"lu temen gua sekarang!"
What the f- orang gila macam apa menyambut seseorang yang baru terbangun dari keadaan kritis dengan seperti itu?
"..." Gara tak menjawab pertanyaan eh bukan lebih tepatnya pernyataan orang gila di depannya
Pasca bangun dari ranjang rumah sakit bukannya mendapat tawaran minum atau memanggilkan dokter, seorang Alkan malah langsung mengajukan pernyataan yang membuat Gara jengkel.
Tetapi Gara juga merasa aneh dikarenakan biasanya ketika ia terbangun di rumah sakit hanya sepi yang menemaninya. Namun ia rasa itu lebih baik daripada ditemani anak aneh ini!
"Gua cuma mau temenan sama orang waras" cerca Gara
"Orang-orang pada gak waras berarti" ucap Alkan terhenti sejenak sembari mengamati wajah Gara
"Soalnya lu kan gak punya temen" lanjutnya dengan senyum mengejek
Oke, mereka berdua tampaknya tidak memiliki kecocokan. Sepertinya akan ada pertengkaran apabila mereka disatukan dengan paksa?
Entah kenapa meski ini pertemuan pertama Gara dengan orang yang ada di hadapannya, ia merasa sangat jengkel dengannya. Dan lagi ia sepertinya mengenali raut mengejek itu, terlihat familiar.
Mengabaikan ejekan orang di depannya, Gara memilih mengulurkan tangan pada nakas di samping ranjang. Ia hendak meraih gelas air yang tersedia di sana namun sebelum tangannya menyentuh gelas itu, tangan lain sudah merebut gelas tersebut. Siapa lagi kalau bukan Alkan pelakunya.
"Mau minum? Minta dulu sama gua" ujar Alkan memamerkan gelas yang penuh air itu
"Siniin gelas nya bodo! Gua haus goblok!" Maki Gara dengan kesal
"Kata kasar terdeteksi, permintaan untuk minum ditolak!" Ucap Alkan, lantas ia meneguk habis air pada gelas itu
"Bajing*n gila" kesal Gara
Gara kesal dengan perlakuan makhluk yang ada di hadapannya, kemudian tanpa ragu ia meraih bantal yang ada di dekatnya. Memukul Alkan dengan brutal, tak lupa juga makian yang terus terucap.
"Pergi sana lu anjir!" Bentak Gara yang terus memukul manusia di depannya itu
"Argh iya-iya maaf" Balas Alkan yang pura-pura kesakitan
"Udah dulu gelas nya tar pecah bodo!" Ucap Alkan yang meletakkan gelas pada nakas dengan satu tangan
Satu tangannya lagi ia gunakan untuk menahan pukulan bantal Gara. Setelah meletakkan gelas itu, Alkan lantas mencengkeram tangan yang memegang bantal tersebut.
Gara ngos-ngosan akibat melampiaskan emosinya, tangannya terhenti oleh cengkraman Alkan. Matanya menyiratkan permusuhan tak langsung pada Alkan!
"Muka nya kayak kucing garong" batin Alkan yang tak tahan ingin tertawa melihat ekspresi wajah Gara
"Lu lagi pms atau gimana sih? Brutal banget" Alkan mulai mulai melepaskan cengkeramannya
"Mata lu buta? Gua cowok bego" ujar Gara dengan muka merah menahan emosi
"Pfft hahahaha" akhirnya tak dapat di tahan lagi tawa Alkan pecah melihat Gara yang mudah terpancing emosi
Lama sekali Alkan tidak menjahili seseorang, hari ini rasanya cukup puas setelah berhasil membuat Gara marah-marah. Padahal tangan Gara saat ini gatal ingin menghajar manusia yang di depannya.
"Hemm sebelumnya kenalin gua Alkan Devano" ucap Alkan yang berhenti tertawa dan mulai kembali ke mode serius
"Gak peduli" ketus Gara

KAMU SEDANG MEMBACA
Help a Rich Boy
FantasíaTransmigrasi protagonis? antagonis? figuran? Mau adu nasib sama Alkan Devano yang baru aja tidur malah kebangun di raga burung merpati. ----------------------------------------------------- Saat ini ia mulai mengamati tubuhnya sendiri, kaki bentukn...