Alkan tak menyangka harus melakukan hal ini lagi. Haruskah ia berubah dalam wujud merpati kecil itu, tapi memang lebih menguntungkan membuntuti Sagara saat menggunakan tubuh mungil yang bisa terbang. Apalagi resiko nya akan jauh lebih kecil.
Hari ini Alkan sudah membulatkan tekad untuk sementara waktu kembali menjadi merpati. Semua ini karena perkataan orang itu yang menyarankan nya agar membututi Gara. Di tanggal ini Sagara akan menemui Cakra, begitu katanya.
Sebenarnya sudah genap seminggu Alkan beradaptasi dengan keadaan sekolah. Yah memang ia akui kehidupannya tidak setenang itu semenjak berurusan dengan Kevin. Sering kali ia harus kecolongan dalam mengawasi Sagara, hal itu karena ulah para bocah yang mengganggunya. Namun tenang saja, semua selesai dengan mudah hanya dalam satu pukulan.
Gara sendiri makin bersikap dingin pada Alkan. Dia benar-benar membentengi diri dari Alkan! Perkataannya yang menyatakan penolakan terhadap Alkan ternyata nyata!
Huft
Helaan nafas lagi-lagi terdengar dari seorang Alkan. Saat ini ia menatap jendela kamar apartemen yang menunjukkan ramainya jalan kota. Di sana ia melihat Gara berdiri pada pinggir jalan, tampaknya Gara sedang memberhentikan taksi yang lewat.
Alkan sendiri juga sudah siap dalam membututi Gara. Ia duduk di tepi jendela yang terbuka lebar. Tepat saat Gara masuk kedalam taksi, Alkan melompat tanpa ragu dari ketinggian apartemen. Melompat dari apartemen terdengar seperti bunuh diri, namun tidak demikian untuk Alkan.
Tubuhnya melayang sesaat namun sebelum menapak tanah tubuhnya menjadi mungil dengan sayap yang membantunya terbang. Alkan dalam bentuk itu mengikuti taksi yang membawa Gara, terbang sembari mengamati banyaknya kendaraan lalu lalang.
"Saatnya membuktikan perkataan Gala" ucap Alkan dalam hati
-Flashback on-
Hahh
Alkan menghela nafasnya, bertanya dan meyakinkan Gara ternyata sesulit itu. Pantas saja Arland memberi imbalan begitu banyak untuk perkerjaan ini.
"Penasaran siapa Cakra? Mau kuberitahu?" Celetuk remaja yang berjalan memasuki kelas
"Lu...."
"Perkenalkan gua Rengala Dwi Purnama, panggil aja Gala" ucap Gala di yang sekarang berhadapan dengan Alkan
"Ngapain lu disini?" Ketus Alkan
"Lu gak ada niatan ngenalin diri dulu kek?" Heran Gala
"Gak" singkat Alkan
"Lu gak sopan sama orang baru, tapi gua suka" ucapnya
"Naksir gua lu? Iya sih gua emang gante-"
Tuk
Sebelum Alkan melanjutkan ucapan ngawur nya, Gala lebih dahulu menyentil kening Alkan
Argh!
"Sialan lu!" Kesal Alkan
"Siapa suruh kepedean" ujar Gala yang memutar matanya malas
Gala berjalan pelan dan duduk di atas meja, kelakuan anak ini sepertinya hampir sama dengan Alkan yang suka seenaknya. Alkan sendiri hanya mengamati gerak-gerik Gala, setelahnya Gala kembali berucap.
"Gak usah usah basa-basi lagi, lu penasaran siapa Cakra kan? Gua bisa bantu lu" ucap Gala
"Sedikit sih, tapi yang lebih bikin gua penasaran adalah kenapa lu mau bantu gua. Kita kan belum pernah bertemu sebelumnya" tanya Alkan
"Karena lu menarik" jawabnya
"Menarik?"
"Iya, lu mirip dengan Cakra yang mencoba membela anak bernama Sagara itu"
![](https://img.wattpad.com/cover/339726604-288-k20413.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Help a Rich Boy
FantasyTransmigrasi protagonis? antagonis? figuran? Mau adu nasib sama Alkan Devano yang baru aja tidur malah kebangun di raga burung merpati. ----------------------------------------------------- Saat ini ia mulai mengamati tubuhnya sendiri, kaki bentukn...