Waktu yang dinantikan sudah tiba, tepat jam 11 malam para anggota Amazon Bumi bersiap untuk pergi ke tempat turnamen.
Tempat yang dibisikkan Daniel saat makan malam tadi, berhasil membuat Arsha penasaran.
Karena semua orang akan pergi, maka tidak memungkinkan untuk Arsha ditinggalkan sendirian, Jadi mereka sepakat untuk membawa Arsha.
Sekarang Arsha sudah berada di depan markas bersama seluruh anggota Amazon, menunggu Sangka dan beberapa inti Geng yang masih berada di dalam markas.
Tampilan Arsha saat ini cukup membuat Daniel ingin membelikan Arsha beberapa pakaian, karena Arsha hanya mengenakan celana training dan kaos putih yang diberikan oleh Kaisar tadi.
Dengan menggunakan sandal kodok berwarna merah membuatnya sedikit nyentrik.
"Sha ganti baju gih, tempatnya jauh entar lo masuk angin" suruh Laskar yang cukup khawatir dengan Arsha.
"Gak deh Bang, males. Toh nanti balik juga gue langsung tidur"
"Ya kan tapi kita mau keluar"
Arsha mengendikkan bahunya sembari bersidekap dada.
"Gak masalah gue suka dingin" ucapnya kemudian.
"Ngenyel banget dah bocah jaman sekarang" gerutu Laskar dengan wajah julidnya.
"Bos! Galaxy udah stay"
Sebuah suara memecah kebisingan, Sangka yang baru keluar dengan beberapa anggotanya termasuk Aiden mengangguk mengerti.
Aiden melempar sebuah jaket berwarna hitam ke arah Kaisar dan ditangkap dengan baik, selanjutnya Kaisar berjalan ke arah Arsha dan memakaikannya jaket itu.
Tanpa mengatakan apapun Kaisar dengan telaten memakaikan Arsha jaket itu, kedua saudara yang saling berhadapan namun tidak mengatakan sepatah katapun.
"Makasih" ucap Arsha kemudian, dia pergi menjauh mendekati Aiden.
Kaisar hanya tersenyum miris melihatnya.
Semua anggota Amazon Bumi mulai bersiap untuk berangkat, tentu sebagai seorang ketua Sangka mengendarai motornya paling depan.
Arsha yang berada di boncengan Aiden sampai takjub dengan suasana yang baru dia lihat, biasanya Arsha akan melihat rombongan Geng motor di film-film.
Tapi sekarang nyata, 'it's my dream!' teriak Arsha dalam hatinya.
Deru motor mereka terdengar keras dan gagah, menandakan bahwa mereka tengah melaju dengan kecepatan tinggi. Arsha pikir dirinya seperti berada di MotoGP karena saking ramai dan cepatnya motor-motor melaju.
Angin malam tidak lagi menerpa Arsha dengan lembut, tapi langsung menamparnya. Dengan tengilnya Aiden menambah kecepatan motornya sembari menyalip beberapa motor temannya, membuat Arsha tanpa sadar memeluk Aiden sangat erat.
"Gila lo!"
"Aiden anj"
"Kampret si Aiden"
Beberapa orang yang disalipnya menggerutui Aiden, hingga sebuah motor dengan cepat menyamai kecepatan Aiden.
Afgan membuka kaca helmnya, karena saat ini dia sedang menggunakan helm full face akan cukup sulit untuk berbicara tapi Afgan akan mencobanya, dengan sekali tarikan nafas dia berteriak dengan keras.
"LO LAGI BAWA ANAK ORANG TOLOL!! HATI-HATI LO!"
Meski suaranya sedikit tersapu angin, tapi Aiden mendengarnya cukup jelas meski hanya bagian saat Afgan menyebutnya 'tolol' , yaa memang terkadang kata umpatan lebih banyak terekam oleh memori dibandingkan dengan kata pujian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reala : Who? | REVISI |
Fantasy|November ini akan ada revisi besar-besaran,cerita di setiap bab-nya akan dirombak baik alur maupun tokohnya | Arsha meninggal dunia di usianya yang ke 18 tahun, namun ia malah hidup kembali dalam sebuah cerita novel. "hah?" Publish : Mei 2023 Endin...