🍁Happy Reading🍁
Sekitar pukul 7 pagi Tasya sudah diantar pulang oleh Ken tapi mereka berbeda mobil. Ken mengikuti Tasya dari belakang seperti kemarin.
Ia pun berpamitan saat sudah sampai parkiran apartemen. Dan langsung masuk tanpa menunggu Ken pergi dari sana.
Sesampainya Tasya didepan pintu hendak membuka ia tersadar jika terdengar suara berisik dari apartemennya. Karna penasaran takut jika ada maling masuk ia pun memegang sapu yang tak jauh darinya.
Entah sapu siapa berada didekat pintu Tasya yang pasti ia memegang sapu itu dengan erat. Masa bodo dengan pemilik yang mencari barang miliknya.
Suara bising tersebut semakin terdengar kala Tasya bisa melihat siapa para pelaku. Tentu dua curut setan dan yang lain ternyata Daffa, Tegar, Bella dan sikembar.
Mereka tersadar saat Tasya datang yang memegang sapu. Memang teman setan semua bisa-bisanya masuk apartemen orang tidak memberi kabar atau izin dulu.
"Eh yang punya rumah baru dateng sini duduk dulu." Ucap Rikky sembari menepuk sofa disebelahnya.
Tasya menurut. "Lo semua ngapain kesini? Gue kira maling karna kalian berisik banget tadi." Katanya sembari melirik satu per satu wajah para temannya.
"Lo dari mana Sya kok jam segini baru pulang." Tanya Daffa.
"Gue abis kerjain tugas akhir kenapa?"
"Kemaren gue liat lo masuk apartemen dosen lo kan." Ia menjeda seperkian detik. "Terus kenapa baru sekarang pulangnya?"
Tasya seketika merasa gugup saat Daffa bertanya demikian ditambah yang lain seperti menunggu jawaban darinya.
"Kemaren gue lama ngerjainnya terus ketiduran deh." Jawabnya mencoba santai.
Mereka semua mengangguk paham. "Lo gak takut diapa-apain gitu?" Kini Bella yang bertanya dan Tasya mengeleng.
Padahal ia pun takut jika berdekatan dengan Ken. Mengingat beberapa momen mesum bersama dosen tersebut membuat Tasya bergidik ngeri jika dipikirkan.
"Oh jadi lo nginep diapartemen dosen itu Sya, gila sih cepet juga ya taktik lo." Melia mengelengkan kepala tak habis pikir dengan kemajuan aksi Tasya.
Tasya mengangkat bahu acuh. "Gue juga males kali deketan sama tuh dosen."
"Tapi kok sampe nginep segala sih." Mereka semua tertawa mendengar ucapan Rikky.
"Berisik lo semua, pergi sana gue mau tidur." Usir Tasya merasa jengah.
"Emang semalem lo gak tidur Sya? Atau jangan-jangan elo-" goda Rikky berlari saat Tasya mengangkat ponsel miliknya.
****
Sore hari Tasya dijemput oleh Reyhan untuk pulang karna orang tuanya. Saat perjalanan hanya ada obrolan kecil tanpa sadar mobil mereka sudah masuk dalam kawasan mansion.
Ia disambut hangat oleh Rossa dan Samuel ditambah keponakan yang meminta digendong olehnya. Balita tiga bulan itu sangat dekat dengan Tasya. Mungkin karna ia selalu berkunjung kerumah dan bermain dengan ponakannya.
"Haii baby boy... kamu kangen ya sama aunty?" Tanya Tasya lembut sembari mengendong balita itu.
"Iya aunty." Sahut Vella meniru suara bayi.
Cukup lama ia bermain dengan balita tersebut hingga akhirnya tertidur pulas. Ia berjalan memuju ruang tengah dimana keluarganya sedang berkumpul.
"Kamu ini loh kapan mau nikah, sudah cocok punya anak malah." Kata Rossa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Is Devil
De Todo☡Jangan Lupa Follow, Komen Dan Vote☡ Dirahasiakan dari pernikahan sendiri lalu disatukan dengan pria asing yang selalu mencari kesempatan dalam kesempitan tingkat akut! Ini semua terjadi pada gadis bernama Tasya putri satu-satunya dari pengusaha bes...