23🍁

374 14 0
                                    

Masih mau ngingetin kalo cerita ini membosankan atau kurang menarik untuk dibaca silahkan keluarkan dari perpus kalian
.
Cerita ini masih baru dan hasil tulisan pertama aku mohon dimaklumkan yaa
.
Mari kita lanjut cerita ini silahkan komen dan juga vote yang banyak👍
.
🍁Happy Reading🍁

Masih dihari yang sama dimana tragedi mengenaskan menimpa Tasya kembali. Tepat pukul 3 sore dirinya terbangun dari tidur. Dengan wajah bantal ia mulai berjalan keluar menuju meja kerja Ken.

Tampak disana Ken juga tertidur diatas kursi kerjanya. Sepertinya ia juga merasa kelelahan dan tertidur menunggu Tasya bangun. Tasya menghampiri Ken dan duduk diatas meja sembari memperhatikan wajah tenang milik suaminya.

Sembari menunggu Ken terbangun Tasya mencepol rambutnya dengan asal. Dirinya tidak sengaja melihat ponsel miliknya yang sudah retak gegara terlempar tadi.

"Masih nyala tapi retak." Gumannya.

"Nanti kita beli baru." Ucap Ken dengan mata yang sudah terbuka.

"Udah bangun ternyata."

"Hmm."

Tasya turun dari atas meja lalu berdiri dihadapan Ken. Dengan gerakan secepat kilat tubuh Tasya sudah berada dalam pangkuan Ken.

"Suka banget ngagetin sih." Gerutunya kesal.

"Sudah mendingan?"

Tasya mengangguk. "Tapi aku sakit hati gegara masalah tadi, rasanya pengen aku tebas pala mereka yang udah berani hina aku didepan umum." Ucapnya dengan nada kesal plus marah.

"Jangan pikirkan masalah tadi, biar aku yang bereskan." Sambung Ken kembali memeluk Tasya dalam pangkuannya.

"Ppftt-- aku? Hahaha kamu lucu banget deh." Tawanya menggelegar seisi ruangan.

Ken menautkan kedua alisnya apa ada yang salah dengan cara baru ucapannya.

"Kenapa hm?"

"Kamu lucu, sekarang pake aku-kamu nih?"

"Hmm."

"Tapi ucapan kamu masih kaku tahu."

"Begitu ya?"

"Heem."

"Oke kalo gitu rasain ini."

Ken langsung menggelitik tubuh Tasya hingga gadis itu mengaduh dan meminta ampun. Suara tawa mereka berdua mulai memenuhi ruangan.

"Hahaha geli.. lepasin gak.. geli tahu hahaha.. sayang lepasin dulu." Pintanya.

"Okee."

"Hm sayang, kita pulang yuk udah sore." Ajak Tasya karna sudah bosan berada dikantor.

"Tapi kamu belum makan dari siang."

"Bisa makan dirumah yang penting aku mau pulang sekarang."

"Bener ya."

"Iya sayangku."

"Ayok."

****

My Psycho Is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang