"Semua murid di setiap kelas banyak yang berkurang dan malah di sini! Gara-gara lu gua di komplain sama para guru sialan itu!" Bentak Revan sembari berjalan mendekat
Ehhh!!!
Alkan ingin tertawa sekarang! Kalau situasi berubah seperti ini, akankah perkelahian akan terus berlanjut?
--
Kini Revan sudah berada di samping Alkan, keduanya berdiri berhadapan dengan Kevin dan Renan.
"Bodo amat masalah murid, itu mah tugas lu bego" ujar Kevin pada Revan
Semua anak buah yang berkumpul di sana kurang lebih berjumlah enam puluh orang. Mereka terdiri dari anak kelas 1, 2, dan 3. Kelas 1 sendiri terdiri dari beberapa ruang kelas, begitupula seterusnya sampai kelas 3.
Jadi bisa dibayangkan berapa banyak bangku yang menjadi kosong akibat ulah Kevin. Bahkan Revan saat ini mengeratkan genggaman tangannya, kesal dengan ucapan Kevin tadi.
"Lu mau bolos atau kemana pun terserah, mau gimanapun para guru gak akan mempermasalahkan itu. Berbeda dengan murid lainnya" ucap Revan lantang
"Kalo begitu urus sendiri sana" balas Kevin yang meninggalkan tempat itu diikuti dengan Renan
"Woy-" Revan yang hendak memanggil Kevin, namun ucapnya terpotong
"Habisi" teriak Kevin penuh dengan tekanan
Alkan sedari tadi tak menyimak perdebatan Revan dengan Kevin. Ayolah dia itu sibuk! Iya, sibuk memikirkan list kartun Jepang yang belum sempat di tonton.
Namun setelah mendengar teriakan Kevin, sontak Alkan menoleh pada dua orang yang berjalan beriringan melewati pintu belakang gudang.
"Kevin!" Teriak Alkan keras
Mendengar namanya di panggil, seketika ia menghentikan langkahnya dan berbalik, begitupun Renan yang ada disampingnya.
"This is for you as**ole" ujar Alkan sembari mengacungkan jari tengahnya
Kevin tersenyum miring dan kemudian melanjutkan langkahnya. Berbeda ekspresi dengan Darenan, ia malah menunjukkan raut suram seakan ingin segera menyingkirkan Alkan.
Kembali lagi ke keadaan sekarang, dimana para anak buah Kevin bergerombol mengelilingi Alkan dan Revan.
"Berdiri aja di belakang gua, biar gua yang tangani" ucap sombong Revan sambil melepaskan almamaternya
"Lu yang minggir sialan! Gua bisa menghabisi mereka sendiri!" Balas Alkan yang mendorong Revan ke samping
Sedangkan mereka yang monoton ini sudah jengah dengan situasi. Kemudian dua orang tanpa basa-basi langsung berjalan cepat ke arah Alkan dan Revan. Keduanya membawa batang kayu serta tongkat baseball.
Syut
Batang kayu dan tongkat baseball itu dilayangkan pada kedua manusia yang masih sibuk berdebat tentang keahlian berkelahinya.
Grep
Tanpa melihat, Alkan dan Revan menangkap senjata yang dilayangkan kedua orang itu.
"Ganggu aja lu bang*at!" Sentak Alkan sembari memegang erat tongkat baseball itu
"Kalian terlalu berani" gumam Revan yang menangkis pukulan kayu
Alkan yang sudah terbawa emosi segera menarik tongkat baseball itu. Sontak orang yang membawa tongkat itu doyong ke depan, tepat di saat seperti ini Alkan memukul keras wajah orang didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help a Rich Boy
FantasyTransmigrasi protagonis? antagonis? figuran? Mau adu nasib sama Alkan Devano yang baru aja tidur malah kebangun di raga burung merpati. ----------------------------------------------------- Saat ini ia mulai mengamati tubuhnya sendiri, kaki bentukn...