16🍁

506 17 0
                                    

🍁Happy Reading🍁

Sudah 4 hari semenjak kelulusan Tasya, gadis itu tidak ada kabar sama sekali. Bagai ditelan bumi hilang tanpa berkunjung kerumah orang tuanya.

Atau mungkin gadis itu sengaja tidak berkomunikasi dahulu agar orang lain mengetahui jika dirinya sedang merajuk. Sampai 4 seperti ini padahal Rossa dan Samuel sudah berkunjung keapartemen Tasya tapi tidak ada jawaban sama sekali.

Setiap kali mereka membuka pintu pasti tidak bisa karna password telah diganti. Lalu ketika diketuk beberapa kali tidak ada jawaban sama sekali.

Bahkan para bodyguard yang mengawasi Tasya dari jauh pun tidak melihat gadis itu keluar dari apartemennya. Mengurung diri mungkin agar orang lain merasa bersalah pada dirinya.

Orang yang tengah dicari sekarang berada diruang tengah menonton televisi sembari mengunyah cemilan. Sesekali tertawa saat adegan lucu muncul rasanya ingin sekali menabok gadis itu.

Jika banyak orang sedang khawatir pada keaadaan gadis tersebut. Lihat sendiri bagaimana Tasya menikmati hari weekend tanpa beban seperti biasa.

Tasya menatap nanar ponsel miliknya yang sudah 4 tidak ia mainkan.

"Lama juga ya gue gak maen hp, pasti semua orang pada nanyain kabar gue."

"Lagian segala maen rahasia-rahasiaan sih kan gue juga mau!"

"Cek dulu ah siapa tahu ada info menarik."

Dengan cepat Tasya membuka ponsel dan menyalakan data seluler. Hah rasanya sangat rindu tidak bermain ponsel selama ini. Tak lama suara notifikasi dari berbagai aplikasi terdengar.

"Waw ameazingly!!" Takjubnya.

Pesan dari keluarga dan teman tembus 7k, panggilan 267 tidak terjawab, pesan dari instagram tidak terbaca dan banyak lagi.

"Ah males banget gue bacain, mending read doang lah yang paling bawah haha."

Jadi begini rasanya hilang dari dunia online diserbu pertanyaan sana sini seperti reporter. Menyenangkan sekali tapi ia malas untuk membalas satu per satu pesan tersebut.

Sedang asik bermain ponsel tiba-tiba suara ketukan yang sangat keras membuyarkan fokus Tasya. Siapa yang bertamu seperti orang kesetanan seperti ini. Tidak ada sopan santunnya sekali!

Ceklek

Bugh bugh bugh

"Anjirr lo Tasya! Kemana aja lo selama ini hah! Kagak tahu apa kita semua nyariin!!"

"Gue kangen banget sama lo, gue chat sama telponin kagak dibalesin hiks hiks hiks."

"Emang anak kurang ajar nih bocah satu!"

Ya begitulah perkataan dari sahabat Tasya sekarang setelah mendobrak pintu dan memeluk Tasya tidak karuan. Mereka malah memarahinya habis-habisan seperti ini.

Tak lama setelah para sahabatnya orang tua Tasya pun hadir dengan keringat yang bercucuran. Seperti lari maraton diikuti napas tersengal-sengal.

"Anak Mamah kemana aja sih, udah tahu pada khawatir malah nyengir tanpa dosa!!" Kini gantian Rossa yang marah.

"Kamu ngapain kurung diri diapartemen. Bodyguard Papah sampe pusing nyariin kamu!"

"Akhirnya lo buka pintu juga, gue kira lo mati konyol didalem."

"Bacot bener lo jadi abang!"

"Masuk!" Tasya mempersilahkan mereka semua untuk masuk.

Dan diruang tengah lebih tepatnya seluruh keluarga dan sahabatnya berkumpul menanyai bagaimana kabar dirinya. Tasya hanya menjawab singkat padat dan jelas saja.

My Psycho Is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang