan karena tertarik pada wajah cantik nan polos milik Kelly. Hanya saja ia agak geli dengan ucapan gadis tersebut.
"Butuh bantuan katanya? Gua lebih suka memberi perintah daripada menerima bantuan" ucap Kevin dalam hati
"Ini sebuah perintah. Gua gak mengharapkan bantuan dari gadis sepertimu. Suka maupun tidak, lu harus melakukan apa yang gua suruh" ucap angkuh Kevin
"Kak Kevin gak boleh bicara kasar seperti itu padaku" ucap Kelly dengan mata berkaca-kaca, berharap Kevin bersimpati padanya
Kevin memutar bola matanya dengan malas. Oh ayolah, ia sudah tau sifat asli gadis itu. Kenapa masih saja berpura-pura memerankan sosok gadis polos dan lemah yang mudah di tindas.
"Hentikan akting mu, hal seperti itu sama sekali gak akan berpengaruh" ujar Kevin blak-blakan
"Aku tida-" ucapan Kelly langsung di sela oleh Kevin
"9 Maret tahun 20xx, gadis dengan nama Elena menjadi korban tabrak lari" ucap Kevin
Kelly membulatkan matanya, kaget dengan penuturan Kevin. Sedangkan Kevin sendiri tampak menikmati raut itu, ia suka ketika orang lain menampilkan ekspresi khawatir, panik, dan takut.
"E-elena siapa kak? Aku gak kenal. Kak Kevin ngomong apa sih? Aku gak paham" ucap Kelly yang telah menetralkan ekspresi wajahnya
"Ah, sepertinya gadis yang suka playing victim hemm?" Batin Kevin saat itu, padahal ia yakin Kelly mengenali tanggal dan nama yang tadi ia sebutkan
"Kebetulan gua bawa beberapa bukti tentang kasus tabrak lari yang menewaskan Elena" ujar Kevin sembari membuka ponselnya
"Mau lihat?" Sambung Kevin seraya menyodorkan ponselnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Help a Rich Boy
FantasiTransmigrasi protagonis? antagonis? figuran? Mau adu nasib sama Alkan Devano yang baru aja tidur malah kebangun di raga burung merpati. ----------------------------------------------------- Saat ini ia mulai mengamati tubuhnya sendiri, kaki bentukn...