10🍁

719 14 0
                                    

🍁Happy Reading🍁

Seorang gadis baru saja terbangun dari tidurnya dengan wajah bingung menatap sekeliling ruangan yang asing bagi dirinya. Ditengah keheningan tetiba datang seorang pria dengan handuk sepinggang serta rambut yang masih basah.

Aroma segar tercium dari tubuh sang pria yang bertelanjang dada. Perasaan gugup dan takut seketika sang gadis rasakan. Bagaimana tidak pria tersebut berjalan mendekat hingga diujung kasur tepat disamping dirinya.

"Bagaimana dengan mimpi kamu semalam?" Tanya pria tersebut yang ternyata Ken.

Tasya diam tak bergeming hingga ia segera mengecek baju yang dipakai tadi malam. Oh masih aman tidak terbuka sedikit pun, tapi bagaimana ia bisa disini? Pikir Tasya.

Ken tersenyum melihat tingkah Tasya sekarang. "Bersiaplah saya sudah masak untuk sarapan." Ucap Ken kemudian berjalan menuju ruang badroom.

20 menit kemudian..

Ken sudah siap dengan kemeja putih serta celana bahan yang sangat cocok ditubuhnya seperti biasa. Terlihat seperti duda atau sugar dady karna wajah tampan yang sangat menggoda.

Tak lama seorang gadis muncul dengan hoodie oversize serta celana jeans hitam. Terlihat cantik dengan rambut dicepol asal membuat kesan lucu pada dirinya.

Aroma masakan dari nasi goreng seafood tercium menyeruak hingga seluruh ruangan. Membuat siapa saja tergiur untuk mencicipi hidangan tersebut.

Tasya duduk dihadapan Ken dengan wajah datar nan cuek. Padahal sedari tadi pikirannya sedang bertempur menanyakan bagaimana peristiwa malam. Dan bagaimana bisa ia bersama Ken sidosen mesum yang ia jauhi.

Satu suapan mendarat dimulut Tasya merasakan sensasi nikmat dari masakan yang Ken buat. Entah harus bagaimana untuk mendeskripsikan kelezatan yang belum pernah Tasya rasakan.

Bahkan makanan bintang lima pun kalah jika disandingkan dengan sepiring nasi goreng seafood ini. Tasya menikmati sarapan pagi sembari menggerakkan kepala kekanan-kekiri.

Ken tersenyum saat melihat piring Tasya bersih tak tersisa. Itu artinya masakan yang tadi ia buat sangat pas dan lezat.

"Terima kasih atas bantuannya semalam dan masakan anda sangat lezat." Ujar Tasya mengkode.

"Saya mau pulang." Kata Tasya menatap Ken yang sedang mencuci piring.

"Yasudah pulang sana." Usir Ken tanpa melirik tapi ia menahan senyum.

Nggak peka banget jadi dosen. Batin Tasya.

Ia mulai keluar dari apartemen milik Ken sembari menghentakan kaki dengan kasar. Saat memasuki lift Tasya melihat Ken yang berlari seperti mengkode agar ia menahan pintu agar tidak tertutup.

Namun sial bagi Ken karna Tasya tidak menghiraukan keberadaannya. Pintu lift tertutup saat Ken sudah dekat memang mahasiswi tidak sopan Tasya ini.

"Apa saya harus pakai tangga darurat untuk sampai kebawah?" Guman Ken langsung berlari.

Sementara itu didalam lift. "Gue jahat nggak sih sama tuh orang, tapi dia juga jahat nggak mau anter gue pulang." Monolognya pelan.

Tingg

Pintu lift terbuka menampilkan lelaki dengan kemeja putih serta celana bahan berdiri tegap didepan Tasya. Dalam pikirannya saat ini adalah bagaimana bisa Ken turun dengan sangat cepat.

Tasya melotot tak percaya tapi ia segera menetralkan raut wajah kagetnya. "Cepet banget, bapak terbang atau kayang dari atas sana."

"Salah kamu juga kenapa tidak tahan pintu lift tadi." Ujar Ken dengan napas memburu.

My Psycho Is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang