34

2.6K 287 25
                                    

Sagara bimbang, sang kepala sekolah yang kini duduk di sebelahnya mulai merangkul dan mencengkeram pundaknya. Ketika ia menoleh sang kepala sekolah hanya tersenyum tipis, seakan menjadi pertanda bahwa mereka tidak di pihak yang sama.

Tatapan semua orang yang ada di sana nampak mengisyaratkan agar Sagara dapat menyelesaikan masalah ini dengan damai dan cepat. Akankah Sagara harus mengalah lagi kali ini?

"Mohon keluarkan saya dari sekolah ini. Terimakasih..." Ujar Sagara tanpa basa-basi

Ia menghempaskan lengan yang merangkul pundaknya dan mulai menegakkan badan karena ingin segera keluar dari ruangan itu. Namun sebelum kakinya mengambil langkah...

Elsa.. Tok... Tok... Tok.. Do you wanna build a snowman?

Semua atensi teralihkan oleh suara ketukan pintu yang diiringi oleh salah satu sound pada kartun Disney. Awalnya mereka mencoba untuk tak mempedulikan gangguan semacam itu, tetapi, akan TETAPI !!!

Come on let's go and play...

I never see you any more...

Come out the door...

It's like you've gone away!

Lagu projen itu terus dinyanyikan sampai membuat Kelly berserta ibunya geram, bagaimana tidak? Setiap kali ingin berucap selalu saja suara cempreng itu menganggu pendengaran.

"Heh anak sialan! Jangan coba-coba pergi dari sini sebelum meminta maaf pada putriku" ujar sang ibu Kelly yang suaranya ditinggikan supaya dapat menyaingi suara nyanyian cempreng di luar sana

"Nggak, malas" balas Sagara

"Pak udahan yok pak, coret saja nama saya dari kartu keluarg- maksudnya dari sekolah ini. Saya ikhlas, campak kan saya pak..." ujar Sagara yang mendramatisir keadaan dengan tangan di letakan pada genggaman sang kepala sekolah

"Heh kamu yaa!! Ngga-"

Tok.. tokkk! Do you wanna build a snowman?

It doesn't have to be a snowman

"Go away, markonah" balas Sagara dari dalam ruangan

Brak

Ibu Kelly yang tak tahan ucapannya daritadi sering di sela olah nyanyian tersebut, pada akhirnya melupakan kemarahan dengan mengebrak meja di depannya.

"Pak! Lebih baik buka saja pintu itu, saya jadi penasaran siapa orang yang tak tau diri dan menganggu percakapan kita" titah ibunda Kelly

Kelly mendukung ucapan ibunya itu dengan anggukan. Sang kepala sekolah pun mulai berjalan mendekati pintu dan memutar engsel pintu tersebut.

Dan wow siapa lagi kalau bukan sang berandal yang paling banyak membuat semua orang jengkel, yaitu Alkan. Di belakangnya juga ada peringkat pertama sebagai murid paling banyak melanggar aturan, kita sambut Rengala. Tak lupa di sampingnya terdapat murid terbaik yang pernah dimiliki sekolah ini, tentu saja tak lain dan tak bukan ialah Revan.

Sang kepala sekolah itu menyipitkan matanya seraya berucap dalam hati, "kombinasi aneh macam apa ini"

"Elsa kami datang untuk menyelamatkanmu dari penyihir itu" ujar Alkan

"Iyaa Elsa penyihir jahat yang mengurung mu di menara itu layak matihhh" lanjut Gala sembari memegang dadanya dengan menghayati

Plak!

"Itu beda animasi tolol" ucap Revan yang memukul bagian belakang kepala kedua temannya itu

Sang kepala sekolah hanya dapat geleng-geleng kepala dengan tindakan konyol ketiga muridnya itu.

Help a Rich BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang