🍁Happy Reading🍁
Seperti ucapan Ken kemarin kini mereka berdua sedang berada disebuah mall. Katanya ingin membeli ponsel baru untuk Tasya karna sempat rusak terlempar.
Padahal hanya retak tapi namanya sultan bisa menghamburkan uang kapan saja. Setelah mendapat barang yang diinginkan mereka pergi menuju restorant.
Seorang pria tiba-tiba menabrak tubuh Tasya dari arah depan dengan sigap Ken menahan. Sekilas pria tersebut sempat berkontak mata dengan Tasya.
Mata itu, gak mungkin dia kan? Batin Tasya sekilas melihat mata dari pria tersebut.Tanpa mengucapkan sepatah kata pria itu langsung pergi. Perawakan tinggi baju casual dan masker hitam. Menghilang dalam sekejab saat Tasya menoleh kebelakang.
Salah liat kali ya, semoga kebetulan aja.
Kau tambah cantik sayangku, bersiaplah untuk bermain bersama!
Lamunan Tasya menghilang ketika Ken menepuk bahu secara mengejutkan. Ia tersadar dengan raut wajah bingung membuat Ken penasaran.
"Pesen apa?"
"Hah? Oh samain aja."
"Nasi goreng seafood dengan lemon tea dua."
"Baik, silahkan ditunggu pesanannya."
Mereka berdua mengangguk.
"Kamu kenapa? Ada yang ganggu pikiran kamu ya?"
"Enggak kok."
"Jangan bengong, nanti tambah cantik loh."
"Gombal!"
Pelayan mulai membawa pesanan mereka dan segera disantap nikmat tanpa ada pembicaraan. Raga memang berada ditempat makan tapi pikiran sedang berkelana. Seolah teringat kejadian beberapa menit yang lalu mampu membuat fokus Tasya tergoyahkan.
****
Ken merasakan sikap Tasya berbeda saat berada dimall tadi. Tidak ada celotehan atau obrolan diantara keduanya. Saat dimobil pun Tasya memilih diam menatap arah jendela.
Sesekali Ken membuka pertanyaan dan jawaban Tasya hanya singkat. Ken tahu betul jika ada yang menganggu pikiran Tasya saat ini.
Tapi gadis itu enggan untuk bercerita. Setelah sampai dihalaman mansion Tasya lebih dulu turun. Sementara Ken tidak menyusul karna ada panggilan telpon.
Tasya berjalan masuk dengan santai hingga ia tidak sengaja bertabrakan dengan salah satu maid yang membawa ember berisi air kotor. Sepertinya mata dari maid tersebut rabun hingga tidak melihat keberadaan Tasya.
Karna tabrakan tersebut ember berisi air kotor membasahi pakaian Tasya. Tak lupa wajahnya pun turut tersiram akibat tabrakan tersebut.
Ia terjatuh bersamaan dengan maid yang membawa ember. Sungguh kesialan apa lagi ini, selalu ada drama yang mampir pada diri Tasya.
"M-maaf nona." Ucap maid itu pelan sembari menunduk seolah takut menatap wajah Tasya.
"Lo gak punya mata hah! Gak liat gue lagi jalan depan lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Is Devil
Random☡Jangan Lupa Follow, Komen Dan Vote☡ Dirahasiakan dari pernikahan sendiri lalu disatukan dengan pria asing yang selalu mencari kesempatan dalam kesempitan tingkat akut! Ini semua terjadi pada gadis bernama Tasya putri satu-satunya dari pengusaha bes...