29

2.9K 288 13
                                    

"Karena kau putraku" ujar Arland yang menatap sedu

"Aku tak bisa menjagamu secara langsung meskipun begitu aku akan menempatkan seseorang untuk melindungi mu" jelasnya

"Jangan bercanda, gua cuman putra dari Lanara Zia. Hanya bunda ku yang layak memanggilku sebagai putra nya" balas Sagara dengan senyum kecut

"Gua selalu bertahan selama lima belas tahun ini hanya demi mendapatkan pengakuan mu tuan Arland! Setelah gua benar-benar menyerah kenapa kau datang dengan tangan terbuka untuk memelukku kembali?"

"Keluarga kecil mu kini sudah lengkap bukan? Apa yang tuan kaya raya ini inginkan dariku? Hemm?"

Bola mata hazelnut yang padam itu tergenang air mata, yah pandangannya kabur akibat berkaca-kaca. Arland diam menyaksikan keluh kesah putranya, kini ia akan mendengarkan apapun yang anaknya itu ingin ungkapkan.

Bukanya apa, hanya saja bagaimana perasaan ketika keluarga kecilnya di usik oleh seorang wanita yang entah dari mana datangnya. Setelah kedatangan sang wanita itu membuat kehidupan Sagara berbalik bahkan sang bunda telah kembali ke pelukan tuhan.

Perlahan semua hak nya di ambil, ia semakin di kekang, banyaknya penghianatan yang mempermainkan hatinya. Apa Sagara tak layak marah? Apakah ia tak diperbolehkan menangis? Hanya sebentar tolong perbolehkan dia memperlihatkan air matanya.

"Maafkan ayah, sekali lagi tolong terima permintaan ini Sagara. Ayah mohon kembalilah ke rumah, tempat itu begitu hening tanpa kehadiran dirimu" ujar Arland yang masih menatap lekat putranya itu

Hah?

Sagara tersenyum sinis, ayahnya sudah gila dengan memintanya tinggal satu atap bersama wanita ular itu? Tidakkah dia menyadari betapa liciknya wanita itu?

"Kenapa gua harus kembali ke neraka itu? Padahal seharusnya tuan yang pintar seperti anda tau apabila tidak sepantasnya menyatukan dua orang yang saling membenci dalam satu atap" ketus Sagara

"Terlebih lagi anda meminta saya serumah dengan ular, lucu sekali" ucap Sagara dengan senyum mengejek

"Jaga ucapan mu Sagara! Siapa yang kamu maksud ular?" Balas Arland yang meninggikan suara

Arland menghembuskan nafas berat sembari memijat keningnya. Ia sadar tak seharusnya berbicara se kasar ini kepada Sagara.

"Ayah tau Kevin memang layak untuk dihukum atas perbuatannya namun Rasya sekarang adalah ibu mu, lagipula ia sudah berusaha mengakrabkan diri denganmu Gara" jelasnya

Sebenarnya sejauh mana Rasya membutakan Arland dengan cintanya. Seberapa dalam lagi Sagara harus jatuh ketika tak ada yang pernah percaya akan kebenaran tentang Rasya?

"Dia tak sebaik itu! Kau bahkan tak pernah melihat sifat aslinya! Dia yang membuat bunda pergi dan berakhir meninggalk-" Muak Sagara sudah mengatakan hal ini berkali-kali

"Cukup! Jangan melanjutkan ucapan ngelantur mu itu, padahal sudah sangat jelas perhatian yang Rasya curahan padamu" potong Arland

"Lihat? Apapun yang ku ucapkan tak pernah kau percayai! Hanya karena wanita itu keluarga kita hancur!" Sentak Sagara

Keheningan menyapa keduanya, cekcok seperti ini kerap terjadi yang menyebabkan keretakan hubungan di antara Arland dan juga Sagara.

"Jangan mengungkit masa lalu Adian Sagara! Bukankah jika saat itu kamu tidak mengiyakan ajakan Nara untuk meninggalkan rumah maka semua ini juga tak akan pernah terjadi" ujar Arland pada putranya itu

"Don't you feel guilty too? every time you turn on me to cover up your guilt"
(Apakah kamu tidak merasa bersalah juga? setiap kali kamu selalu menyalahkan ku untuk menutupi kesalahanmu) ucap Sagara yang mulai beranjak berdiri

Help a Rich BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang