Semuanya menoleh dan yah, ia adalah Revan. Keduanya berjalan menuju Alkan yang terduduk di sana.
"Kok pada kemari sih?!" batin Alkan
--
"Ngapain lu pada kemari?" Tanya Alkan dengan tatapan tajam yang mengarah pada kedua orang itu
"Dih pede amat lu" jawab kedua orang itu bersamaan
Sagara yang ada di sana sekarang terdiam, kurang tau harus bertindak apa. Cukup jadi pendengar saja, ia tak mau berdebat atau apapun itu.
"Gua cuma lewat terus kebetulan ketemu dan sebagai makhluk yang baik gua nyapa lu" jawab Gala santai
Setelah memberikan alasan, Alkan balik menatap Revan yang masih plonga-plongo memikirkan jawaban untuk menghilangkan tatapan tajam itu.
Uhuk
Revan terbatuk sesaat demi menghilangkan rasa gugupnya.
Ayolah, tatapan tajam Alkan sangat menganggu pandangan! Apabila digambarkan dalam kalimat, mungkin saat ini Alkan tampak seperti kucing yang marah ketika makanannya direbut.
"Itu gua lagi anu, oh iya patroli orang yang lagi bolos hehehe" celetuk Revan asal sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Bohongnya kelihatan" ucap Gara dalam hati setelah mendengarkan alasan konyol itu
"Kan sekarang jam istirahat? Gak mungkin ada yang bolos" ujar Gara jujur sembari memutar bola matanya malas
"Mampus" batin Revan kerena sadar ucapnya tak masuk akal
Pfft...
Alkan dan Gala sontak menahan tawa secara berbarengan. Dalam hati mereka spontan berucap, 'goblok' kurang lebih seperti itu.
"Udahlah ikut duduk aja sini kalau gak ada kerjaan" tawar Alkan ramah
Alkan ramah? Yah itu hanya sekedar jaga image di depan calon sekutunya. Bagus kan jika ia memiliki dua sekutu yang kaya raya dan berkuasa seperti mereka.
Kedua orang itu saling pandang, kemudian meruntuhkan harga dirinya demi duduk bersama. Percaya atau tidak para anak orang kaya itu duduk lesehan, hal yang sangat jarang mereka lakukan.
"Emm gua baca grup kelas, kayaknya lu ada masalah ya sama Kelly?" Tanya Gala menghentikan rasa canggung itu
"Ya gitulah, orang modal nangis langsung pada percaya" jawab Alkan jutek
Mereka bertiga mengangguk kepalanya seakan setuju dengan apa yang Alkan utarakan. Jika dilihat sekarang, Alkan juga sudah tampak lebih baik dari sebelumnya.
"By the way ada hal yang bikin gua penasaran" ujar Alkan sembari mengalihkan pandangannya pada ketiga orang itu
"Apaan?" Tanya Revan yang tiba-tiba jadi ikut penasaran dengan apa yang akan ditanyakan oleh Alkan
"Padahal lu OSIS tapi kenapa gak menangani Sagara yang kerap dirundung?" ucapnya terarah pada Revan
"Dan lu juga!" tunjuk Alkan mengarah tepat di depan Gala
KAMU SEDANG MEMBACA
Help a Rich Boy
FantasyTransmigrasi protagonis? antagonis? figuran? Mau adu nasib sama Alkan Devano yang baru aja tidur malah kebangun di raga burung merpati. ----------------------------------------------------- Saat ini ia mulai mengamati tubuhnya sendiri, kaki bentukn...