"Gua belum ikhlas" ucapnya
"Ikhlasin aja" balas orang yang ada di sebelahnya
Terlihat keduanya berjalan saling berdampingan, namun sangat tampak bahwa salah satu diantaranya menunduk lesu. Yah, dia belum ikhlas!
"Biarin kedua anak TK itu main bareng, lu posesif banget sih!" Ujar Revan yang telah jengah merasakan hawa suram Alkan
"Gimana ntar kalau Sagara ketularan nakal nya Gala" gumam Alkan lirih
Plak...
Secara spontan Revan memukul kepala Alkan yang terus menunduk. Nah, sekalian nyungsep ke tanah aja bagusnya kalau nunduk-nunduk gitu?!
"Gak bakal, iman Gara kuat! Ikhlasin aja Double G main bareng" jelas Revan dengan penuh kesabaran
"Keknya gua salah nyuruh Gala jaga Sagara Minggu lalu" lirihnya
Gorok mana gorok? Gak tahan Revan tuh! Alkan berasa kayak emak-emak yang takut anaknya salah pergaulan.
"Lah tapi kan pertemanan itu membawa pengaruh besar pada sifat. Takutnya Gara gua tercemar"
"Lu tau sendiri kan Gala tuh bocah nya konyol, gimana ntar kalau Sagara ngikutin jejaknya?!"
"Nah dia itu tipikal cowok kalem masak main mulu sama bocah random kayak Gala"
Entahlah, Revan muak mendengarkan keluh kesah Alkan. Terlebih lagi Alkan tak sadar diri bahwa ia juga merupakan pengaruh buruk bagi orang-orang. Namun, untungnya ia membawa earphone yang segera disematkan pada telinga agar menghalau suara-suara setan itu.
"Ketika emak itik merasa kehilangan anaknya ya gini" batin ketua OSIS itu sembari memperhatikan Alkan yang terus mengomel
Yah mau bagaimana lagi. Seminggu di tinggal Alkan, sosok Gara mulai lebih terbuka. Terutama dengan Gala yang sangat receh dan blak-blakan. Maka dari itu Gara pagi ini kerap ah tidak lebih tepatnya anak itu mencoba mengakrabkan diri dengan Alkan.
Meski kadang candaan Gara sangat garing menurut Alkan. Tapi pura-pura tertawa saja lah, ia bangga pada bocah itu.
Namun! Kenapa hari ini Sagara sangat ingin menempel pada Gala! Sebenarnya omelan Alkan tadi bukan karena ia khawatir akan pengaruh buruk Gala. Melainkan kecemburuan Alkan!
Ia hanya sedikit cemburu sih. Tapi bukan cemburu yang itu! Maksudnya cemburu akibat merasa bahwa ia yang lebih dulu berteman dengan Sagara. Tetapi mengapa Gala yang lebih akrab!
.
.
.
.
"Noh, tempatnya" ucap Revan yang memandang gedung aula dari jendela ruang musik
Tap...
Tap...
Tap...
Alkan mendekati jendela itu, memandangi gedung yang terlihat megah di sana. Setelahnya ia mengalihkan pandangan pada langit biru cerah sama seperti yang di lihat Kevin waktu itu(ch 19)
"Lihat anak-anak yang berkumpul di sana?" Tanya Revan sembari mengalihkan pandangan pada Alkan
Alkan lantas mengubah perhatiannya kepada banyaknya siswa-siswi yang berkeliaran di sekitar gedung. Setelahnya ia mengangguk singkat, menandakan ia melihat apa yang disampaikan Revan.
"Mereka ada untuk menjaga. Menjaga persiapan yang dilakukan di dalam gedung itu" jelasnya
Tak ada ucapan yang terlontar lagi dari mulut Alkan, hening sesaat sembari mengamati tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help a Rich Boy
FantasyTransmigrasi protagonis? antagonis? figuran? Mau adu nasib sama Alkan Devano yang baru aja tidur malah kebangun di raga burung merpati. ----------------------------------------------------- Saat ini ia mulai mengamati tubuhnya sendiri, kaki bentukn...