19

3.2K 483 13
                                    

Sebenarnya sudah seminggu sejak kejadian di gudang waktu itu. Dan yang perlu diketahui adalah mereka berempat sekarang sedang galau!

Keempatnya merasa aneh dengan kebersamaan yang terjadi saat itu. Rasa lega dan nyaman timbul ketika mereka tertawa bersama tepat setelah menyelesaikan perkelahian kecil tersebut.

Tapi yang menjadi masalahnya ialah, mereka semua terlalu gengsi untuk mengajak berteman!

"Kayaknya enak ngobrol sama mereka, berasa punya tiga adik" batin Karevan saat itu

"Pengen duel sama Alkan! Tapi Revan kemarin keren juga sih. Terlebih lagi Gara, meski dia pincang dan kukira bakal jadi beban ternyata malah bisa menjaga dirinya sendiri. Mungkin seru kalau bisa jadi teman" batin Gala selama seminggu ini

"Gua gak percaya Alkan, terutama dua orang itu. Namun gak ada salahnya kan berteman dengan mereka? Rasanya seperti ada yang peduli. Apa gua harus mulai bisa berteman lagi ya?" Batin Gara yang sekarang menatap jendela

"Gara itu sumber uang, tapi mereka berdua bisa jadi sekutu untuk melawan Kevin kedepannya. Oke, berteman dengan mereka sepertinya bisa cukup menarik" batin Alkan yang tersenyum jahat

Yah, bisa dibilang mereka memiliki alasnya masing-masing. Namun, tujuan keempatnya sama yaitu ingin berteman. Selama ini mereka berteman hanya dikelilingi penjilat yang suka dengan kuasa dan uang dari keluarganya.

Baru kali ini Revan, Gala, dan Gara merasakan hasrat untuk meminta seseorang menjadi temannya. Karena bisanya orang-orang akan datang dengan sendirinya demi mendekati para anak dari keluarga elit itu.

Mau bagaimanapun keempatnya masih belum mampu menurunkan harga diri dan sifat angkuh mereka.

Hahh

Alkan menghela nafas panjang setelah memikirkan apa yang akan dia lakukan kedepannya. Ketimbang semua itu, ia saat ini malah mendapat masalah baru dengan hadirnya sosok Kelly.

Tiga hari yang lalu gadis itu pindah kelas disini, tentu dengan alasan yang terlihat meyakinkan.

'Sering mendapatkan perundungan di kelasnya dulu, membuat Kelly memutuskan untuk pindah ke kelas ini' Begitu kata gurunya tadi

Kringgg....Kringgg

"Waktunya makan" gumam Alkan yang mendengar suara bel istirahat sudah berbunyi

Beberapa murid mulai berdiri dari duduknya, begitupun dengan Alkan yang hendak mengajak Gara untuk pergi ke kantin. Namun belum sempat hal itu terlaksana, sudah ada suara jeritan melengking yang menganggu pendengaran.

Kyaaaa!!!!

Kelly berteriak dan jatuh terduduk setelah membuka loker yang tersedia di baris paling belakang.

Beberapa orang mulai berkerumun di sana, ada pula yang membantu Kelly berdiri dari duduknya.

"Siapa yang nglakuin ini? Gila banget sih"

"Hoek gua jijik"

"Orang gak punya hati pastinya yang melakukan hal seperti ini"

"Ihh darahnya berceceran gitu"

"Sialan bau banget"

Banyak bisik-bisik dan gumaman para siswa-siswi yang bergumul setelah melihat isi loker milik Kelly. Pada loker itu, diisi bangkai tikus mati dengan darah kering berceceran. Ada pula beberapa tulisan kebencian terukir mengunakan darah.

'mengerikan dan menjijikan'

Mungkin dua kata itu yang paling tepat untuk menggambarkan keadaan loker milik si cantik Kelly.

Help a Rich BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang