02🍁

1.2K 23 0
                                    

🍁Happy Reading🍁

Di negara lain seorang pria berpakaian serba hitam sedang fokus kesatu arah lalu mulai menekan pelatuk dengan tepat sasaran. Tak lama datang pria dengan pakaian sama membisikkan sesuatu kepada sang tuan.

"Siapkan mobil kita berangkat sekarang." perintah sang tuan.

Pria itu mengangguk lalu pergi.

Sebuah mobil hitam mulai memasuki area perhutanan dimana lokasi penyelundupan barang yang cukup berbahaya dilakukan. Sang tuan mulai memberikan sebuah koper berisi lembaran merah yang sangat banyak kepada pria lainnya.

Banyak mobil yang terparkir rapi dengan jajaran pria berbadan besar. Terlihat menyeramkan dengan tampang yang begitu menakutkan.

Mereka mulai meninggalkan tempat tersebut setelah mendapat barang incaran mereka. Ditengah perjalanan sang tuan berbicara kepada sang asisten dengan sangat serius.

Tentu saja dengan senyum smirk yang licik. Membuat siapa saja bergidik ngeri melihat pria tersebut. Wajah tampan tidak menjamin sisi lain dari seorang pria mana pun.

Seorang gadis tengah bersantai dibalkon apartemen. Menikmati pemandangan lalu lintas ibu kota yang masih padat. Meminum secangkir teh hangat dengan laptop dipangkuannya.

Menikmati angin malam dengan hembusan yang menenangkan. Waktu santai yang seharusnya bisa Tasya rasakan terganggu karna deringan suara ponsel.

Siapa sih ganggu aja lagi nyantai juga! Batinnya.

Oh tidak tertera nama Mamahanda❤ menelpon. Ada apa ya? Pikir Tasya lalu menekan tombil hijau.

"Halo sayang apa kabar?"

"Aku baik kok, ada apa Mah?"

"Besok Mamah sama Papah kesana ya, jangan lupa buat jemput kita Sya."

"APAA!!"

Tuttt..

Tak lama setelah mengatakan hal tersebut panggilan terputus. Membuat kesal saja memang selalu memberi info yang dadakan seperti ini. Sudah sering terjadi selama Tasya hidup sendiri diapartemen.

Akan ada kejutan apa saat kedua orang tuanya datang kesini. Jadi panik deh!

Tasya hanya bisa pasrah dibalkon sambil menikmati teh yang masih tersisa. menunggu orang tuanya sampai ketanah air. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Sudah larut malam lebih baik dirinya tidur dan bersiap untuk esok hari.

Info sedikit, Tasya hidup sendiri diapartemen yang dibeli oleh dirinya. Padahal ia memiliki rumah yang besar tapi enggan tinggal disana. Jawabannya simple karna seluruh keluarganya berada diluar negeri itu sebabnya ia sendiri.

Jika kalian bertanya kenapa keluarga Tasya terpisah dibeberapa negara. Jawabannya karna bisnis mereka sudah banyak sekali. Itu sebabnya orang tua Tasya sering bepergihan keluar negeri untuk memeriksa perusahaannya itu.

Walau banyak orang kepercayaan yang mengurus. Tapi tetap saja mereka ingin bekerja juga agar sibuk sekalian traveling juga tapi duit ngalir terus.

****

Bandara Soekarno Hatta pukul 01.20 dini hari. Sekumpulan pria berbaju hitam keluar dari sebuah pesawat jet pribadi. Seseorang dengan penampilan berbeda mulai berjalan diikuti pria lain kearah mobil yang sudah disiapkan.

Diikuti dengan para pengawal menuju tempat yang sudah dijanjikan. Membelah jalanan ibu kota yang masih ramai walau sudah dini hari.

Cahaya matahari mulai memasuki sela-sela gorden membuat seorang gadis terbangun dari mimpinya. Dengan nyawa yang belum terkumpul ia mulai bangkit menggerakkan seluruh tubuh dengan seksama menghirup udara pagi.

My Psycho Is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang