45 | koma

240 7 0
                                    


"Ibu selalu memaafkanmu sayang, mau sebesar apapun putra ibu, putra ibu ini tetap saja bayi kecil ibu" tenang Vanessa.

Arven menatap mata ibunya dan dari bibirnya berucap "Terimakasih Bu..."

Kini Arven beralih menatap istri tercintanya "Cellyne...Cellyneku..."

Cellyne pun menggenggam tangan Arven sambil mencium tangannya, karena jujur saja ia juga rindu dengan suaminya itu.

"Berjanjilah jangan pernah pergi, jangan pergi menjauh dariku" ucap Arven dan dibalas anggukan kecil Cellyne.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" lanjutnya bertanya kepada istrinya.

Cellyne hanya menunduk "A-aku..."

"Apa benar yang mereka ucapkan tentangmu tentang kejadian hari itu?," tanya Arven memastikan dan Cellyne masih tak menjawab

"Benar kau diusir dari rumah?" lanjutnya dan Cellyne hanya menunduk tak membalas.

Tanpa sadar Cellyne meneteskan air matanya dan tangannya mulai bergetar mengingat kejadian dimana ia difitnah dan diusir dari kediaman.

"LANCANG!!" ujar Arven dengan nada tinggi, ia berniat untuk beranjak dari ranjang dan "Akhhhh" dia pun mendesah kesakitan sambil memegang kepalanya.

"Apa ini, apa yang sebenarnya terjadi padaku?" tanyanya kebingungan bagaimana bisa dia baru sadar bahwa dia tengah berada di rumah sakit.

"kepalamu terbentur pada stir mobil saat kau kecelakaan dan untungnya tidak sampai amnesia" jawab Vanessa.

'tok...tok...tok...' ketukan pintu ruangan yang Arven tempati dan terlihat ada seorang dokter dan suster yang menemaninya.

"Masuk" ucap Vanessa.

'krietttt' pintu pun terbuka, dokter dan suster pun berjalan memasuki ruangan dan mulai mengecek keadaan Arven.

"Bagaimana keadaan suami saya dok?" tanya Cellyne

"Tuan Arven sudah jauh lebih baik setelah bangun dari komanya, dan diperbolehkan pulang" Ucap sang dokter sambil tersenyum.

"Terimakasih banyak dok" ujar Cellyne dan Vanessa bersamaan.

Arven tersenyum, "Aku rindu rumah, aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan koma? berapa lama aku terbaring di tempat ini"

~🪐~

Setibanya Arven di rumah, ia berjalan sambil dipapah oleh istrinya.

"Selamat datang kembali Tuan besar" sambut para pelayan

Di sana terlihat Arkenza dan Xavelin yang ikut menyambut kedatangan Arven.

"Istriku ucapkan pada anak bodoh itu tidak usah berdiri di sana aku muak melihatnya" perintah Arven pada Cellyne.

Cellyne yang semula menundukkan kepalanya pun menatap Arken dan Velin secara bergantian lalu kembali menundukkan kepalanya.

Arken dan Velin pun pergi meninggalkan tempat semula mereka berdiri.

Cellyne dan Arken pergi menuju kamar mereka. Lalu bagaimana dengan baby Arka? kali ini baby Arka tengah diajak bermain oleh kakek dan neneknya.

"Anak ganteng, anak pinter, cucunya siapa?cucunya omaa" gurau Vanessa yang sedang menggendong baby Arka dan baby Arka tersenyum dan tertawa.

"Cucunya opaa dong, liat deh omaa hidungnya sama matanya itu mirip opa kan?"

AYAH KEKASIHKU [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang