03🍁

1.1K 24 0
                                    

🍁Happy Reading🍁

Hal yang membuat Tasya malas berdekatan pada lelaki. Apakah kalian ingin tahu soal itu bagaimana bisa terjadi?

Baiklah author akan ceritakan sekilas dari peristiwa yang sempat Tasya dan para curut alami saat dikampus.

[Flash Back]

Jadi suatu hari ada seorang pria yang berani mendekati Tasya saat dikampus. Bertepatan dengan dirinya dan para curut setan sedang berada dikantin.

Entah dorongan dari mana pria tersebut duduk disamping Tasya dengan dekat. Tentu saja hal tersebut membuat perhatian dirinya dan dua curut setan teralihkan.

Segera Melia menatap malas lelaki yang berani duduk disamping sahabatnya. Tatapan intimidasi sekaligus sinis ia perlihatkan lalu mengaktifkan mode barbar sekarang.

"Siapa lo berani banget duduk disini!" Bentaknya keras.

"...."

"Heh lo nggak denger temen gue ngomong apa samo lo hah!" Rikky ikut bersuara.

"Gue kesini mau ketemu sama pacar gue lah." jawab lelaki bernama Bagas.

"Lawak yee nih orang sejak kapan coba."

"kayaknya lagi ngimpi deh."

"Pd banget tuh orang."

"Cari masalah banget Bagas sama mereka."

"Baru sehari doang udah kepedean anjirr."

"Janji nggak sehari kakak haha."

"Eh udah wey nanti kena azab loh."

Kira-kira itulah bisikan para mahasiswa/i dikantin. Mereka semua menyaksikan apa yang terjadi sekarang.

Mereka tahu jika Bagas sempat menjadi pacar Tasya. Tapi hanya sehari oh tidak ralat maksudnya lima menit!

Bahkan tidak sampai! Tasya menerima Bagas karna taruhan saja tidak sampai lima menit langsung ia putuskan. Ia ditantang menerima lelaki yang menembaknya katanya.

Hanya kata. "Gue mau jadi pacar lo." Lalu beberapa detik kemudian. "Kita putus good bye." Padahal disitu Bagas sudah tersenyum gembira tapi pupus setelah mendengar ucapan terakhir Tasya.

Berujung seperti inilah dirinya sekarang! Bukan Tasya yang menyukai tapi Bagas yang selalu mendekatinya. Sebenarnya ia juga sangat ilfeel pada lelaki itu tapi petaka malah datang begitu saja.

Ia menolak dengan perlahan tapi namanya sudah cinta buta atau obsesi. Tidak bisa dihalang bener nggak sih!

Lelaki itu terus mengikuti dirinya bahkan sekarang ini. Membuat nafsu makan hilang saja sangat meresahkan orang ini.

Kini saatnya membuat keributan! Mereka butuh tontonan lebih dari ini. Bagaimana?

"Ck, lo mimpi apa sih semalem!" Decak Melia kesal.

Dengan malas Bagas pun menjawab. "Mimpiin pacar gue lah siapa lagi coba." Sahut Bagas melirik Tasya yang membuang muka merasa muak.

Perlahan tangannya mulai menyentuh jari putih Tasya. Sontak hal itu membuat ia terkejut, berani sekali dia menyentuhnya didepan umum!

Bugh!

"Shitt!" Umpat Bagas merasa ngilu pada bagian rahang.

Lihatlah sekarang pria bernama Bagas itu sudah tersungkur dilantai. Setelah ditangkis menggunakan tangan dengan sekuat tenaga. Tasya berhasil melawan pecundang yang sudah berani menyentuh dirinya

My Psycho Is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang