"Berhenti Al" ucap Renan santai diikuti suara pistol yang tengah di isi peluru
Alkan yang mendengarnya tak kaget sama sekali apabila penyamaran kecil nya telah diketahui. Dengan tenang ia membalikkan badannya menghadap pada Renan.
"Oh cepet juga anak buah lu sadar, gua kira mereka agak bego" candanya dihiasi senyum mengejek
"Gua udah sadar dari awal tapi penasaran aja sama apa yang bakal lu lakuin" balas Renan yang menodongkan senjata api tepat di depan Alkan
Kedua tangan Alkan terangkat berpura-pura menampilkan wajah panik dan gelisah yang kemudian berkata, "hei hei bocah mana boleh mainan pistol-pistolan"
"Ahh takutnya" ejek Alkan yang malah mendekat dan menempatkan ujung pistol itu pada dadanya
"Gak waras" gumam Renan
Renan menurunkan pistolnya itu sembari bertanya, "apa sih maksud lu nglakuin ini? Ganggu bisnis orang"
"Mau sok suci ya lu?" Tanyanya lagi
Orang yang mendapatkan pertanyaan bertubi itu malah tersenyum tanpa beban, "banyak tanya lu kek dora" ucap Alkan
Drap..
Drap..
Suara sepatu dari para penjaga mulai berdatangan dan lekas mengepung Alkan.
"Kayaknya semua udah berakhir" ucap bangga Renan yang telah mengepung Alkan
"Nah apa yang bakal lu lakuin sekarang Al" tutur batinnya
Alkan yang tengah terkepung mulai memperhatikan sekitar, persis sesuai rencana. Tepat dibelakangnya ada jendela yang terbuka lebar, jalan kaburnya...
"Siapa sangka Darenan Lister mainnya keroyokan" celetuk Alkan
Daripada menanggapi ucapan Alkan, Renan lebih memilih menodongkan pistol nya. Ia melangkah mendekat lalu memojokkan Alkan menuju jendela yang terbuka sembari menempelkan ujung senjata api nya itu.
"Mau maju atau mundur lu tetap mati" ucap Renan lirih
Jari-jari tangan Alkan membentuk sebuah pistol dimana jari manis dan kelingkingnya di tekuk. Ia meniru Renan dengan menempatkan jari nya yang membentuk pistol tepat pada kepala orang dihadapannya itu.
"Lihat aja dulu Ren"
Untuk sesaat Alkan tersenyum tipis dan berucap,
"Dor...!" Sentak nya menirukan suara tembakan
Hal ini diikuti dengan Alkan yang sengaja menjatuhkan diri melalui jendela.
"Al!!!" Teriak panik Renan karena tak menyangka bahwa ternyata memang benar apabila orang di hadapannya tadi tidak waras
"Padahal gua kira Alkan bakal mohon-mohon untuk di ampuni atau apapun itu, hal seperti ini di luar perkiraan" batinnya
Hal gila nya lagi Renan tak melihat mayat ataupun keributan di bawah sana, lantas ke mana Alkan?
"Apa yang harus kukatakan pada Kevin sekarang?! Hihihi gila ini tidak mungkin kan" gumam Renan yang sesekali tersenyum aneh sembari mengacak-acak rambutnya
.
.
.
.
Alkan yang berubah menjadi setengah merpati dengan sayap indah itu, akhirnya masuk melalui jendela apartemen.
Brak..
Ia melempar koper berisi narkoba itu ke bawah kolong kasur. Sayap yang tadinya terlihat indah pada punggung Alkan sekarang perlahan memudar dan menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help a Rich Boy
FantasyTransmigrasi protagonis? antagonis? figuran? Mau adu nasib sama Alkan Devano yang baru aja tidur malah kebangun di raga burung merpati. ----------------------------------------------------- Saat ini ia mulai mengamati tubuhnya sendiri, kaki bentukn...