|4|Reala : Lavender

18.2K 1.3K 34
                                    


Reala : Who?
©Ayawnz

Reala : Who? ©Ayawnz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Arshalio Atraja?

Dari sekian banyak tokoh kenapa ia bisa memasuki tubuh dari seorang figuran yang akan mati di tangan Abang-nya sendiri?

Mengusak rambutnya yang lumayan panjang, frustasi dengan apa yang telah menimpanya, masuk ke dalam novel remaja yang baru ia lihat sebelumnya.

"Bener-bener gila.. " Gumamnya.

Arsha meliar ke sekitar, masih berada di ruangan yang sama seperti pertama kali dia bangun dan lagi-lagi suasana ruangannya begitu sunyi.

"Putra keempat ya?" Gumam Arsha  pelan jarinya mengetuk-ngetuk dagu teringat akan perkataan Yuno yang mengatakan bahwa ia merupakan anak ke empat dari empat saudara.

Berarti ia merupakan anak bungsu bukan, oh tentu tidak...

Seperti kebanyakan  Novel lainnya, cerita klise dimana akan ada anak angkat yang akan meramaikan sebuah alur dari Novel.

Selena Gyan Atraja, adalah seorang anak angkat yang dibawa langsung oleh kepala keluarga Atraja atau Frans.

Bukan sembarang gadis yang dibawa dari jalanan, Selena merupakan anak dari sahabat baik Frans yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Membuat seorang gadis Selena menjadi yatim piatu hingga Frans datang dan mengadopsinya menjadi anak bungsu Atraja.

Kalian tidak salah baca, benar Selena sudah menjadi bungsu kesayangan Atraja sendiri. Namun, dari informasi yang Arsha ketahui dari Yuno, menyatakan bahwa usia Selena lebih tua darinya, berjarak tiga bulan.

Dimana saat Selena lahir pada bulan April, tiga bulan kemudian Arshalio lahir pada bulan Juli.

Arsha pusing memikirkannya, kenapa juga ia bisa masuk ke dunia novel. Apakah ia sudah mati di dunia nyata?

***

Arsha dirawat selama kurang lebih 2 Minggu, hanya ada Yuno yang selalu setia bersamanya. Merawat Arsha dengan penuh kesabaran, Arsha akui dirinya dibuat respect oleh sikap Yuno yang serba bisa, melakukan banyak hal sendirian.

"Makasih ya Om, udah rawat gue selama ini" Hanya ucapan terimakasih lah yang bisa Arsha berikan, mungkin lain kali dirinya akan memberikan sesuatu yang lebih layak.

Yuno tersenyum bahagia hingga matanya menyipit "Sudah tugas saya, Tuan muda.."

Mobil hitam itu melaju membelah jalanan kota yang amat padat pada sore hari, macet. Sudah bukan hal aneh lagi jika berkendara di jam-jam pulang bekerja, semua orang yang berada di jalan beraspal ini hendak menuju rumah.

Beristirahat melepas penat setelah seharian bekerja, sama halnya dengan Yuno yang sedikit kesal karena ia tidak bisa berkendara dengan cepat karena terjebak macet.

Reala : Who? | REVISI |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang