JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
.
.
.
.
.
.
.Para siswa berhamburan keluar kelas menuju parkiran untuk mengambil kendaraan mereka, namun ada juga yang berlari keluar dari gerbang menuju halte untuk menunggu angkutan umum. Termasuk Nabila sendiri, yah awalnya. Sebelum ia melihat mobil salma yang sudah menunggunya tepat di depan gerbang sekolah.
Senyum nabila terbit, ia berlari kecil menghampiri mobil tersebut dan masuk ke dalamnya."Kak Salma kok tumben udah dateng? Biasanya aku harus nunggu dulu, kak Salma hari ini gak kerja emangnya?" tanya Nabila usai meletakkan tasnya di kursi belakang.
"Hari ini shift kerja kakak malam, jadi pas pulang dari kampus, kakak langsung jemput kamu." jawab Salma.
Nabila menganggukkan kepalanya mengerti, setelahnya mobil bergerak menjauh dari area sekolah.
"oh iya, gimana hari ini? Aman?" Salma bertanya.
"Aman, sekolahnya masih utuh, murid-muridnya juga masih kayak manusia pada umumnya, gak ada yang berubah jadi odet." canda Nabila.
"Yang punya temen baru auranya jadi beda ya?" Salma tersenyum menggoda pada Nabila tengah mencebikkan bibirnya, "aku bukan Wonderful,"
Salma cekikikan, "wonderful wonderful, wonder woman," katanya meralat. "Oh iya nab, kakak mau tanya sesuatu" lanjut Salma berubah serius.
Nabila menoleh dengan wajah bertanya.
"Kamu ada sesuatu sama Paul?" Salma menoleh, penasaran akan reaksi adiknya. Ia fikir akan ada ekspresi salting disana, tapi ternyata tidak. Nabila justru terdiam kebingungan, seakan tidak mengerti maksud dari pertanyaannya.
"Kemarin dia kelihatan khawatir banget sama kamu. Jadi kakak pikir kalian ada apa-apa," jelas Salma, sekaligus menjawab kebingungan Nabila.
"Kak Salma perlu bedain mana khawatir mana panik," Nabila memalingkan wajahnya ke jendela dengan pikiran berkecamuk.
"Kamu gak akan mikir kayak gitu kalau denger pertanyaan Paul ke kakak," ujar Salma.
"Emang apa?" tanya Nabila ragu.
"Enggak deh. Kamu kan tadi gak percaya, jadi gak boleh tau." Salma tertawa melihat ekspresi adiknya berubah datar. Yah, sepertinya pemuda blesteran itu harus berusaha lagi.
Sejujurnya, Nabila senang kalau seandainya Paul benar-benar khawatir padanya. Tapi di satu sisi ia tidak mau kegeeran, apalagi Paul selalu baik ke semua orang, gak hanya dia. Jadi, rasanya sulit untuk percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal luka [ Sudah Tersedia Di Shopee! ]
Teen FictionTERBIT! [sudah tersedia di shopee] __ "Manusia itu seperti buku, ada yang menipu kita dengan covernya, ada juga yang mengejutkan kita dengan isinya." Ini kisah tentang Nabila, memiliki nama panjang Nabila Arutala Eunola. Gadis pendiam dengan trauma...