Reala : parfum

14K 1.2K 9
                                    





Pagi ini diisi dengan keributan Arsha dan Selena, pasalnya perempuan yang mengaku-ngaku sebagai 'Kakak cantik satu-satunya' itu memaksanya untuk berangkat sekolah bersama.

Arsha jelas menolak, buat apa coba?
Lebih baik dia pergi bersama Yuno saja, seperti sebelumnya.

Tapi Selena tetap bersikeras untuk pergi bersama.

Yuno yang jengah pada perdebatan itu mulai menengahi mereka, "sudah-sudah, bagaimana kalau nona Selena ikut kami saja?"

Ucapan Yuno tentu mengundang amarah Arsha, dia menatap Yuno dengan wajah julid "Om apa-apaan sih, biar dia dianter supirnya sendiri"

"Aku mau" tanpa mendengarkan ucapan Arsha, Selena langsung masuk ke dalam mobil.

Bertambah saja asap kemarahan di kepala Arsha.

"Oh gini ya Om sekarang? Mulai menghianati gue" ucapnya dengan bersedekap dada.

"Kecewa kecewa kecewa, gue kecewa banget sama Om"

"Gak like"

Karena lama juga Arsha menggerutu, Yuno langsung menarik lengan Arsha dan di dudukkan di samping Selena. Namun Arsha segera sadar dan dengan gerakan cepat dia berpindah ke kursi depan, tepat di samping Yuno.

"Yok dah berangkat "

Arsha dengan enteng memakai seatbelt, mengabaikan Selena yang murung karena Arsha tidak mau duduk bersampingan dengannya, namun gadis itu merubah raut wajahnya dengan cepat.

Hari ini Selena berencana untuk mendekati Arsha, dirinya sudah kalah start dengan Arga semalam. Karena Arsha dan dia berada di sekolah yang sama, akan ada banyak waktu untuk mereka berdua.

Ya mungkin saat istirahat saja.









.

.
.







Arsha langsung berlari ke kelasnya setelah sampai di sekolah, tidak mengucapkan selamat tinggal atau sekadar menunggu Selena.

"Hahh hahh... Selena Gila" dengan ngos-ngosan Arsha menyumpah serapah Selena yang membuatnya mati kutu di pagi yang indah ini.

Arsha bergidik ngeri dengan sikap Selena barusan.







Flashback..



"Gue dah cakep belom Om?" Arsha menyisir rambutnya ke belakang melihat ke arah Yuno untuk mendapatkan pujian.

"Tentu, tuan muda Arsha selalu tampan"

"Hahahaha gue gitu looh"

Arsha merogoh isi tasnya, mencari-cari barang yang baru dia beli kemarin.

Gotcha!

Sebungkus rokok berada di genggaman tangannya, tapi Arsha lupa kalau dia tidak memiliki pemantik, alias korek api.

"Om mampir dulu di warung ya, gue mau belanja"

"Anda perlu apa tuan muda? Biar saya yang membelikan" ucap Yuno menawarkan diri, Yuno tidak terlalu memperhatikan Arsha karena dia fokus menyetir.

Tidak tahu saja kalau Arsha membuka bungkus rokoknya dengan enteng sekali.

"Pake duit Om ya, beliin gue korek api"

"Korek api?" Bukan Yuno yang bertanya, melainkan Selena yang sedari tadi memperhatikan interaksi antara Arsha dan Yuno.

Gadis itu mengernyit heran saat Arsha meminta korek api, sepertinya ada yang tidak beres.

Selena menyembulkan kepalanya di celah kursi depan, membuatnya bisa melihat apa yang terjadi. Matanya membulat sempurna saat melihat Arsha menggenggam sebungkus rokok.

Reala : Who? | REVISI |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang