Reala : Karina

2.5K 190 5
                                    


















"Gue tidur dengan kesadaran gue yang masih ada, ibarat kayak orang koma"

"Waktu itu rasanya hampa banget Sa"

Arsha menyimak cerita Tara atau sekarang bisa kita panggil sebagai Diego- tanpa melewatkan satu detik pun.

"Dan waktu itu gue bangun di tempat kumuh, itu mall tua. Veronica yang nolong gue, sekarang tu cewek lagi keritis"

Arsha tersentak dengan kening yang sedikit mengkerut "Eh?! Yang bener Go? Terus dimana Veronica sekarang?"

Diego menggeleng, "Gak tau, ada cewek lain yang bawa dia pergi"

Ah! Itu pasti Astrid.

"Katanya Veronica kehabisan tenaganya buat bawa gue kesini"

Arsha merenung, sesulit itukah membawa jiwa Tara ke dunia ini? Dia harus berterimakasih kepada Veronica dan juga Astrid nantinya.

"Gue gak nyangka kita jadi sepupu hahaha" ucap Arsha sembari melirik Diego, mencoba merubah suasana.

Diego terkekeh kecil, memeluk tubuh Arsha dari samping.

"Tapi lo seneng kann? punya sepupu seganteng gue hahaha"

"Idiih najis banget! Dasar bule Aussie gadungan"

Iya gaiss Diego itu masih punya darah Australia.

"Yang penting ganteng"

Diego tersenyum sombong dengan menampilkan wajah bangga, berpindah jiwa ternyata ada untungnya karena sekarang dirinya memiliki wajah idamannya dulu.

"Itu karena lo ada di tubuhnya Diego" cibir Arsha.

"Kayaknya lo mengiri sama gue deh ya? Julid mulu, udah minggir gue mau tidur" usir Diego dengan dibarengi pukulan kecil di lengan Arsha.

"Gak tau diri ya lo"

Mereka berdua mengambil tempat masing-masing, terhanyut dalam kesunyian seperti sedang mencari jawaban atas semua hal yang terjadi dalam hidup mereka.

Diego menarik Arsha untuk mendekat, entah sudah berapa lama mereka tidak bertemu dan sekarang kembali melihat sosok Arsha, meski begitu orang di depannya tetaplah Arsha dan dirinya tetaplah Tara, mungkinkah ini adalah kesempatan kedua untuk mereka bisa hidup lebih baik?

Diego senang hidup sebagai Tara, dan hidup kembali sebagai sosok Diego adalah sebuah anugerah.

"Peluk" lirih Arsha.

Diego mengernyit nyaris tertawa melihat tingkah Arsha, wth! seorang Arsha bertingkah manis dan manja?

Pasti lagi kesurupan, pikirnya.

Tak ayal Diego menurut dan memeluk Arsha.

"Gue harap Jodi juga kesini sama kayak lo" gumam Arsha.

Jodi...

Sahabat mereka.

"Gue harap.." sahut Diego.

Arsha merenung sejenak, apa yang akan terjadi selanjutnya benar-benar tidak bisa ditebak.

"Oh ya, ngomong-ngomong gue mau cerita sesuatu"

Diego memasang telinganya, "Apaan?"

"Jadi gue itu sempet ketemu sama arwahnya Arshalio, dia minta sesuatu gitu lah. Soal penyebab kematian Bundanya, gitu"

"Penyebabnya kan karena ngelahirin dia Sha, gue masih inget cerita novelnya "

Arsha menggeleng cepat, dia bengkit dan duduk tegak dengan artian bahwa Arsha sedang serius saat ini. Diego yang mengerti pun juga ikut mengambil posisi duduk sembari menunggu Arsha bercerita lagi.

Reala : Who? | REVISI |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang