Reala : Amazon?

15K 1.3K 31
                                    






Masih ingat dengan Geng Amazon?

Geng yang kabarnya diketuai oleh Kaisar Atraja, memiliki anggota kelompok yang mencapai ratusan orang.

Mereka terbentuk dari orang-orang muda maupun dewasa, Amazon sendiri dibagi menjadi dua bagian, Amazon Bumi dan Amazon Galaksi.

Amazon Bumi terdiri dari anak-anak muda yang masih berstatus sebagai pelajar ataupun mahasiswa, seperti Kaisar contohnya.

Sementara Amazon Galaksi terdiri dari orang-orang yang cukup dewasa, atau bisa dikatakan mereka adalah first generation. Para Amazon Galaksi sendiri memiliki kegiatan dan pekerjaan yang lebih berat dan lebih berbahaya dari pada Amazon Bumi.

Mereka memiliki ketuanya masing-masing di setiap Amazon.

Namun intinya, mereka tetaplah sekelompok orang dalam satu nama, Amazon.

Arsha hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja saat Aiden menjelaskan sejarah terbentuknya Amazon dan tata kerja Amazon yang sangat rumit.

Dia tidak mengerti apa-apa, karena di kehidupannya dulu Arsha bukanlah seorang Gengster.

Mulutnya terus mengunyah biskuit cokelat pemberian Selena, gadis itu juga duduk di brankar yang Arsha tempati. Namun gadis itu tidak begitu tertarik dengan cerita Aiden, Selena hanya menatap Arsha yang sibuk memakan biskuit namun matanya memperhatikan setiap gerakan Aiden.

"Den, lo bikin anak orang puyeng tau"

Suara Zeo menginterupsi pendengaran Aiden, dia melirik Arsha yang menampilkan wajah bingung.

Alisnya menukik tampak sedang berpikir, tangannya memegang biskuit cokelat sementara tangan yang satunya tengah memeluk toples kaca.

Aiden tersenyum lebar, tangannya hendak membersihkan dagu Arsha yang belepotan.

Tiba-tiba sebuah tangan yang lain menepis tangan Aiden cukup keras, pelakunya tak lain dan tak bukan adalah Selena.

Gadis itu melirik sinis dan mulai membersihkan dagu dan bibir Arsha yang kotor, Selena dengan lembut menyentuh Arsha dengan hati-hati.

"Udah, gue bisa sendiri"

Arsha kembali menatap Aiden "kalau gue gabung ke Amazon, bisa gak Bang?"

"Mau gabung?.."

Arsha mengangguk antusias, dia cukup penasaran dengan kehidupan per-gensteran ini.

"Tanya Abang lo noh" Aiden menunjuk seseorang dengan dagunya.

Disana ada Kaisar yang hanya menampilkan wajah datar dan tidak bersahabat? Mungkin.

"Dih ngapain tanya dia? Ogah sih"

Sontak saja Aiden menutup mulutnya sambil melirik-lirik Kaisar yang nampaknya mulai kesal, Jarang sekali kan melihat seorang Kaisar di abaikan seperti ini.

"Hahaha bercanda gue mah, lo mana boleh gabung ke Amazon"

"Emang kenapa?"

"Lo kan masih bocah"

Detik itu juga Arsha menyumpal mulut tidak berpendidikan milik Aiden dengan biskuit yang berada di genggamannya.






.
.
.








Arsha belum mengerti, apa dia terlalu menyakiti perasaan Frans? Sampai-sampai pria itu belum menunjukkan batang hidungnya sedari tadi.

Ya memang dia akui kalau perbuatannya tadi 'cukup' keterlaluan, Arsha cuma mau keluarga Atraja ini menghargai kehadiran Arshalio.

Yang pada kenyataannya Arshalio sudah tidak ada, yang saat ini bersama mereka adalah Arsha.

Tidak terbayang bagaimana kalau keluarga Atraja mengetahui Arshalio sudah meninggal dan digantikan oleh Arsha Admaja.

Arsha menghela nafas lelah.

Hari sudah berganti malam, Arsha sendiri sudah mengetahui kalau Zeo dan teman-temannya yang menjenguk dia tadi adalah anggota kelompok geng Amazon, yang berarti mereka itu temannya Kaisar.

Dan kalian tahu hal yang paling mengejutkan?

Ternyata Kaisar bukanlah seorang Ketua geng Amazon, melainkan Sangka yang menjadi ketuanya sementara Kaisar hanya anggota inti.

Semuanya melenceng dari garis cerita yang seharusnya.

"Kenapa ceritanya berubah? Kenapa malah Sangka yang jadi ketua Amazon?"









"Bukannya Kaisar yang jadi ketuanya?"

Aiden tertawa renyah "ngaco lo, boro-boro jadi ketua. Jadi anggota inti aja udah sampe tetek bengek ngebujuknya"









Arsha mengusak rambutnya kasar, agak pusing saat memikirkan alur cerita kehidupan Arshalio. tiba-tiba hasrat ingin buang air kecil melanda dirinya.

Pelan-pelan dia turun dari brankar dengan memegang tiang berisi air infus yang masih menetes-netes.

Kakinya bersentuhan dengan lantai marmer yang dingin, baru saja setengah perjalanan tiba-tiba seseorang mengangkat tubuhnya.

"Lepasin"

Arsha memukul-mukul lengan orang itu, Aslan. Agaknya Arsha masih belum berdamai dengan Aslan setelah kejadian kemarin.

"Diam baby" bisik Aslan tepat di telinganya.

Arsha menulikan pendengarannya, dia bergerak-gerak seperti cacing kepanasan supaya Aslan melepaskannya.

Dahi pria itu berkerut tidak suka, Arsha terlalu berontak di gendongannya, dia takut adiknya ini akan jatuh.

Plak!

Arsha diam mematung, masih mencerna dengan baik apa yang baru saja terjadi. Aslan menampar bokongnya?

Fu*king bast*rd!

Jatuh sudah harga diri seorang Arsha, cowok ganteng dengan sejuta pesona.

"AAAAA! ASLAN KAMPRET!"

Aslan tertawa renyah saat mendengar dirinya mendapat umpatan dari adik kecilnya.
























Tbc.

Reala : Who? | REVISI |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang