07🍁

702 16 0
                                    

Apa kalian mulai bosan dengan cerita ini?
.
Sekedar mengingatkan kalo ini murni pikiran aku sendiri atau hanya haluan aku aja guys😊
.

🍁Happy Reading🍁

Hari weekend seperti biasa Tasya pergi ketoko es krim langganannya. Tapi sekarang bersama dua curutnya ia cukup senang karna mereka bisa ikut bersama.

Ditambah adik Rikky juga ikut mereka berdua kembar ia disuruh orang tuanya untuk mengajak mereka juga. Suasana jadi ramai karna dua anak kembar ini yang terus berbicara.

Tasya cukup dekat dengan mereka begitu pun dengan Melia. Karna sedari kecil ia selalu berkunjung untuk bermain.

"Alfa sini dong jangan lari-lari." Perintah Rikky pada Alfa yang sedari tadi terus berlari kesana kemari.

"Elen kok kamu beda sih dari kakak kamu itu?" Melia bertanya pada adik dari Alfa.

"Kayaknya dia bukan abang aku deh, mungkin dia nyasar kali pas dibuat sama Papah aku." Ucapan polos keluar begitu saja dari mulut Elen.

Mereka yang mendengar pun tertawa termasuk Rikky. Bisa-bisanya Elen bicara seperti itu didepan temannya.

Entah mengapa Elen lebih kalem mungkin karna ia perempuan. Atau sifat Alfa bawaan dari Rikky yang sama tidak bisa diam atau pecicilan dan receh.

Pesanan mereka datang es krim yang sangat mengiurkan sekali. Dengan cepat mereka menyantap dengan nikmat.

"Aunty aku mau ketoilet." Kata Elen pada Tasya.

Dengan senang hati Tasya pun mengangguk lalu mengandeng tangan Elen. "Ayo sayang, gue anter dia dulu ya." Ucapnya.

Sepanjang jalan Elen berlari mungkin sudah tidak tahan. Tanpa sadar tubuh mungilnya menabrak seorang pria bertubuh tegap.

Dengan sigap Tasya berlari membantu Elen untuk berdiri dan melihat siapa orang itu. Diluar dugaan ternyata itu adalah Kennard.

Sial! Batin Tasya.

"Maaf saya tidak sengaja, apa kamu tidak apa-apa anak manis?" Ken berjongkok didepan Elen sembari meminta maaf.

"Aku gak papa kok uncle." balas Elen sembari tersenyum.

"Saya permisi dulu, Elen ingin ketoilet sekarang." pamit Tasya dengan cepat membawa Elen pergi menjauh dari Ken.

Lima belas menit kemudian Tasya dan Elen sudah kembali. Mengundang raut wajah bingung dari Rikky dan Melia.

"Napa lama bener sih, lo dagang dulu ya ditoilet." Canda Rikky pada Tasya dan Elen.

Tasya menggeleng pelan ingin rasanya ia cekek Rikky sekarang. "Tadi gue ketemu sama pak Ken ditoilet." Ucapnya memberitahu.

Hal tersebut sontak membuat Melia dan Rikky beradu pandang seketika seperti mengetahui sesuatu.

"Aunty, uncle yang tadi ganteng ya pengen aku nikahin deh." Ucap Elen tiba-tiba.

Memang Elen ini anaknya kalem tapi jiwa kegenitan ini baru aktif sekarang. Entah dari mana sifat kakak beradik ini muncul. Padahal orang tua mereka tidak punya sifat ini kecuali pecicilan dan suka pamer.

"Heh ngomong apa lo tadi? Ganteng? Yaelah masih gantengan gue kali." Timpal Rikky ketika mendengar ucapan adiknya.

Elen menatap abangnya dengan kesal. "Dih emang napa kalo aku suka sama uncle yang tadi? Abang ribet banget deh." Elen kesal karna dilarang oleh Rikky.

Memang ya adik Rikky ini sangat pandai berbicara bahkan seperti orang dewasa. Tapi kelakuan dan tingkah mereka yang menjengkelkan.

Entah bagaimana Rikky mengurus mereka berdua saat dirumah. Untung Tasya dan Melia tidak memiliki adik seperti dirinya.
Bisa perang dunia terus setiap hari jika itu sering terjadi.

My Psycho Is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang