27🍁

368 11 0
                                    

🍁Happy Reading🍁

Sekelompok pria berbaju hitam dengan senjata ditangan tengah berbaris mendengarkan perintah dari sang tuan. Bagai pasukan yang siap kapan saja menjalankan misi itulah mereka.

Penyusunan rencana sudah dijelaskan dan kini saatnya turun kelapangan untuk menyelamatkan satu nyawa. Ken serta anak buahnya sudah berada disebuah gedung tua yang terbengkalai.

Ia mendapat info jika penyekapan Tasya berada didaerah hutan. Lim sang asisten pun menyampaikan jika hal ini ada sangkut paut dengan buronan mereka yang lepas.

Dan sedikit informasi juga buronan tersebut dibantu oleh seseorang untuk bebas dari markas milik Ken. Bisa disimpulkan jika penculikan ini pun ada kaitannya pada musuh yang ingin balas dendam.

Beberapa pengawal sudah siap ditempat masing-masing. Mereka mulai berpencar dan melumpuhkan para penjaga yang berpatroli. Ken berserta Lim juga mulai masuk kedalam bangunan melawan para musuh dengan senjata api.

Suara tembakan dan baku hantam mulai terdengar pertanda perang sudah dimulai. Banyak musuh yang tumbang akibat ganasnya pasukan milik Ken.

Ken dengan Lim terus mengawasi keadaan sekitar mencari keberadaan Tasya. Hingga mereka sampai dipojok ruangan dengan pintu terbuka.

Disana mereka dibuat tercengang dan terkejut melihat kondisi Tasya tergantung. Dalam keadaan pingsan disertai luka lebam dan pukulan.

Tubuh Ken seakan membeku melihat istri kecilnya pingsan dengan luka disekujur tubuhnya. Ia merasakan sesak dalam dada karna tidak bisa menjaga Tasya dengan baik.

Ia mulai mendekat untuk membebaskan Tasya, tapi suara seseorang menghentikan langkahnya.

"Kau lihat bagaimana istrimu tertidur Ken." Ucap pelaku sembari memainkan pisau dengan senyuman smirk.

"Sangat cantik bukan dengan sayatan dipipinya." Lanjut pelaku lain.

Tangan Ken sudah terkepal hebat. "Berani banget lo ganggu milik gue! Cari mati nih orang!" Ucap Ken datar namun ada nada tegas dalam perkataannya.

Demi apapun ini kali pertama seorang
Kennard memakai lo-gue dalam berbicara. Hal ini membuat Lim sedikit terkejut karna selama bekerja ia tidak pernah mendengar Ken bicara seperti ini.

Rasanya berbeda saat Ken bicara dengan bahasa formal. Cukup keren juga ternyata seorang Kennard memakai kata lo-gue. Pasalnya selama Lim bekerja bersama Ken ia tidak pernah mendengar Ken bicara selain bahasa formal.

"Kenalin gue Gilang, adik dari orang yang lo bunuh beberapa tahun lalu." Pria bernama Gilang itu tersenyum sembari memainkan pisau.

Gilang tersenyum sinis. "Dan dia adalah Alex sepupu gue, orang yang sempet lo tahan beberapa tahun juga." Tunjuknya pada pria disebelah.

Ternyata disana ada dua pelaku berjenis kelamin laki-laki. Ditangan mereka sudah ada pisau yang siap menusuk kapan saja.

"Segitu cintanya lo sama dia ternyata, gimana pendapat lo sama karya gue, bagus kan?" Tanya Alex.

"Lo bakal tanggung akibat dari perbuatan sialan lo ini! Gue pastiin lo akan nyesel seumur hidup!" Bentak Ken.

"Nyesel apa sih! Yang ada Tasya rugi karna ninggalin cowo keren kayak gue." Gilang sempat terkekeh karna ucapannya.

My Psycho Is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang