Pria tampan dengan martabat tinggi, disanjung dan dipuji banyak orang. Tidak ada yang tidak mengenal pria kaya itu, seseorang dengan bisnis yang sangat sukses dan besar, semua orang berlomba-lomba untuk mendekatinya.
Itulah Frans, pria yang penuh akan dedikasi pada apa yang dia kerjakan.
Kini pria bermartabat itu sedang menjatuhkan harga dirinya.
"FRANS!!" teriak Steven dan Arnold bersamaan saat melihat Frans yang berlutut di lantai.
"BANGUN FRANS!" bentak Arnold saat melihat putranya yang berlutut di hadapannya.
Tidak ada seorangpun dari keluarga Atraja yang boleh merendahkan diri di hadapan orang lain, tidak ada.
Tapi Frans?
"Ayah aku mohon! Jangan ambil Arsha! Hiks...Dia putraku Ayah, Jangan mengambilnya" mohon Frans sembari menangis, tangannya saling bertaut memohon pada Steven dan Arnold, Dia juga mencengkram kaki Arnold memohon akan putranya, Arsha.
Kepalanya setia menunduk dalam dengan bahu yang bergetar. "Bangun Frans! Kau itu seorang Atraja!" Ucap Arnold mencoba mengingatkan.
"Aku tidak peduli Ayah! Kenapa kalian mau mengambil Arsha dariku?! PADAHAL AKU MASIH BERUSAHA MEMINTA MAAF PADANYA!!"
"AKU INGIN JADI AYAHNYA!"
"KENAPA KALIAN MENGAMBILNYA?!!"
Frans mendongak menatap wajah Arnold yang menatapnya kecewa, disana dia juga melihat dengan jelas Steven yang berdiri agak jauh dibelakang Arnold. "Berikan aku kesempatan Ayah, aku ingin menjadi orang tua Arsha"
"Apakah tidak boleh? Apakah aku tidak boleh berubah Ayah? Kenapa kalian mengambilnya dariku saat aku akan meminta maaf padanya?"
"Kenapa aku tidak boleh berubah Ayah?"
"Berikan aku kesempatan"
"Stev, aku mohon jangan ambil Arsha, aku akan berubah, aku janji" lirih Frans sembari melihat Steven.
Steven sendiri mengusap wajah kasar saat melihat kakaknya yang terkenal tegas dan berwibawa itu memohon-mohon seperti seorang pengecut.
"Setelah sekian lama, kenapa baru sekarang Frans? Kenapa baru sekarang kau peduli padanya?" Tanya Steven.
Frans bungkam, dia juga bingung dengan apa yang terjadi saat ini ataupun kemarin. Dia hanya tidak ingin Arsha pergi meninggalkannya, dia ingin Arsha tetap bersamanya.
"Tidak bisa menjawab?, Kau takut kehilangan dia karena dia peninggalan terakhir Winda, iya?!"
"Asal kau tau Frans! Kau sudah lama kehilangan Arsha!, Dari dia masih memakai popok sampai dia yang sudah remaja, kau tidak pernah menjadi Ayahnya!" Terang Steven panjang lebar, muak dengan drama yang dibuat oleh Frans hingga membuat keponakannya yang lucu menderita.
Frans menggeleng kuat "Aku...Aku adalah Ayahnya, aku tidak bisa kehilangan Arsha, tidak Steven!"
"YA KAU SUDAH! Arsha mungkin tidak membutuhkan Ayah seperti kau! Lebih baik dia pergi jauh darimu Frans"
"Jika kau terus egois seperti ini, Arsha akan mati muda karenamu!"
Frans kembali menangis, erangan rendah terdengar jelas sampai-sampai bahu Frans bergetar dan luruh kebawah.
"biarkan aku menjadi Ayahnya... biarkan aku memperbaikinya..."
"Ku mohon..."
Steven berbalik badan karena merasa emosional, dia tidak ingin Arsha kembali dilukai, diq ingin melindunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reala : Who? | REVISI |
Fantasy|November ini akan ada revisi besar-besaran,cerita di setiap bab-nya akan dirombak baik alur maupun tokohnya | Arsha meninggal dunia di usianya yang ke 18 tahun, namun ia malah hidup kembali dalam sebuah cerita novel. "hah?" Publish : Mei 2023 Endin...