JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!
.
.
.
.
.
.Sayup-sayup terdengar suara berisik memasuki Indra pendengaran Nabila. Gadis itu perlahan membuka matanya, mengerjap beberapa kali agar penglihatannya lebih jelas.
"Nabila?"
Suara itu....
Nabila menoleh, menatap wajah Salma yang tampak sangat khawatir padanya. Tatapannya meredup saat melihat mata kakaknya yang begitu sembab. Apa itu karenanya?
"Nabila jawab kakak, jangan diem kayak gini.." tegur Salma halus, Ia menggenggam tangan adiknya erat, menyalurkan rasa takut dan kecewa yang ia rasakan saat ini. Terlepas dari rasa kecewanya untuk sang adik, Salma lebih kecewa pada dirinya sendiri. Kenapa ia tidak peka pada perasaan Nabila selama ini, kenapa ia sampai tidak tau bahwa kejadian itu membuat adiknya trauma. Kenapa ia harus tau dari orang lain? Bahkan dari orang yang baru-baru saja mengenal adiknya. Setidak berguna itukah ia menjadi seorang kakak?
Tidak terasa air matanya kembali menetes, Salma menunduk."Maaf...maafin kak Salma yang gak becus jaga kamu, maafin kak Salma yang gak peka sama keadaan kamu, maafin kakak nab.." lirihnya penuh sesal.
Nabila berusaha bangun dari tidurannya, "Kak.." panggilnya halus. tangan gadis itu membawa wajah Salma untuk menatapnya lagi. Nabila tersenyum, "ini sama sekali bukan kesalahan kak Salma. Selama ini, kak Salma udah jadi kakak terbaik buat aku. Aku sayang sama kak Salma, sampai rasanya aku gak bisa cerita apapun tentang apa yang aku rasain. Tolong jangan nangis kayak gini kak, gak ada yang salah dari kak Salma.." lanjutnya.
Nabila sadar, Ini semua bukan kesalahan kakaknya, ini kesalahannya sendiri. Ia yang sengaja menutup diri dan menyimpan lukanya sendirian. Semua masalah ini ada pada dirinya, bukan Salma ataupun orang lain. Ini murni tentang dirinya dan segala luka yang ia punya.
"Yang harus minta maaf itu Nabila. Kak Salma udah berusaha keras ngerawat Nabila, menuhin kebutuhan Nabila walaupun kakak udah capek banget. Nabila selalu bikin kak Salma khawatir, selalu jadi beban buat kak Salma. Itu bukan hal yang mudah kan? Nabila tau, sangat tau bahwa menekan ego, adalah hal yang paling sulit untuk seseorang lakukan. Pengorbanan kak Salma buat aku udah lebih dari cukup, jangan ngerasa bersalah lagi kak. Itu malah bikin aku semakin gak pantas mendapat kasih sayang dari kakak." ucap Nabila dilanjut di dalam hati. Ia tidak mungkin mengatakan itu terang-terangan, perasaan ini cukup ia saja yang tau.
"Maaf, udah bikin kak Salma terus merindukan sosok orang tua. Maaf atas kesalahan Nabila yang misahin kalian. Maaf...karena Nabila, kasing sayang orang tua yang seharusnya kak Salma rasain, harus tersita karena keegoisan dan kebodohan Nabila. Maaf Nabila belum bisa lakuin apa-apa untuk kak Salma..maaf--karena Nabila masih terlalu lemah.." lanjut Nabila sembari berusaha menahan rasa sesak di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal luka [ Sudah Tersedia Di Shopee! ]
أدب المراهقينTERBIT! [sudah tersedia di shopee] __ "Manusia itu seperti buku, ada yang menipu kita dengan covernya, ada juga yang mengejutkan kita dengan isinya." Ini kisah tentang Nabila, memiliki nama panjang Nabila Arutala Eunola. Gadis pendiam dengan trauma...