26. Insiden✓

3.2K 309 44
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!!

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

Anggis menatap Paul dan Rony bergantian, wajahnya kebingungan saat mendapati pertanyaan tentang dimana Nabila, dan kenapa dia malah bersama Rangga. Ia tidak mengerti, pasalnya, dari awal memang Rangga yang bersamanya, Nabila tidak menghampirinya, bahkan tidak menelponnya juga.

"Maksud kalian apa sih? Aku gak pernah telpon Nabila, apalagi minta jemput. Dari pulang sekolah juga aku sama Rangga," ucap Anggis.

"Lo ngapain sama Rangga?" tanya Rony di balas lirikan singkat.

"Itu gak penting. Sekarang Nabila kemana? Dia bilang apa sama kalian?" ujar Anggis mengalihkan topik. Rangga yang berdiri di sampingnya hanya diam, tidak berani bersuara. Entah kenapa ia merasa tatapan Rony seperti ingin melubangi kepalanya.

Salah gue apaan anjir? Perasaan gue gak ngapa-ngapain deh. Jangan bilang dia cemburu?

"Kenapa gak telpon aja?" sahut Rangga. Bermaksud agar tatapan Rony teralihkan darinya.

"Telpon Ul," kata Rony singkat.

Paul menghela nafas. Pikirannya berisik saat ini. Pertanyaan-pertanyaan kenapa Nabila berbohong terus melintas di otaknya. Memangnya siapa yang menelpon? Serahasia itu kah sampai-

Sial. Gue gak bisa mikir positif kalau gini.

Paul menempelkan ponselnya di telinga, menunggu panggilan itu tersambung. Namun, tidak. Nabila tidak mengangkat telponnya.

"Gak diangkat," sahut Paul membuat Anggis khawatir.

"Nabila kemana sih? Dia juga gak balas chat aku," ucapnya.

"Kak Salma?" ujar Rony ragu.

"Gak mungkin dia ke kak Salma. Logikanya, kalau emang dia ke resto, gak mungkin sampai bohong kayak gini. Gue yakin Nabila nyembunyiin sesuatu lagi dari kita," ujar Paul, sedikit- datar.

Suasana berubah hening. Tidak ada yang membuka suara. Semuanya fokus pada pemikiran masing-masing, hanya Rangga yang kebingungan. Karena ini pertama kalinya ia ikut berkumpul bersama mereka.

"Gis, gue cabut ya? Lo pulang bareng Rony kan?" ujar Rangga angkat suara.

"Enggak." jawab Anggis polos.

"Lo nginep disini?" tanya Rangga yang dibalas anggukan.

"Yaudah, gue pulang," katanya.

Perihal luka [ Sudah Tersedia Di Shopee! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang