"Om Yuno, Arsha mau ngomong serius!"
Kaisar melirik ke arah Arsha, bocah prik itu berlari pelan ke arah Yuno tak ayal ada sedikit rasa penasaran dengan apa yang akan adiknya bicarakan.
Agak heran karena Arsha menyeret Yuno yang kebingungan, "ck, mereka terlalu dekat" Protes Kaisar.
"Tuan muda... Ada apa ya? Kenapa kita harus ke kamar tuan muda?"
Arsha sebenarnya agak tidak nyaman saat Yuno memanggilnya 'tuan muda' tapi mau bgaimanapun Arsha menegurnya Yuno akan selalu kembali memanggilnya 'tuan muda'.
"Pokoknya penting! Ini urusan hidup dan mati" Seriusnya dengan tampang membara.
Tiba-tiba Yuno menjadi lebih serius, terbukti dengan wajahnya yang menjadi lebih datar dengan alis mrnukik, "Saya siap membantu anda tuan muda.."
Arsha memberikan senyum bangga lalu segera menarik tangan Yuno setelah lift berhenti di lantai tujuannya, pintu kamarnya dibuka pada satu tarikan lalu menyeret Yuno untuk masuk.
Didalam sana sudah ada Diego dengan sebuah kertas yang berisi rangkaian kata yang amat panjang, Yuno semakin dibuat penasaran sekaligus was-was akan apa yang terjadi kepada kedua pemuda tersebut.
"Duduk om" Pinta Diego seraya menepuk tempat kosong di sampingnya.
"Sebenarnya ada apa ini tuan muda? Apakah sesuatu yang berbahaya?"
Arsha mengkode Diego untuk menjawab pertanyaan Yuno, "Gini Om, kami lagi ngelakuin penyelidikan. Kami berdua mau minta bantuan Om Yuno, karena gak ada yang bisa dipercaya selain Om.. "
Sedetik kemudian Yuno menyunggingkan senyum bangga dan terharu atas ucapan Diego, ahahaha dia memang orang yang paling bisa dipercaya.
"... Kami mau nyelidikin tentang kematiannya Bunda Arshalio" Ucap Diego dengan nada berbisik di akhir kalimatnya.
"M-memang ada apa dengan hal itu?"
Arsha mengambil sebuah kertas berisi surat yang dibuatnya, hanya untuk meyakinkan Yuno untuk ikut berpartisipasi dalam penyelidikan mereka, karena bagaimanapun mereka membutuhkan tenaga orang dewasa untuk melakukannya lagipula Yuno sudah bekerja cukup lama sebagai seorang Bodyguard.
"Apa ini?....."
Anda yakin Bunda-mu meninggal akibat melahirkan? Atau jangan-jangan ada yang berusaha untuk membunuhnya, tapi siapa?
Yuno menggeretakkan giginya tanda marah, keterlaluan! Siapa yang berani bermain-main dengan mendiang Nyonya-nya.
"Sialan! Siapa yang berani mengirim surat ini?! Kita harus beri tahu tuan besar segera!"
Tanpa aba-aba Yuno lekas berdiri dan berjalan keluar ruangan untuk menemui Frans, sang Tuan besar.
Diego mencengkram tangan Arsha dengan panik karena dirinya lah yang membuat surat palsu itu, "Ar! Gawat anjir dia pergi! Kejar buruan"
Secepat kilat Arsha mengejar Yuno yang sudah memasuki lift, tidak! Frans tidak boleh tahu rencana mereka karena bisa jadi Frans akan melakukan gerakan yang sangat besar untuk menangkap si pelaku yang bahkan belum mereka ketahui.
Karena bisa-bisa si pelaku akan sadar dan segera menghilang, mereka tidak boleh gegabah.
Dengan terpaksa Arsha turun melewati tangga dengan cara meluncur di pembatasnya, beruntung dirinya sampai disana bertepatan dengan Yuno yang baru keluar dari lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reala : Who? | REVISI |
Fantasy|November ini akan ada revisi besar-besaran,cerita di setiap bab-nya akan dirombak baik alur maupun tokohnya | Arsha meninggal dunia di usianya yang ke 18 tahun, namun ia malah hidup kembali dalam sebuah cerita novel. "hah?" Publish : Mei 2023 Endin...