30🍁

404 13 0
                                    

🍁Happy Reading🍁

Tepat 3 bulan pernikahan Tasya dan Ken berjalan. Dan selama itu pula keduanya semakin dekat dan mengenal jauh sifat dan karakter masing-masing.

Sekarang Tasya paham kenapa dulu Ken terlihat dingin dan cuek saat mengajar dikampus. Dirinya tidak peduli sekitar bahkan malas berbaur jika tidak penting.

Bedanya dengan Tasya adalah sifat itu akan hilang dalam sekejab. Inilah perbedaan jika berada diluar dan didalam. Diluar bagai serigala yang siap menerkam mangsa dan didalam bagai anak kucing yang patuh pada induknya.

Terkadang sifat ini yang membuat Tasya bingung sendiri. Apakah ia mulai jatuh cinta dengan suaminya? Karna kedekatan inilah yang membuat dirinya enggan untuk berpisah.

Ken juga sama tidak ingin pergi jauh dari Tasya. Ia selalu menempel sembari modus saat berduaan dengan Tasya. Tapi sayangnya hubungan mereka belum jauh seperti bagaimana pasangan suami istri.

Tasya pernah bilang pada Ken jika ia tidak boleh menyentuh Tasya sebelum dirinya menyatakan cinta duluan. Ken menurut dan mengerti bahwa Tasya belum sepenuhnya cinta padanya.

Ia hanya menunggu waktu yang pas untuk menyatakan semuanya. Entah akan diterima atau tidak tapi kebenaran harus terungkap.

Hari ini Ken sudah kembali bekerja, hampir satu bulan ia melepas semuanya pada Lim. Ia menyuruh untuk mengurus perusahaannya selama ambil cuti.

Bos sih ambil cuti ampe sebulan! Contoh gak baik ya kawan-kawan.

Dan saat ini Tasya ikut bersama kekantor tanpa diminta. Pasalnya jarang-jarang sekali membuat Ken bingung menatap sang istri dimeja rias.

Ia tampil seperti biasa namun lebih sopan lagi dari sebelumnya. Menggunakan sabrina dres dengan sleting dibelakang. Ia cukup kesulitan saat ingin menutup sleting tersebut.

Melihat istrinya sedang kesulitan membuat Ken maju dan membantu. Tasya juga menyeka rambut panjangnya untuk memudahkan Ken membantunya.

Punggung yang begitu mulus dan bersih membuat pikiran Ken seketika runyam. Niat membantu malah pikirannya eror sekarang.

Ia bahkan menyempatkan mencium singkat leher jenjang Tasya. Hubungan mereka masih sebatas pelukan dan ciuman semata.

Aroma vanilla dan harum wangi shampoo sangat memabukan indra penciuman Ken. Membuat ia begitu candu untuk selalu mencium sang istri.

"Modus!" Sindir Tasya segera mengambil tas diatas meja dan pergi keluar meninggalkan Ken yang tersenyum kecil.

"Aku gila karnanya." Gumannya menyusul sang istri.

****

"Sayang karyawan kamu pada kenapa sih,  liatin aku gitu banget! Ada yang salah emang sama penampilan aku?" Bisik Tasya.

Jika dirinya salah kostum lagi seperti sebelumnya maka kali ini lebih parah. Semua karyawan dan staff perusahaan memperhatikan mereka tanpa berkedip.

Tasya mulai memperhatikan penampilan dirinya dan Ken. Semua rapi dan fashionable lalu kenapa mereka melihat sampai begitu.

Sampai dilantai atas tempat Ken bekerja pun banyak pasang mata yang menatap dirinya secara intens.

"Gue ada salah apa sih, mereka natap kayak ada princess lewat aja deh." Batin Tasya sedikit sombong.

My Psycho Is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang