Reala : markas

5.1K 454 16
                                    











Saat ini Arsha sedang dibantu membawa kantong plastik berisi makanan miliknya.

Mereka berjalan menuju sebuah mansion yang lumayan besar, banyak sekali motor-motor yang berjejer di area parkiran.

"Bang Ai kita dimana?"

"Markas Amazon"

"Kok kesini sih? katanya kita mau jalan-jalan" manusia yang lebih kecil menekuk wajahnya cemberut.

Aiden berhenti untuk menaruh semua atensinya pada Arsha, "Kenapa ngambek gitu dah?"

"Gue gak suka!" Jawab Arsha ketus.

"Gak suka Abang ajak kesini? Disini banyak yang seru dan banyak orang asik loh"

"Tapi nanti ketemu Kaisar anj-" mulutnya langsung dibekap oleh Aiden.

"Heh mulutnya!"

Arsha merengut kesal dan berjongkok entah untuk apa. Pemuda itu menatap jalanan dibawahnya yang pavingnya sudah mulai retak-retak.

"Kenapa sama Abangnya? Lagi berantem?" Tanya Aiden lembut, laki-laki yang lebih tua ikut berjongkok di depan Arsha. Mensejajarkan diri dan menatap kearah Arsha meski tidak disadari oleh bocah itu.

"Nggak, dari dulu dia kan udah benci setengah mampus sama gue, gak mau aja ketemu"

"Bukannya kalian dah baikan ya, kenapa lagi?"

Mencabuti rumput di bawahnya, Arsha sedikit ragu mengatakan perasaannya.

Tapi apa salahnya mengatakan itu?

Hubungannya dengan Atraja yang tidak berjalan baik bukanlah sebuah rahasia lagi.

"Tiba-tiba gue jadi benci lagi, karena dengan mudahnya mereka minta maaf dan gue juga bodoh karena langsung maafin mereka tanpa ada yang berusaha"

"Jadi lo mau keluarga Atraja untuk usaha dan untuk negbuktiin kalau mereka nyesel, iya?" Tebak Aiden tepat sasaran.

Arsha mengangguk cepat "Eum!"

"Manusia itu egois, gue juga egois...gue mau liat segimana usaha mereka"

"Gue takut, gimana kalau nantinya mereka akan balik ngebenci gue dan ngebuat gue luka lagi"

"Gimana kalo gue kayak Lio yang dulu?"

Aiden mengernyit, Lio yang dulu? Laki-laki yang lebih tua tidak mengucapkan sepatah katapun, menunggu Arsha yang masih saja asik mengatakan banyak hal.

Sepertinya Arsha tidak sadar dengan apa yang diucapkannya tadi.

"Gue tuh kadang juga bingung mau ngapain disini, karena ini semua tiba-tiba buat gue. Bayangin aja gue yang dulu udah hidup tentram bareng dua besti gue dan sekarang malah ada di tempat beginian"

"Gue gak tau kenapa, apa ini semua salah dua kawan gue yang asal nyomot ikan atau salah Lio yang bundir di tangga. Mana dua kawan gue ilang entah kemana"

"Lo bayangin aja Bang gue udah kesel dan pusing banget mikirin ini semua"

Arsha berbicara banyak hal dan tanpa sadar mengungkapkan jati dirinya dan semua hal yang membuatnya berakhir disini.

Oke Aiden mendengarkan dengan baikdan seksama, dia bahkan menganggukkan kepalanya seolah-olah mengerti dengan apa yang Arsha katakan. Mengernyit dengan apa yang barusan dia dengar, dia gak salah dengar kan?

Lio mencoba bundir di tangga?

Lio? Arshalio?

Yang beberapa bulan lalu jatuh dari tangga dan amnesia.

Reala : Who? | REVISI |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang