21

3K 430 40
                                    

"Keluarga kaya tapi miskin akhlak ya gini" gumam Gara yang rasanya ingin protes dikarenakan semua hal miliknya lambat laun beralih kepemilikan kepada Kevin

Yah, ekspektasi dan persiapan Sagara yang begitu antusias saat ini mungkin tak akan terbayarkan.

--

Cekrek...

Cekrek...

Suara jepretan kamera berlomba-lomba untuk segera mengambil gambar terbaik sesaat setelah mobil mewah khas keluarga Aprilio berhenti di sana.

"Saat ini anggota keluarga Aprilio sang tuan rumah pemilik acara telah menginjakkan kakinya"

"Dikabarkan bahwa tepat pukul delapan malam, acara yang di tunggu-tunggu akan segera dimulai. Dibuktikan dengan kehadiran sang tuan Aprilio disini"

"Selalu tampil sempurna. Begitupun kali ini keluarga Aprilio yang telah sampai di gedung tempat berlangsungnya acara"

Liputan TV berserta para wartawannya kini tengah ramai memadati jalan sekitar gedung. Mereka terus memotret serta melaporkan keadaan terkini, terutama ketika sang tuan rumah telah tiba di sana.

Edgar sebagai orang tertua di keluarga tentunya keluar dari mobil terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan Arland sang kepala keluarga saat ini, tak lupa ia juga membukakan pintu mobil serta mengulurkan tangannya untuk sang istri tercinta.

Para reporter pun tak melewatkan kesempatan emas untuk meliput dan mengabadikan kemesraan Arland bersama sang istri. Tak lama kemudian bintang utama di acara ini mulai menginjakkan kakinya keluar dari mobil.

Namun, entah kebetulan atau apa. Kevin dan Sagara keluar secara bersamaan, membuat keadaan ricuh seketika. Bisik-bisik terdengar jelas dari mulut mereka, agaknya bingung dengan keadaan.

"Bukannya tuan Arland hanya memiliki anak tunggal?"

"Kenapa bocah lusuh sepertinya bisa keluar dari mobil yang sama dengan keluarga terhormat itu"

"Dilihat dari penampilannya sepertinya dia pembantu ya?"

"Ah lihatlah itu! Dia cacat"

Sorak ramai itu terdengar jelas melalui telinga Sagara, terutama saat ini ia berada di belakang keluarga Aprilio. Lebih tepatnya ia ditinggal, ayolah apa salahnya sampai mereka melangkahkan kakinya selebar itu!

Menghiraukan gemuruh suara hinaan dan tatapan kasihan itu. Sagara tetap menegakkan kepalanya dengan percaya diri. Apa yang harus dia takutkan? Dia adalah PUTRA dari Arland sang pemimpi keluarga saat ini.

"Mempermalukan keluarga saja! Penampilanmu terlebih seperti pelayan restoran rendahan" bisik Kevin yang mendekatkan diri sejenak padanya

"Salahkan saja keluarga ini yang sama sekali tak memberikan pakaian layak" balas Gara nyinyir

Setelah memasuki gedung tepat di aula yang megah dan mewah, banyak pasang mata mulai menaruh perhatian khusus untuk keluarga Aprilio.

Lihatlah betapa elegannya penampilan keluarga itu, sempurna adalah satu kata yang tepat untuk menggambarkan marga Aprilio. Tapi lagi-lagi perhatian mereka teralihkan oleh bocah berbadan kecil dengan wajah tampan berpadu manis itu.

Help a Rich BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang